perpustakaan

574 59 8
                                    

Bulan purnama bersinar lebih terang malam ini, hampanya langit tanpa bintang-bintang yang menghias diatas sana, dibawah cahaya bulan jihoon tengah berjalan menyusuri jalanan kota, ia baru saja pulang dari kerjanya, namun pandangan nya teralihkan saat ia mendapati seseorang yang sedang tertidur cukup pulas disebuah bangku taman, jihoon berniat ingin menghampiri orang tersebut karena khawatir, dan akhirnya ia mengikuti kata hatinya, ia berjalan mendekati pemuda itu dan mencolek bahunya.

"Halo, maaf mengganggu tidurmu, tapi yang aku tahu disekitar sini engga boleh tidur karena banyak orang mabuk yang sering lewat disini," ujar jihoon mengintruksi yang sedang tertidur.

Yang sedang tertidur tampak sedikit tersentak karena kedatangan jihoon, "Hha?" nyawanya masih belum terkumpul.

Jihoon menghela nafas, "Disini engga boleh tidur, nanti kamu diusir sama penjaga yang ada disekitaran sini, dan lagi banyak orang mabuk yang lewat nanti,"

Pemuda itu perlahan bangun dari baringnya sembari mengusap matanya, "Oohh ya, ma─makasih udah bangunin!"

"Engga masalah, rumahmu dimana? perlu aku antar?" tanya jihoon menatap pemuda itu yang tampak menunduk.

Kepala pemuda itu terangkat sebelum kemudian berucap, "Ngga perlu! gue bisa pulang sendiri kok, makasih ya tawarannya," katanya menolak jihoon.

Jihoon hanya mengangguk tanda mengerti, "Ya udah aku duluan ya," pamitnya.

Tangan jihoon dicekal oleh pemuda itu, lantas jihoon mengernyitkan keningnya lalu bertanya, "Kenapa?"

"Nama lo.. nama lo siapa?"

"Oh, namaku park jihoon, kamu?"

"Gue yoshi,"

...

Siang itu jihoon sedang berjalan untuk menuju perpustakaan kota, ia berencana untuk meminjam buku disana, kalau kalian bertanya mengapa jihoon tidak bekerja jawaban nya ya asahi, asahi menghubungi jihoon tadi pagi dan mengatakan bahwa cafe akan ditutup selama dua hari karena asahi akan pulang kampung untuk menjenguk neneknya yang sedang sakit, jadi daripada tidak ada kegiatan jihoon ingin ke perpustakaan saja.

Sesampainya di perpustakaan jihoon masuk dengan seulas senyum dibibirnya, kemudian masuk dan menyusuri koridor yang dipenuhi dengan berbagai macam buku, jihoon melihat-lihat buku dengan seksama, sebenarnya ia berencana ingin meminjam buku fiksi.

Wajahnya tampak serius mencari buku, namun ada kalanya jihoon kesulitan untuk meraih buku yang berada dirak paling atas, ia sungguh kesal, mengapa tidak ada tangga saja? ia benar-benar butuh keadilan.

"Aish! siapa yang punya ide meletak buku dongeng dirak paling atas!? aku ngga paham, ini menyusahkan aku dan komunitas pendek sepertiku," celoteh jihoon sesekali melompat kecil berusaha mengambil buku dongeng yang dia mau.

Jihoon masih berusaha, ia benar-benar pantang menyerah untuk itu, dan ya, setelah hampir sepuluh menit jihoon melakukan gerakan yang aneh akhirnya lelaki itu menyerah dan duduk dikursi perpustakaan sembari menyeka keringatnya, "Apa aku minta tolong orang? tapi nanti aku bisa malu!" ujar jihoon menutupi wajahnya.

Sesaat setelah itu jihoon kembali berceletuk, "Ah! persetan dengan semua itu, aku mau buku dongengg itu!" cemberut jihoon menghentak kakinya lalu pergi dari tempat awalnya.

Jihoon mencari-cari sekiranya orang yang bisa membantu dirinya untuk mengambil buku sialan itu, jihoon mengedarkan pandangannya, ia menemukan sejumlah orang-orang yang tampak sangat ramai dipojok meja dan kursi belakang, mereka sangat ramai dan lumayan berisik membuat jihoon salah fokus.

Jihoon menghampiri orang-orang itu dengan tersenyum kaku, mau ditaruh dimana harga diri jihoon? sial.

"Permisi..." suara dari jihoon membuat rombongan tersebut menatap jihoon seketika, dan salah satu wajah yang tengah menatap jihoon adalah, junkyu. sebenarnya jihoon cukup dibuat bingung dengan situasi ini, mengapa ia selalu bertemu dengan junkyu disaat-saat yang tak terduga? apakah ini sebuah kebetulan? atau jangan-jangan.... junkyu membuntutinya?

Jihoon tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya saat bersitatap dengan junkyu, "Anak ini lagi? mengapa dia selalu berada di sekitarku? apa dia membuntutiku?" batin jihoon didalam hati.

Tak hanya itu saja, jihoon juga dibuat terkejut dengan dua sosok lainnya, yang sebelumnya pernah jihoon lihat, bukan, bukan doyoung, tapi satu laki-laki dengan paras cantik dan mempunyai wajah jepang dan juga laki-laki yang mempunyai surai rambut berwarna merah, jihoon mengenalinya.

"Yoshi?" ─ "Jihoon?"

Ucap keduanya bersamaan, setelah itu jihoon berujar, "Yoshi? jadi kamu temannya junkyu ya? dan satu lagi, kamu.." kata jihoon menunjuk pemuda yang terlihat sangat manis itu.

Pemuda itu tersenyum saat ditunjuk jihoon, "Kamu pegawai di cafe nya asahi kan? kemarin kamu ngelayanin aku," ucapnya.

Jihoon jadi ingat, "Oh! ya, ternyata kamu temannya junkyu juga?"

"Lo kenal junkyu?" sentak yoshi bertanya pada jihoon, lantas jihoon mengangguk dengan cepat.

"Baru kenal sih, tapi aku dianggap teman kan?" jihoon bertanya sembari memandang junkyu yang berada dipojok kursi dekat dengan doyoung.

"Lo mah bukan temennya dianggep ji tapi pdkt-an," sahut byounggon dengan tertawa kecil.

"Nama lo jihoon ya?"

"Iya!"

"Gue mashiho, salam kenal ya," ucap mashiho dengan senyum manisnya, duh ini kan ngga aman buat kesehatan jantung jihoon.

"Lo kesini mau ngapain tadi ji?" astaga, jihoon baru ingat tujuan utamanya apa untuk menemui rombongan ini.

"Aku mau minta tolong buat ambilkan buku yang ada dirak atas sana, aku engga sampai buat mengambilnya, boleh?"

"Boleh banget, sini gue bantuin," junkyu mah selalu semangat apapun tentang jihoon, sebab mulai detik ini, jihoon adalah separuh jiwanya.

"Cieeeee junkyu gercep amat nih ama jihoon, jangan-jangan lo jun...." ucap doyoung menggoda junkyu.

"Diem anjing, untung diperpus kalau kaga udah abis lo sama gue,"

...

Hari itu jihoon berkenalan dengan semua teman junkyu, termasuk yang sama sekali belum ia kenal adalah yedam, haruto dan jaehyuk namanya, jihoon sangat bahagia, ia mendapat teman baru! jihoon baru tahu jika mashiho adalah teman junkyu, sebab saat ia melihat di cafe ya ia melihat bahwa mashiho dan junkyu tidak ada interaksi sama sekali dan bahkan seperti orang asing, jihoon juga baru tahu bahwa doyoung mempunyai kekasih bernama yedam, sudah punya pacar masih saja genit, pikir jihoon.

Fyi, jihoon diajak yedam untuk ikut mereka menonton besok sore, jihoon lantas dengan cepat menerima ajakan itu, lagipula besok ia libur mengapa harus ditolak? namun yah, jihoon jadi teringat kejadian tentang dirinya dan junkyu saat ingin menonton, lucu sekali jika diingat.

...

haloo, maaf baru sempett updateee BARU SEMPET SEKARANG, dan lagi gue kehilangan ide buat nulis... maaf yeah, gue bakal usahain sebisa gue buat update cepett biar heaven and back selesai bulan februari ini, makasih yang udah nungguin update maaf kelamaan yaaa, jangn lupa vote dan komennn.

[i] heaven and back; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang