yoonbin 🔞

1.4K 71 1
                                    

Warning. !!
terdapat sedikit adegan sex bagi yang merasa belum cukup umur untuk membaca adegan ini tidak usah dibaca cukup divote, dan bagi yang nekat membaca dosa ditanggung sendiri ya.













udah pada pulangkan?

...


Malam ini jihoon diundang diruangan vvip disebuah bar yang cukup terkenal dikota, ia diundang oleh hyunsuk laki-laki yang tidak ia kenali, yah, jihoon akhirnya luluh dan menerima tawaran hyunsuk untuk menyewa nya, yang pasti dengan harga yang tidak murah, namun hyunsuk bilang bahwa temannya sanggup membayar berapapun dia mau, dan sekarang jihoon sedang berada ditengah-tengah orang sedang berpesta ria, ia menunggu seseorang.

"Maaf tuan jihoon, apakah anda sudah menunggu lama?" jihoon begitu terpana melihat sosok yang menghampirinya, wajahnya sangat manis dan bahkan senyumnya tidak pudar saat ia berbicara dengan jihoon, lelaki itu sangat menggemaskan, ia seperti laki-laki polos, mengapa dia ada dibar seperti ini? pikir jihoon heran.

"Ah, iya, kamu mashiho ya?" lelaki yang diketahui bernama mashiho itu lantas mengangguk mendengar pertanyaan jihoon.

"Mari saya antar ke ruangan vvip, sudah ada yang menunggu," ajak mashiho menggandeng tangan jihoon.

Jihoon memandang tangan mashiho lamat, bahkan tangan dan jemarinya saja sangat halus, tidak seperti jihoon yang sudah kotor dari ujung kaki sampai kepala. haha.

"Ini ruangannya, silahkan masuk, karena tuan ben sudah menunggu didalam," ucap mashiho.

"Okay, terimakasih ya," ujar jihoon dan kemudian mashiho pergi meninggalkan jihoon yang masih berada diambang pintu.

Jihoon memegang gagang pintu itu dengan erat, ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, netra hitam itu terpejam sempurna dan kemudian pintu terbuka, memperlihatkan seorang lelaki jangkung yang sedang memunggungi jihoon.

"Selamat datang, jihoon," ucap orang itu dengan suara deepnya, membuat jihoon merinding.

Jihoon hanya diam membeku ditempat, biasanya ia yang memulai pertama namun sekarang sepertinya lelaki itu gugup setengah mati, "Kenapa kamu hanya berdiri disana? mana jiwa pelacur yang kamu tunjukkan didepan semua orang?" perkataan itu membuat hati jihoon tergerak untuk mendekati ben malam ini.

Jihoon berjalan mendekati ben lalu berdiri tepat didepan ben, "Kenapa kamu menyewaku?" tanya jihoon dengan nada ketus.

Ben terkekeh lalu menatap jihoon, pandangan mereka bertemu, "Kenapa kamu menanyakan hal ini padaku? kamu harus bersyukur karena masih ada yang ingin menyewamu, diantara banyak pelacur lain yang lebih ahli diranjang." ucapnya.

"Memang ada yang lebih baik dariku? akulah satu-satunya yang terbaik, kamu ingin menyangkal pun percuma, semua orang mengakuinya,"

Ben tersenyum miring dengan masih menatap jihoon yang berada diatasnya, "Kalau begitu buktikan bahwa kamu adalah yang terbaik, park jihoon."

Sesaat setelah mengatakan hal itu tubuh ben didorong sempurna oleh jihoon, jihoon menindih ben dengan masih menatap ben, sepertinya kedua mata mereka memiliki sinyal, dengan sekejap jihoon meraup bibir tebal milik ben, bermain lidah didalam sana dan mengabsen satu persatu gigi ben.

Tangan jihoon tidak tinggal diam, tangan nya mulai menjelajahi dada dan bagian bawah ben, sampai kemudian ia menemukan sasaran nya.

Penis ben yang masih terbalut dengan celana dielus oleh tangan jihoon dengan lembut, sementara ciuman itu menjalar sampai hingga keleher ben, meninggalkan bekas keunguan disana.

"Mmhh," lenguhan dari ben membuat jihoon semakin gila, pemuda itu kemudian merobek secara paksa kemeja ben dengan kencang dan kuat lalu menciumi dada bidang milik ben, setelah melakukan kissmark didada ben netra keduanya bertemu, dengan cepat ben membalik posisi mereka, ben menindih tubuh jihoon dan langsung mencium dan melumat ranum jihoon dengan hawa nafsu yang sudah seperti binatang.

"Akh!" ben menggigit lidah jihoon sehingga membuat jihoon lengah dan akhirnya memberi akses lebih pada ben.

Ben membuka kemeja nya yang sudah dirobek oleh jihoon sehingga tubuh kekar itu terlihat, jihoon tidak menyangka bahwa ben memiliki tubuh yang begitu sempurna, biceps dan perut sixpack nya sangat seksi.

Lalu dengan hitungan detik ben mendominasi kegiatan panas mereka dimalam ini, ben terlihat sangat lihai diranjang dan jihoon juga sangat pintar bagaimana cara memuaskan clientnya.

"Ahh!!" jihoon berteriak sangat keras didalam ruangan yang menjadi saksi bisu persatuan ben dan jihoon malam ini, jihoon sangat kesal, lubang itu sudah sangat sering dimasuki oleh banyak penis namun mengapa masih saja terasa sempit?

Penis ben masih setengah masuk kedalam lubang milik jihoon, jihoon melampiaskan kesakitan nya dengan mencakar punggung ben dengan kukunya, akhirnya ben memaksakan untuk memasukkan penis nya dengan sempurna kedalam lubang jihoon.

Tindakan itu tentu saja membuat jihoon mengerang, sialan, mengapa ben tidak memberi aba-aba terlebih dahulu? perlahan namun pasti, ben menggerakkan pinggulnya dengan pelan-pelan namun lama kelamaan tempo nya semakin cepat membuat jihoon dan ben mendesah nikmat.

"Ahhh, eunghh"

Ben semakin mempercepat gerakannya setelah mendengar desahan jihoon, sesekali ben menghentakkan penis nya yang berada dilubang jihoon membuat jihoon semakin kacau, ia bahkan sudah mengeluarkan air matanya karena rasa sakit yang dirasakan, padahal ia sudah sering melakukan ini dengan jeongwoo namun mengapa saat dengan ben ia seperti anak laki-laki yang sedang diperkosa?

"Benhh aku mauhh, aahh!"

"Bersamahh enghh,"

Setelah berkata itu ben mengeluarkan penis nya lalu mengeluarkan sperma miliknya dikasur, ben tumbang disebelah jihoon, sepertinya energinya terkuras.

Ben masih lemas, ia terbaring dengan lemah dikasur, namun seketika ia melihat jihoon yang merangkak kearahnya. jihoon merangkak dengan tatapan nakalnya, ben hanya pasrah, lelaki itu sudah kehilangan tenaga.

Dapat!

Jihoon meraih apa yang dia mau, ia mendapatkan nya, jihoon memegangi penis ben dengan menggunakan tangan nya, kemudian dengan cepat jari jemari jihoon melingkar dipenis ben lalu memainkan nya dengan tempo cepat.

"Aahhh jihoonhh"

Jihoon semakin mempercepat permainan tangannya disana, didengar nya ben yang sudah mendesah panjang sedari tadi, jihoon semakin ambisius untuk mengeluarkan nya.

"Aaaahhhhhh"

"Ahh jihhoonhh engghhh"

Akhirnya cairan itu keluar, membuat ben semakin lemas dibuatnya, namun apakah tindakan jihoon berhenti sampai disitu? oh tentu tidak, jihoon langsung mengarahkan penis ben diwajahnya, lalu menjilat ujung dari penis ben membuat ben melenguh.

Jihoon memasukkan penis itu dimulutnya, ukuran nya sangat pas dirongga mulut jihoon membuat jihoon leluasa memainkan penis ben didalam sana, sungguh, lidah dan mulut jihoon yang hangat membuat ben semakin gila, anak itu menjilat dan bermain diujung penis ben dengan sangat liar.

Malam itu; peraduan antara jihoon dan ben terjadi dan desahan demi desahan mampu terdengar diberbagai sudut ruangan.

...

Maaf kurang ngena, soalnya ini pertama kali bikin chap. 18+ mohon dimaklumi

[i] heaven and back; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang