5 Satu dua tiga galau semuanya

236 25 43
                                    

YESICHA terbaring telentang di atas kasur empuknya dengan selembar sheetmask yang melekat di wajah. Dia baru bisa naik ke kamarnya selepas makan malam dan menemani bundanya mengobrol, entah itu tentang konspirasi black hole dan white hole diluar galaksi, sampai yang tidak penting seperti Harris yang pernah menghilangkan kunciran baru bundanya saat dipinjam untuk dibawa camping.

Bundanya memang seperti itu, sangat suka bercerita. Yesicha sedikit bisa mengerti, sih. Mungkin beliau hanya ingin menghidupkan suasana, tidak ingin rumah yang walaupun tergolong besar tetapi hanya ditinggali oleh dua orang ini terasa senyap. Semenjak meninggalnya sang ayah ketika Yesicha duduk di bangku SMP, apalagi ditambah Harris yang memutuskan untuk mengekos setelah lulus SMA membuat rumah kian sepi, Yesicha sebisa mungkin menjadi pendengar cerita sekaligus sahabat bagi bundanya.

Cewek itu menghela nafas panjang. Rasanya hampa kalau Harris tidak adaㅡngomong ngomong, cowok itu sudah kembali ke kosnya sore tadi beberapa saat setelah hujan reda. Biasanya kalau kembarannya itu sedang di rumah, dia akan tiba tiba masuk ke kamar Yesicha, lalu bilang ingin meminjam tangan Yesicha sebentar. Menggerakkan dan menata tangannya lalu menyuruh cewek itu untuk mempertahankan posisi tangannya selama beberapa saat untuk dijadikan sebagai referensi gambarnya.

Atau di lain waktu, dia akan mengajak Yesicha membuat eksperimen mi instan campur tengah malam tanpa sepengetahuan Gayatri. Mencoba membuat kolaborasi epik dari gabungan varian rasa mi instan yang terkadang sangat tidak cocok, seperti ramen instan rasa sup miso yang dicampur dengan mi goreng rasa sambal matah. Kemudian setelah selesai makan, mereka akan melakukan suit tiga ronde untuk menentukan siapa yang akan mencuci alat makan.

Tapi jangan salah paham, Yesicha bukannya merindukan kembaran tengilnya itu. Perbandingan sifat loyalitas dan menyebalkan Harris adalah 0,001:10.000. Kalau mau tidak percaya, lebih baik iyakan saja. Jangan berdebat dengan Yesicha.

Di tengah lamunannya, dia tiba tiba teringat perihal pertemuannya dengan Wira tadi siang. Cowok bertulang pipi tegas yang menarik perhatian Yesicha bahkan sejak eksistensinya tertangkap oleh pupil Yesicha untuk pertama kalinya saat insiden tabrakan kemarin, dan entah bagaimana semesta dengan mudah mempertemukan mereka lagi siang tadi. Meskipun mengobrol cukup lama, Yesicha belum sempat berkenalan secara resmi. Hanya Yesicha yang tahu namanya, itupun tidak sengaja.

"Haish, padahal udah hampir banget tadi. Gara gara si memble tai." Yesicha menendang udara dengan brutal, melampiaskan kekesalannya.

Padahal tadi Wira sudah sempat menanyakan namanya. Tapi keburu Harris datang menginterupsi dan merusak momentum sakral Yesicha, membuat pertanyaan Wira berakhir menggantung di udara.

Dan yang membuat lebih kesal lagi adalah Yesicha yang alih alih menyebutkan namanya malah dengan bodohnya menulis id line di secarik kertas dengan tujuan mendapatkan peluang konversasi lanjutan via online, yang malah sekarang akhirnya menjadi serba tidak menentu. Padahal kalau dibandingkan, waktu yang dihabiskan untuk menyebut nama dengan menulis id line jelas lebih singkat opsi pertama.

"Tapi sinetron banget nggak sih gue, astaga!" Yesicha meninju bantalnya dengan gemas, tiba tiba merinding sendiri membayangkan reka adegan tindakannya tadi dari sudut pandang orang ketiga.

"Tapi nggak apa. Sinetron sinetron gini jadi indikator gimana dia ke gue. Kalau dia emang kecantol, pasti di add!" Racaunya.

Dirinya menggigiti ujung kuku kelingking, kebiasaannya ketika sedang gugup, "Tapi kok belum ada notifikasi sih?"

Yesicha menatap ponselnya yang sedang diisi daya diatas nakas. Saking optimisnya, Dia berjanji pada diri sendiri untuk tidak membuka ponselnya dari sore tadi sampai mendapat notifikasi dari Wira yang entah kapan itu, bahkan sengaja menyetel full volume notifikasinya. "Jangan jangan kertasnya dibuang? Atau masa ketiup angin sih?"

404 PAGE NOT FOUND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang