Changbin menahan lengan Hyunjin yang memukuli targetnya dengan membabi buta. Emosi campur aduk akibat salah satu staffnya meninggal saat menjalankan misi. Dan sampai hari ini, baik Minho maupun Jay masih belum menemukan pelakunya. Dugaan sementara, staff itu tewas di tangan geng Yakuza
"Cukup ketua! Kau tidak perlu membuang tenagamu hanya untuk misi kecil" bisik Changbin
Hyunjin menghempaskan lengannya dari Changbin, "Lanjutkan! Satu kali pukulan keras, dan kita akan pergi dari sini"
Hyunjin berlalu meninggalkan Changbin menuju ke van terlebih dulu. Didalam van, Minho dengan sigap memberikan air minum dan membantu Hyunjin melepas jas hitamnya
"Kenapa kau sampai berkeringat begini hanya untuk melumpuhkan target se kecil itu, Hyunjin? Totalitas sekali" sarkas Minho
Hyunjin tidak menanggapinya dan hanya memejamkan mata karena lelah
* * * * *
Bangchan mengajak Felice bermain di taman untuk pertama kalinya. Hari itu Renegades libur dari aktivitas normal mereka pun Felice yang juga libur homeschooling
Jeongin sudah memandikan dan mendandani si kecil dengan cantik sebelum berangkat. Bangchan memang berjanji untuk membawanya keluar mansion jika Felice berhasil mendapatkan nilai A+ di ujiannya
Dan benar saja, si jenius kecil itu berhasil mendapatkannya. Bahkan Jisung, sang guru memberikan Felice banyak sekali hadiah
"Woah, ternyata kota se bagus ini ya Kak Chanie?" ujar Felice memandang keluar kaca mobil dengan mata berbinar
"Licie suka?"
Felice mengangguk, "Aku suka, tapi tidak juga"
"Eh? Kenapa?"
"Terlalu ramai? Felice suka bisa keluar mansion, tapi ternyata diluar sangat banyak orang. Felice sedikit takut, Kak"
Bangchan mengulas senyumnya. Mengusap lembut surai panjang Felice dengan tangannya
"Felice hanya belum terbiasa. Kak Chan akan selalu menjagamu, jadi kau tidak perlu takut"
Lagipula keamanan super ketat juga sudah dikerahkan hari itu. Bangchan tidak akan ceroboh membawa Felice keluar mansion tanpa penjagaan. Tepat dibelakang mobil mereka sudah ada mobil lain berisi staff dan beberapa staff lain juga sudah berjaga di titik yang sudah ditentukan
"Kak Chan, aku ingin bertanya sesuatu"
"Katakan saja, Tuan Puteri"
Felice memandang kakaknya ragu, "Apa... apa suatu hari nanti Kak Hyunjin akan menyayangiku?"
Tepat setelah mengatakan itu, lampu lalu lintas didepan mereka berubah warna menjadi merah. Bangchan menghentikan mobilnya pelan kemudian menatap lekat kearah sang adik
"Apa maksudmu, Felice? Kami selalu menyayangimu, kau tau itu kan?"
Felice menundukkan kepalanya dengan bibir mengerucut, "Aku bukan anak kecil yang bisa selalu kalian bohongi" ujarnya lirih
Bangchan terkejut mendengar ucapan adiknya yang sangat pelan dan nyaris tak terdengar itu
"Feliceㅡ"
"ㅡKak Chan, apa sesulit itu mendapatkan kasih sayang dari Kak Hyunjin? Kesalahan apa yang aku lakukan sampai membuatnya membenciku?"
Bangchan mengenggam erat tangan mungil adiknya, "Felice menyayangi Kak Hyunjin kan? Jika Felice menyayanginya dengan tulus, maka cepat atau lambat Tuhan akan membuat Kak Hyunjin juga menyayangimu. Jadi, Felice cukup bersabar sedikit lagi. Mengerti?"

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEGADES • HYUNLIX GS
Fanfiction𝑲𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝑯𝒘𝒂𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 ㅡ𝑴𝒂𝒇𝒊𝒂 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒎 𝒅𝒊 𝑲𝒐𝒓𝒆𝒂 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒕𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒏𝒈𝒂...