Setelah, meninggalkan baekhyun sendirian ditaman belakang. Nari, mempercepat langkahnya untuk mencari keberadaan temannya hayoon. Sebab, gadis bermarga bae itu tidak menemukan hayoon didalam toilet taman. Ia pun, kelimpungan mencarinya.
Lalu, ia segera mengeluarkan ponsel dan mengetikkan sesuatu disana.
"Yaa!! Dimana kau? Mengapa, kau meninggalkan aku begitu saja eoh??" Jengkel nari.
"Shhtt. Pelankan suaramu. Aku tidak tuli, tau" Jawab hayoon. Suaranya, terdengar seperti orang yang sedang menguyah.
"Eoh?? Jangan bilang, kau sedang berada dikantin sekarang" Tebak nari.
"Maja. Aku lapar, jadi yasudah aku kesini saja" Jawab hayoon.
"Aishh, kau ini. Yasudah, tunggu aku disana. Jangan kemana-mana lagi, eoh!!" Peringat nari.
"Hm, arraseo" Jawab hayoon.
Panggilan singkat itu pun, berakhir.
Nari, lalu menuju kebagian lift untuk membawanya naik kelantai 4. Tadinya, gadis itu hanya bersendirian masuk kesana. Tapi, sesaat sebelum pintu tertutup dengan sempurna. Nari, dapat melihat 4 orang mahasiswi yang juga terpopuler dikampus itu, ikut masuk kedalam. Ia pun, menggeserkan tubuhnya untuk merapat kepojok belakang.
Tiba-tiba, mereka yang tadinya menatap lurus kedepan. Secara bersamaan, berbalik arah menghadap pada nari. Ia pun, kebingungan dan seketika mengernyitkan dahinya.
"Kau, yang duduk bersama baekhyun tadi kan?" Tanya chaeyoung. Yang diketahui nari, sebagai ketua dikelompok itu. Sebab, ketiga temannya selalu mengikuti perintah dari gadis, yang mempunyai bentuk mata seperti kucing tersebut.
"Eoh?? Emm, hanya duduk sebentar saja" Jawab nari.
"Mengapa, dia menemuimu? Membicarakan soal apa?" Tanya chaeyoung, dengan ketus.
"Tidak ada pembicaraan, yang penting" Ucap nari, dengan cepat.
"Cih,, kalau tidak ada yang penting. Lalu, untuk apa baekhyun menemui seorang gadis miskin seperti dirimu eoh??"
"A-aaa, aku tau chaeyoung-ie. Sepertinya, gadis ini memang sengaja ingin menggoda baekhyunmu. Dia kan gadis miskin. Dapat berkuliah disini juga, disebabkan beasiswa. Tentu saja, dia tidak akan melewatkan seorang lelaki yang tampan dan kaya seperti byun baekhyun" Imbuh ryujin. Sembari, memainkan sehelai rambut milik nari.
Nari yang mendengar lontaran penghinaan dari bibir gadis itu pun, merasa sangat jengkel dibuatnya. Tetapi, ia tidak bisa berbuat banyak. Sebab, Keluarga chaeyoung, amat berpengaruh besar dikampus itu. Ia takut tindakan emosionalnya nanti, akan merugikan dirinya sendiri.
"Kau benar juga, ryujin. Gadis miskin seperti ini, memang tidak punya malu" Ucap dayeon. Sembari ikut, memainkan rambut nari. Nari pun, mencoba menepis tangan mereka.
"Ya!! Bae nari. Aku peringatkan padamu, untuk menjauhi byun baekyun. Dia itu milikku, dan hanya aku yang pantas berada disisinya. Kau, jangan pernah mendekati dia lagi. Kau tau kan, apa akibatnya jika kau tidak mendengarkan ucapanku. Siap-siap saja, untuk keluar dari kampus ini. Kau mengerti!! Eoh??" Kecam chaeyoung, dengan sedikit meninggikan suaranya.
Nari pun, tak mau kalah untuk menaikkan sedikit intonasi suaranya.
"Eoh, arraseo-arraseo. Kau tenang saja. Aku sama sekali tidak tertarik, pada byun baekhyun. Aku juga tidak tau, mengapa dia menemuiku tadi. Ah, sudahlah. Ini, ambil saja. Baekhyun yang membelikannya. Aku berikan padamu, sebagai permintaan maafku. Oke!" Tutur nari, sembari memutar bola matanya dengan jengah. Lalu, bergegas keluar dari lift yang memang sudah terbuka pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Best Part (Baekhyun Exo)
RomantizmKau menjadi bagian, yang paling terindah dihidupku. Akhir cinta, yang penuh dengan kenangan manis. Membuat diriku, tidak mampu untuk membuat kenangan baru bersama dengan yang lain.