11

5.5K 91 3
                                    

Saat ini Shen dan Jona telah kembali ke ruang tv. Dengan Jona yang memeluk Shen dari belakang sambil menggerakkan pinggulnya ke kiri dan kanan.

"Masih belum mau mengejan?" Tanya Jona sambil terus mengusap perut Shen yang masih membuncit.

"Iya belum. Kenapa yang kali ini sangat lama? Aku sudah lelah." Ucap Shen.

"Kupikir karna bayinya dua." Shen mengangguk menyetujui ucapan Jona.

Shen mengambil tangan Jona dan diletakkan di atas dadanya.

"Remaslah. Itu membantu untuk memancing kontraksi." Tanpa ragu, Jona segera meremas dada Shen yang pas dengan telapak tangannya.

Memutar, memijat, memilin nipplenya, dan kembali meremas lagi dada Shen, sehingga air susu yang ditampung oleh dada Shen ikut merembas keluar, membasahi tangan Jona.

Berbarengan dengan itu, kontraksi Shen kembali muncul dan ia mulai untuk mengejan lagi.

"Eeunnghh.. kontraksi.." Shen melebarkan kakinya dan sedikit merendahkan tubuhnya.

Jona masih terus melakukan kegiatannya meremas dada Shen namun ia kini menahan tubuh Shen agar tidak terjatuh.

"Aaahhh.. aahhh.. Jonaahh.." Shen mendesah di sela ejanannya karena penis tegang Jona yang masih terbalut celana sesekali ia gesekkan ke belahan bokong Shen.

"Uungghhh.. euumhhh.." kali ini kepala sang bayi langsung keluar pada ejanan kedua. Shen menahan kepala sang bayi dengan kedua tangannya.

Jona menurunkan bathrobe yang dikenakan Shen lalu mengecupi bahu telanjang Shen, masih dengan tangannya yang meremasi dada Shen.

"Aaaanghh.. Johh.. Jona berhenti eeunngghh.." kini bahu sang bayi telah lahir.

Tanpa Shen sadari, kini Jona telah mengeluarkan penisnya dan menggesekkan pada lubang anus Shen yang berkedut akibat proses kelahirannya.

Sedikit demi sedikit Jona memasukkan penisnya ke dalam lubang Shen.

"Eeuunghh Jonaahh.. biarkan akuhhh.. melahirkan bayi ini dulu." Shen menahan pinggul Jona dan kembali mengejan.

Berbarengan dengan tubuh bayi yang meluncur tepat di tangan Shen, penis Jona pun kini memenuhi lubang Shen.

"Maaf Shen." Jona membawa tangannya untuk membantu Shen menahan tubuh sang bayi dalam dekapan Shen dan menggerakkan pinggulnya maju mundur.

"Aa..aahh Jonaaa.. Jonaahh.." Shen menyandarkan kepalanya pada bahu Jona. Ia kembali melebarkan kakinya agar penis Jona bergerak dengan leluasa.

Tubuh Shen terlonjak seiringan dengan hujaman penis Jona pada lubangnya.

Setelah beberapa kalo sodokan, penis Jona berhasil mengeluarkan spermanya di dalam lubang Shen bersamaan dengan cairan Shen yang keluar mengaliri paha dalamnya dari lubang kawinnya.

MIRACLE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang