Seminggu telah berlalu, dan bayi yang dilahirkan Shen telah dibawa oleh pasangan yang Shen hubungin. Shen pun telah menjelaskan kondisinya pada Jona. Juga menunjukkan minuman yang dapat membuat Shen hamil tanpa berhubungan badan.
"Kau yakin akan melanjutkan ini, Shen?" Tanya Jona meyakinkan Shen.
"Ya aku yakin. Aku juga sudah menyebarkan informasi tentang ini. Kau tak usah khawatir." Jawab Shen yakin.
"Baiklah jika kau sudah yakin. Aku akan membantumu sebisaku." Shen menggangguk dan melemparkan senyum pada Jona.
Dua bulan telah berlalu. Shen mendapatkan pesan dari sepasang suami-istri yang ingin memiliki anak kembar.
"Shen, kau baru saja melahirkan dua bulan lalu. Apa kau benar akan mengambil permintaan ini?" Tanya Jona.
Setelah kejadian dua bulan lalu, Jona memutuskan untuk tinggal sementara di apartemen kecil milik Shen. Berjaga-jaga apabila Shen membutuhkan bantuannya.
"Tentu saja aku sangat yakin. Aku sudah menerima permintaan itu. Bagaimana aku bisa membatalkannya." Jawab Shen.
"Baiklah kalau kau sudah sangat yakin." Jona menyodorkan dua botol minuman kepada Shen.
Shen segera mengambil botol minuman dari tangan Jona dan segera meminumnya hingga habis.
"Berapa lama biasanya minuman itu akan bekerja?"
"Mungkin seminggu. Aku tidak tahu pasti."
Dan benar saja. Seminggu setelah Shen mengkonsumi minuman itu, ia dinyatakan hamil dengan bayi kembar.
"Aku pergi dulu. Hubungi aku jika butuh apa-apa. Jangan kerjakan pekerja rumah. Biar aku saja." Ucap Jona sambil berpamitan dengan Shen.
"Hmm.. kau tidak perlu khawatir. Sebelumnya aku sudah melakukannya sendiri." Balas Shen.
"Ya memang. Tapi sekarang ada aku. Aku yang menawarkan diri untuk membantumu."
"Jangan lakukan apapun sendiri ingat. Aku akan kembali pukul 8." Sambung Jona.
"Aku pergi ya. Hati-hati di rumah." Jona mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Shen, dan berlalu pergi.
Shen yang mendapat perlakukan manis dari Jona hanya bisa terdiam, dan melangkahkan kaki menuju kamarnya.
"Apa-apan dia itu?" Dumal Shen.
Tepat pukul 8 lewat 30 malam, Shen terbangun karna mendengar suara bising dari arah dapur. Ia segera bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju dapur.
Disana terdapat Jona yang tengah menata meja pantry dengan beberapa macam makanan yang telah ia buat.
Jona menyadari kedatangan Shen, ia menyambutnya dengan senyum lembut.
"Kemari lah. Aku sudah memasak. Kau bisa langsung makan." Jona menarik satu kursi untuk diduduki oleh Shen.
"Kenapa tidak beli saja? Kamu pasti lelah." Ucap Shen sambil menyuapkan makanan yang berada di depannya.
"Tidak sehat. Selagi aku bisa memasak, aku akan memasak." Shen hanya mengangguk untuk membalas ucapan Jona dan kembali makan.
Setelah selesai dengan agenda makan malam, Shen kini tengah menonton televisi seorang diri. Terdengar suara kamar mandi yang terbuka. Menampilkan Jona dengan hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan apapun.
Shen yang tidak sengaja melihat pun langsung memalingkan wajahnya kembali ke arah televisi.
"Kamu tidak tidur? Sudah hampir tengah malam." Ucap Jona sambil berjalan menghampiri Shen.
"Ya sebentar lagi aku tidur. Kamu duluan saja." Jawab Shen.
"Aku temani kalau begitu." Jona memposisikan dirinya di samping Shen dan ikut menonton acara yang ditampilkan.
Tidak lama setelah itu, Jona mendengar dengkuran halus dari sampingnya. Suara tersebut berasal dari Shen yang sudah tidur. Tanpa pikir panjang, Jona segera memindahkan Shen ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRACLE'S
FantasyShen, seorang pria berusia 22 tahun yang masih menjalani pendidikan di universitas, memiliki keistimewaan bisa mengandung tanpa harus berhubungan badan setelah meminum minuman yang diberikan oleh seorang nenek yang ia tolong. dari situlah Shen meman...