PUISI 20

6 1 0
                                    

1.Aku duduk di trotoar jalan
Memandang langit yang mendung
Rintik hujan mulai turun membasahi bumi
Aku tidak bergerak dari tempatku

Tubuhku yang basah akan air hujan
Air hujan menyamarkan air mataku
Kisah percintaan tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan
Aku ingin cinta apa adanya

Rintik hujan mulai berhenti ketika kamu memayungiku
Kamu yang memandangku dengan tatapan mata yang bersalah
Aku tersenyum pedih melihatmu dan pergi meninggalkanmu
Kamu menahan pergelangan tanganku dan meminta maaf

Kamu memelukku dan menangis di pundakku
Aku terdiam membisu dan melepaskan pelukanmu
Terimakasih telah berusaha untuk mencintaiku
Terimakasih atas kenangan indah yang pernah kita lakukan

2.Senja di sore ini begitu indah
Aku duduk termenung melihatnya
Diamku menjadi saksi bisu
Bahwa kamu dan dia telah menjadi kita

Aku dan kamu yang bersahabat begitu lama
Tiba-tiba kamu yang menjauh dari aku tanpa alasan
Aku menerka-nerka salahku dimana
Apa mungkin aku yang terlalu berharap denganmu

Hampir satu bulan ini kamu jadian dengannya
Dan kita menjadi asing selama itu terjadi
Kamu menjauh dariku untuk menjaga perasaannya
Untuk menjadikan dia ratu di hatimu

Aku tersenyum pahit melihatmu tertawa selepas itu
Apakah ini akhir persahabatan kita
Aku akan pergi meninggalkanmu
Dan mengejar mimpiku tanpa berpamitan denganmu

3.Malam ini aku duduk termenung melihat bintang
Aku mencoba untuk melupakanmu
Mengapa setiap bertemu denganmu
Aku kembali merasakan jatuh cinta

Tatapan mata yang masih sama seperti dahulu
Kini kembali menjadi tatapan favoritku
Tapi mengapa mencintaimu sesakit ini
Melihat kamu yang tersenyum lebar bersamanya

Aku kangen kita yang dulu
Yang bercanda dan tertawa bersama
Aku benci keadaan kita yang seasing sekarang
Masa ku dengan masa mu sudah berakhir

Terimakasih atas segala yang terjadi kepada kita
Mungkin ini akhir yang sangat menyakitkan untuk kita

4.Musim dingin kembali menerpa di negara ini
Aku berjalan di trotoar seorang diri
Memandang salju yang mulai turun
Aku mempercepat langkahku menuju  ke rumah

Aku pernah mendengar seseorang
Yang berkata padaku
Jangan merusak jam tidur kamu
Hanya karna seseorang yang tidak memperdulikan dirimu

Setidak berharga itu kah aku dulu matamu
Kamu yang selalu memandang dia
Sedangkan aku yang selalu memandang mu
Aku yang menunggumu di tempat yang pernah kita janjikan

Dan kamu yang mengingkari janji itu
Aku berada di negara ini untuk menghilangkan perasaanku kepadamu
Terimakasih karena mu aku telah mendapatkan masa lalu yang kelam
Aku pamit dari kehidupanmu semoga kamu bahagia bersamanya

5.Malam ini aku berjalan sendirian di trotoar ini
Memandang langit yang begitu mendung
Apakah hujan akan turun malam ini
Aku mendengarkan lagu offline ku

Aku sengaja mematikan data ponselku
Rintik hujan mulai turun
Aku bergegas kembali ke rumah ku
Seseorang pernah berkata padaku
Matikan lah data ponselmu
Letakan ponselmu dan tidurlah

Ingat tidak ada yang mencintaiku
Aku tersenyum pahit dan tersadar
Bahwa hanya aku mencintaimu begitu dalam
Dan kamu yang tidak mencintaiku tersenyum bersamanya

Mungkin besok aku akan pergi dari kehidupan lamaku
Aku akan memulai hidupku yang baru
Di negara yang tidak mengenalku
Terimakasih atas kenangan yang kamu berikan kepadaku

Aku pamit dari kehidupanmu
Semoga kamu bahagia bersamanya

6.Sore ini aku berjalan di sekitar rumah
Suara bermain anak-anak kecil begitu riang
Aku menoleh dan tersenyum melihatnya
Begitu indah masa kecil mereka yang tersenyum tanpa beban

Aku duduk di tepi lapangan itu
Memandang anak-anak yang riang berlari kesana-kemari bermain bola
Beberapa dari mereka melambaikan tangan kearah ku dan tersenyum
Aku tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka

Di sore hari yang hampir menuju mahgrib
Anak-anak itu menghampiri ku dan mengajakku bermain
Aku menolak dan menyuruh mereka untuk pulang
Hari hampir menjelang maghrib

Pulanglah ibu kalian menunggu di rumah
Besok aku pasti akan bermain bersama kalian
Mereka berlari tersenyum pulang kerumahnya
Besok kakak harus main sama kita oke teriak mereka

Aku tersenyum dan melambaikan tanganku
Kenangan di masa kecil adalah masa yang paling indah bagiku

7.Aku berjalan di koridor sekolah
Aku menoleh ke arah lapangan sekolah
Dimana kamu bermain bola basket disana
Aku tersenyum melihatmu bermain

Kamu tersenyum dan melambaikan tangan
Aku tersenyum dan membalas lambaian tanganmu
Aku menyukaimu
Tapi aku tidak tau cara memilikimu

Aku mencintaimu dalam diam
Melihat kamu yang sudah memiliki kekasih
Aku bersyukur bisa mengenalmu sedekat ini meskipun hanya sebatas teman
Aku tersenyum menghampiri mu dan kekasih mu

Biarlah aku yang merasakan sakit ini sendiri
Aku tidak akan berjuang untuk cintaku
Karena...
Tahap mencintai paling tinggi adalah mengikhlaskannya

8.Malam ini aku duduk di taman
Rintik hujan mulai turun
Aku yang menunggumu datang ke taman ini
Dan kamu yang berlari ke arahku

Aku yang tersenyum menatapmu
Dan kamu yang menatapku dengan kesedihan
Dari mu aku tahu kebaikan adalah kekuatan
Kebaikanmu yang selama ini salah aku arti kan

Kamu yang sudah memiliki dia
Rintik hujan berubah menjadi hujan deras
Kamu memelukku dan berkata maaf
Kita berdua basah dalam hujan

Rintik hujan menyamarkan air mataku
Aku tersenyum dan berterima kasih kepadamu
Atas kebaikanmu selama ini
Berbahagialah dengan dia

Aku pamit dari kehidupanmu
Untuk melanjutkan hidupku
Dan meninggalkan kota ini

9.Aku termenung di pinggir danau
Memandang langit yang mulai mendung
Rintik hujan mulai turun membasahi bumi
Hujan membasahi tubuhku yang tidak beranjak sedikitpun

Aku tersenyum pedih bahkan alam pun tau apa yang aku rasakan
Aku manangis di tengah hujan
Karena hujan menyamarkan air mataku
Aku terlalu lelah untuk tersenyum di depan mereka

Dunia ku sedang hancur berantakan
Dan aku harus baik-baik saja di depan mereka
Topeng yang aku pasang akhirnya runtuh begitu saja
Aku tidak tau apakah aku bisa melanjutkan topeng itu

Ataukah aku harus menjadi diri sendiri mulai sekarang
Ya mungkin aku akan berdamai dengan diri sendiri
Walaupun begitu berat menjalaninya
Aku akan berusaha memperbaiki diri sendiri

10.Aku duduk di pinggir pantai
Memandang langit yang mulai sore
Jingga begitu indah di pantai ini
Aku tersenyum melihat anak kecil melambaikan tangan ke arahku

Aku berlari menghampiri anak kecil itu
Anak kecil berlari menghindari ku
Anak kecil itu tertawa lepas di saat bermain di pantai
Aku melambaikan tangan ke arahmu

Kamu tersenyum melihatku bermain bersama anak kecil itu
Kamu berlari menghampiri aku dan anak kecil
Anak kecil itu begitu bahagia bermain bersama mama dan papanya

Putra kecil kita yang begitu aktif bermain di pantai ini
Aku tertawa lepas melihat kalian menghampiri ku dan mengecup pipiku
Aku membalas dan mengecup pipimu dan pipi putra kecil kita

Jangan lupa Tinggalkan jejak Dengan vote dan coment
Salam manis dari anak Beltim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUMPULAN PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang