RENEGADES • HYUNLIX GS

계획

Dengan panik dan air mata yang terus mengalir, Felice segera membawa Hyunjin ke rumah sakit pribadi milik Renegades, ditemani oleh beberapa bodyguard yang sigap.

Di sepanjang perjalanan, amarahnya yang sempat membara pada Hyunjin perlahan meredup, tergantikan oleh rasa khawatir yang mencengkeram hatinya. Namun, kemarahan yang sama kini justru beralih sepenuhnya pada sang kakak, Minho, yang telah tega melukai kekasihnya hingga separah ini.

Hyunjin yang ia kenal adalah pria yang kuat, bahkan mampu menahan sakitnya peluru yang pernah bersarang di tubuhnya tanpa bergeming. Namun, rasa sesal yang begitu mendalam dan cinta yang tak terhingga pada Felice rupanya telah meruntuhkan pertahanannya. Ini adalah pertama kalinya Hyunjin merasakan sakitnya pukulan fisik, dan Felice tahu, rasa sakit hatinya pasti jauh lebih besar.

Tiba-tiba, ponsel Felice berdering. Tertera nama 'Kak Ino' di layarnya. Tanpa ragu, dengan emosi yang masih berkecamuk, Felice langsung mematikan sambungan telepon dari Minho. Ia terlalu marah untuk berbicara dengannya saat ini.

Sesampainya di rumah sakit Renegades yang megah, Hyunjin segera ditangani oleh Seungmin dan tim perawat yang sudah bersiap. Chaeryeong, salah satu bawahan Seungmin yang dikenal tenang dan perhatian, ditugaskan untuk mendampingi dan menenangkan Felice yang tampak begitu terpukul.

"Tuan Hyunjin akan baik-baik saja, Nona Muda. Kau tidak perlu terlalu khawatir," ujar Chaeryeong lembut sambil memeluk Felice erat, mencoba menyalurkan ketenangan dan keyakinan. Namun, air mata Felice masih terus mengalir, rasa takut kehilangan Hyunjin begitu nyata dan menyesakkan.

Di ruang ICU yang serba putih dan dingin, Seungmin berdiri terdiam beberapa saat, menatap luka-luka di tubuh Hyunjin dengan helaan napas panjang. "Astaga, apa yang kau lakukan, Hyunjin?" gumamnya lirih, menggelengkan kepala tak percaya.

Sebagai seorang dokter yang berpengalaman, Seungmin dapat dengan mudah membaca pola luka di tubuh calon adik iparnya itu.

Prediksinya mengatakan bahwa Hyunjin dipukul berkali-kali di titik yang sama, terutama di bagian rahang dan perut, yang menyebabkan memar dan luka lebam yang cukup parah. "Ck! Minho ini benar-benar..." Seungmin hanya bisa mengomel sendiri dalam hati, sudah bertekad untuk memberikan omelan panjang lebar kepada Minho begitu mereka kembali ke mansion nanti.

Dengan cekatan dan teliti, Seungmin mulai menangani luka-luka Hyunjin. Ia bersyukur bahwa sebagian besar luka yang diderita Hyunjin hanyalah luka luar. Pingsannya Hyunjin saat di halaman belakang ternyata disebabkan oleh satu pukulan keras yang mengenai bagian belakang kepalanya. Beruntung, pukulan itu tidak terlalu dalam atau mengenai titik vital.

Seungmin menyadari, meskipun emosinya meluap, Minho pasti masih menahan tenaganya saat menghukum Hyunjin.

Setelah membersihkan dan memeriksa semua luka dengan seksama, Seungmin membalut luka-luka Hyunjin dengan perban steril. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk memindahkan Hyunjin ke salah satu ruang rawat khusus yang disediakan untuk keluarga Renegades, agar Hyunjin bisa beristirahat dengan tenang dan mendapatkan perawatan lebih lanjut. Seungmin menghela napas lega, setidaknya Hyunjin tidak mengalami luka yang mengancam nyawanya. Namun, ia tetap merasa khawatir dengan kondisi emosional adiknya itu dan juga Felice.

Begitu pintu ruang ICU terbuka dan Seungmin keluar, Felice yang sedari tadi duduk gelisah di ruang tunggu langsung berhambur memeluk kakaknya erat dan kembali terisak. Seungmin mengangguk kecil ke arah Chaeryeong, memberikan isyarat bahwa ia akan menangani Felice. Chaeryeong mengerti dan segera pamit meninggalkan kedua kakak beradik itu.

Seungmin membiarkan Felice meluapkan segala kekhawatiran dan kesedihannya dalam pelukannya yang hangat. Ia mengusap lembut punggung adiknya, mencoba menyalurkan ketenangan dan kekuatan. Hingga akhirnya isak tangis Felice mulai mereda, Seungmin perlahan melepaskan pelukannya dan menatap wajah adiknya yang basah oleh air mata.