RENEGADES • HYUNLIX GS

새 시트

Kedatangan Grandma Renegades disambut dengan persiapan matang di mansion megah. Gerbang besar terbuka lebar, mengantarkan rombongan mobil ke halaman yang dijaga ketat oleh staf bertubuh kekar. Para Maid dengan cekatan menyiapkan hidangan lezat untuk menyambut tamu istimewa.

Keluarga Hwang, berpakaian rapi, telah berkumpul di pintu masuk. Hwang bersaudara tampil memukau dalam setelan jas, sementara Jisung, Felice, dan Seungmin memancarkan pesona anggun. Bangchan dan Hyunjin menggenggam erat tangan pasangan mereka yang terlihat tegang, dan Minho memberikan dukungan pada Jisung yang duduk di kursi roda. Mereka semua menanti kedatangan Nyonya Besar "Donatella" dengan penuh hormat.

"Hyunie..." Felice menoleh kearah Hyunjin setelah melihat rombongan Grandma memasuki gerbang. Hyunjin tersenyum dan mengangguk kecil, menenangkan Felice.

Tepat di sebelah mereka, pasangan Minsung juga terlihat gugup. Jisung memegang erat tangan Minho di pundaknya. "Apa kau baik-baik saja, sayang?" bisik Minho merasakan pundak Jisung yang sedikit bergetar. Jisung mengangguk, "Aku sedikit... gugup," jawabnya.

Sementara pasangan Chanmin, terlihat santai. Bangchan terus melirik kearah Seungmin, ia khawatir kekasihnya itu juga merasakan gugup. Namun, Seungmin terlihat sangat tenang. "Babe..." bisik Bangchan, Seungmin menoleh. "Felice dan Jisung terlihat gugup, apa kau juga gugup?". Seungmin tersenyum mengangguk, "Bohong kalau aku tidak gugup. Tapi kau ada disampingku. Apa yang aku takutkan?". Bangchan melebarkan senyumnya, ia semakin erat menggenggam tangan Seungmin.

Grandma Dona, keluar dari limosin hitamnya dengan anggun. Di sampingnya berdiri Sohyun, dan dua pengawal bertubuh kekar yang mengawasi sekeliling. Meski usianya tak lagi muda, Dona memancarkan aura kekuasaan yang tak terbantahkan. Langkahnya mantap, tatapannya tajam, namun senyum manis menghiasi wajahnya yang berkerut.

Seluruh keluarga Hwang membungkuk hormat di hadapannya. "Cucu-cucuku sudah besar!" sapanya dengan suara serak namun tegas. "Kalian tampak sangat gagah. Ayo peluk Grandma!" Satu per satu, Hwang bersaudara maju untuk memeluk nenek mereka. Rasa gugup yang tadi menyelimuti mereka seolah lenyap seketika, digantikan oleh kehangatan dan rasa sayang.

"Omo, para wanita cantik ini pasti pasangan cucuku," ujar Dona, matanya berbinar menatap Jisung, Felice, dan Seungmin. Ketiganya membungkuk hormat. "Selamat datang, Nyonya Besar," ucap mereka serempak.
Dona menggelengkan kepalanya. "No.. No.. No. Panggil aku Grandma, seperti yang lain," katanya dengan senyum lembut.

Jisung, Felice, dan Seungmin saling bertukar pandang, lalu tersenyum. "Selamat datang, Grandma," ucap mereka dengan tulus.
Dona memeluk ketiganya satu per satu, matanya berbinar menatap pasangan dari cucu-cucunya itu. "Kalian bertiga sangat cantik dan anggun. Aku harap kalian bisa membawa kebahagiaan bagi keluarga ini," ujarnya dengan senyum hangat, membuat suasana menjadi lebih akrab dan penuh kasih sayang.

Setelah sambutan hangat di gerbang, mereka semua memasuki mansion megah Renegades. Para staf dan pengawal Dona berjaga di setiap sudut, menciptakan suasana yang tegang namun aman. Seluruh keluarga Hwang, dipimpin oleh Dona, berjalan menuju tempat persemayaman Jeongin, membawa serta bunga mawar putih yang melambangkan kesucian dan cinta.

Sesampainya di sana, suasana berubah menjadi khidmat. Mereka semua memanjatkan doa untuk Jeongin, mengirimkan harapan dan cinta ke alam baka. Dona, meski berusaha tegar, tak kuasa menahan air mata yang menetes di pipinya.

"Grandma datang, Jeongin-ah," ucapnya dengan suara bergetar. "Maaf karena Grandma terlambat. Kau tidak perlu khawatir, Grandma akan menghukum kakak-kakakmu karena tidak bisa menjagamu."

Hwang bersaudara, meski tengah sedih, tersenyum tipis mendengar ucapan Dona. Air mata mereka pun ikut menetes, mencerminkan rasa sayang dan penyesalan yang mendalam.
"Berbahagialah di surga, sayang. Sampai bertemu di kehidupan selanjutnya," ujar Dona dengan suara final, menutup doa perpisahan yang menyayat hati. Suasana hening menyelimuti tempat persemayaman, diisi oleh rasa kehilangan dan cinta yang tak terucapkan.