Chapter ini agak panjang. Semangat bacanya...
°°°°°°°°°°
"Anjㅡ " Hampir saja Felice mengumpat kasar setelah Hyunjin menyelesaikan ceritanya tentang kejadian di pesta pernikahan Jisung dan Minho tadi. Felice segera membekap mulutnya sendiri, lalu tersenyum lebar hingga matanya menyipit ke arah Hyunjin yang kini menatapnya dengan side eye nya. "Maaf, Hyunie. Aku terlalu kesal," ujar Felice sambil memegangi kedua telinganya, berusaha meredam emosinya.
Hyunjin terkekeh pelan, merasa gemas dengan reaksi kekasihnya. "Aku mengerti, sayang. Aku juga kesal. Hanya saja, aku tidak suka kekasihku yang cantik ini mengumpat," ujarnya sambil mengusak poni Felice dengan lembut.
"Lalu bagaimana sekarang? Apa kau benar akan memutus kontrak dengan perusahaan Tuan Kang?" tanya Felice, tampak serius.
Hyunjin menghela napas panjang, raut dilema terlihat jelas di wajahnya. "Beliau sudah bekerja sama dengan kita sejak Hwang Corp baru berdiri. Sulit rasanya memutus kontrak kerja sama dengannya, apalagi beliau termasuk donatur terbesar kita. Sayang sekali, dia memiliki istri berperangai seperti itu," jawab Hyunjin dengan nada menyesal.
Felice mengangguk mengerti, ia sendiri juga merasakan kebimbangan yang sama. Memutus kontrak kerja sama dengan perusahaan Tuan Kang sama saja menghilangkan mitra bisnis yang kompeten untuk Hwang Corp. Namun, jika kerja sama itu terus berlanjut, dampaknya juga tidak baik bagi citra keluarga Hwang dan orang-orang terdekat mereka. Istri Tuan Kang terbukti sangat suka bergosip dengan kumpulan sosialitanya tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya.
"Atau begini saja, Hyunie," Felice menanggapi dengan ide cemerlang, "Kita jangan memutus kerja sama itu. Kita hanya perlu memberikan pelajaran yang setimpal pada Nyonya Kang atas perbuatannya. Aku yakin, Tuan Kang tidak akan tinggal diam saat tahu bagaimana kelakuan istrinya di belakangnya. Beliau juga pasti akan memutuskan dengan bijak bagaimana hasil akhirnya nanti," ujarnya memberikan pandangan yang lebih konstruktif.
Hyunjin tampak mengangguk-anggukkan kepalanya, mengakui bahwa ide dari Felice itu cukup menarik dan patut dipertimbangkan. "Tapi, bagaimana caranya?" ujar Hyunjin, rasa ingin tahunya memuncak.
Felice tersenyum misterius, senyumannya mengundang raut bingung di wajah Hyunjin. "Jangan bilang kau sudah punya rencana?" tanya Hyunjin penasaran, menebak-nebak isi kepala kekasihnya yang selalu penuh kejutan.
Felice tertawa kecil, tebakan Hyunjin tepat sasaran. "Tentu saja, ingat! Aku Hwang Felice!" ujarnya dengan nada bangga dan penuh keyakinan.
Hyunjin yang merasa gemas dengan kecerdasan dan kepercayaan diri kekasihnya itu pun segera menariknya ke dalam pelukan erat dan menghujani wajah Felice dengan ciuman bertubi-tubi. Keduanya sama-sama tertawa bahagia, menyadari bahwa mereka selalu bisa menemukan solusi bersama.
"Baiklah, karena ini urusannya dengan perempuan, biarkan perempuan yang bertindak," ujar Hyunjin sambil mengedipkan sebelah matanya.
Felice mengecup singkat bibir Hyunjin dengan penuh semangat. "Serahkan padaku, Ketua!" ujarnya dengan senyum licik, siap menjalankan rencananya.
°°°°°°°°°°
Keesokan harinya, Bangchan mengumpulkan semua anggota keluarga Hwang, (kecuali Seungmin yang masih terbaring lemah di kamar), di ruang rapat. Wajah Bangchan tampak sangat serius, mengundang raut kebingungan di antara saudara-saudaranya.
"Sebelumnya aku meminta maaf pada Minho dan Jisung, karena aku harus mengganggu honeymoon singkat kalian," ujarnya membuka pembicaraan dengan nada menyesal. "Tapi ini urgent. Semalam, Seungmin mendapatkan teror pesan berantai yang sangat menyakitkan. Jay sudah melacak nomor pengirimnya, tapi sistem kita masih belum bisa menemukan identitasnya. Dilihat dari isi pesannya, aku bisa menebak mungkin itu dari saudara Seungmin? Entahlah."

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEGADES • HYUNLIX GS
Fanfiction𝑲𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝑯𝒘𝒂𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂 ㅡ𝑴𝒂𝒇𝒊𝒂 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒎 𝒅𝒊 𝑲𝒐𝒓𝒆𝒂 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒕𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒌𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒏𝒈𝒂...