PUISI 1

92 5 0
                                    

1.Tak bisakah kau singgah di hati ini
Menyatukan kembali dua hati yang kau pisahkan

Seperti dulu,,
Saat kau selalu mendengarkan keluh kesahku
Mengukir senyuman di wajahku
Terbang bersama menyusuri dunia

Tak bisakah,
Kau lanjutkan lagi cerita indah
Yang pernah kita ciptakan berdua

Dan cobalah menoleh ke belakang
Lihatlah. . .
Aku tertinggal seorang diri
Aku masih menunggu
Tak adakah niat di hatimu
Untuk membawa diri ini terbang bersamamu
Masuk dalam cerita hidup mu.
Lagi.

2.Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa

Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya

Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya

Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku

Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu.
Saat kau pun rindukan ku…..

3.Ketika kugoreskan pensil diatas kertas putih,
kulukiskan indahnya wajahmu,
sambil kuputar lagu bertemakan cinta ,
membuat suasana romantis tercipta,

Kamarku yang sempit berantakan,
seolah menjadi restoran berkelas,
cahaya lampu yang terang ,
berubah menjadi 1 lilin ditengah meja makan,

Lukisan wajahmu kubayangkan adalah dirimu,
seakan kita sedang duduk berhadapan dalam 1 meja,
aku menatap indahnya wajahmu,
dan kamu menatap kebawah karena tesipu malu,

Aku dan kamu gugup untuk memulai obrolan,
sehingga suasana menjadi hening tanpa suara,
hanya ada alunan musik yang merdu,
inilah khayalan saat aku melukis indahnya wajahmu.

4.Layaknya bintang dan bulan yang menerangi malam
Seperti itulah engkau oh pujaanku
Tak ada hentinya ku menyanjungmu dengan kata-kata
Sungguh kaulah yang kudamba

Takkan pernah habis kata-kata untukmu
Semua yang aku katakan itu tulus dari hati
Bukan hanya sekedar gombalan belaka
Ataupun hanya rayuan semata

Kau itu seperti bintang
Bahkan lebih dari bintang
Karena sinar wajahmu yang begitu terang
Membuatku semakin menggilaimu

Walau terbuang percuma waktu demi kamu
Aku rela melakukan itu
Agar kau bisa menjadi milikku
Di sepanjang hidupku

5.Di bawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..

Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam..

Aku dan jenuhku, bersama membisu
Terlalu jauh untuk meraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap

Teriakan Hati
Disaat terpikir tentang dia
Yang entah ada di mana
Terkadang hati teriak dengan kehampaannya
Mencari dan menunggu hati cintanya

Ku menangis tanpa air mata
Ku teriak tanpa suara
Hanya merasakan sakitnya hati
Begitu tersiksa menunggu yang di nanti

Begitu berat melepaskan rasa ini
Yang sudah merasuk dalam hati
Mungkin bila aku nanti mati
Sesalku akan abadi

Akankah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya asa semata
Tapi hatiku kan selalu tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka

6.Hari demi hari aku jalani
Perasaan ini takan pernah berubah
Setiap Detik selalu mengenang dirimu
Meski perasaan ini sulit untuk ku ungkapkan

Kasih ku Berharap kepadamu
Tuk selalu mengingat bayangan diriku
aku tau perasaanmu gundah
karena kau merasakan perasaan yang sama denganku

Kasih…… Maafkanlah aku
karena ku tak jujur kepadamu
hingga sakit ini kurasakan sendiri
tapi kurasa engkau mengerti
dan memilih aku yang terbaik

kekasih sejati dengarkanlah aku
aku disini selalu mengingatmu
meski kau sendiri telah melukaiku
karena ku yakin ku bisa menerima semua kenyataan ini.

7.Aku merindumu cintaku..
Mereka-pun tahu aku merindumu..

Tahukah Bidadariku..
Pelukis asa hidupku..
Pelipur lara hatiku..
Penyejuk jiwa ragaku..
Kau-Lah cintaku..

Peringai semangatku..
Pengabdi sikapku..
Penuntun cahyaku..
Indahnya wajahmu..
Kau laksana lentera pilu..

Dalam gerak sayu laraku..
Kau datang dalam setiap waktu..
Tanpa lelah kau pedulikanku..
Tanpa hibah kau dambakanku..
Kau-kah Bidadari syurga-ku?

8.Dikala mentari masih merasa malu
Engkau datang membangunkanku
Membawaku sadar dari alam mimpiku
Kau memberiku semangat untuk hariku

Wahai engkau yanp di sana
Bagaimana kau tau apa yanp aku butuhkan?
Apa kau memasang lensa di setiap sudut kehidupanku?
Atau apa kau menanam matamu di sbelah mataku?

Tapi biarlah, itu tak penting
Yang terpenting kau masih memberiku senyum semangat untuk mengais pundi pundi kehidupan di tanah orang ini
Aku bangga memilikimu walau aku tak tahu kapan akan berakhir
Aku akan menyisihkan hari hariku untuk mencintaimu
Aku sayang kamu.

9.ku merindukanmu bagaikan mawar..
yang merindukan cahaya matahari di musim dingin..
saat tak ada secercah cahaya yang dapT di rengkuhnya..
ku ingin mencintai bagaikan cinta sepasang merpati..

yang tak bisa mencintai yang lain setelah mendapatkan cintanya..
ku ingin bersamamu bagikan hangatnya matahari menyinari bumi..
bunga-bunga bermekaran.. burung-burung berkicauan..
walaupun terkadang ku berpikir itu semua hanyalah mimpi..

ku ingin mewujudkan mimpi itu meski hanya ada dalam mimpi ku..
dengan cinta tanpa akhir..
ku ingin mewujudkan mimpi itu jadi nyata..
bersama mu..
peri kecilku..

10.Sinar matamu ..
Sungguh menyilaukan mata hatiku.
Bagaikan petir membelah bumi.
Terkesima oleh pesonamu.

Aku terpakau..
Aku takjub..
Oleh ukiran lembut dan rayuanmu.
Kamu begitu sempurna dimataku.

Benarkah aku jatuh cinta..
Siapakah kamu..
Bolehkah aku mengenalmu
Ingin merengkuh hatimu.

Belaian tanganmu tak bisa kulupakan.
Pertama kali kau sentuh tanganku.
Dengan lembut sopan mesra penuh kasih sayang.
Inilah gambaran dari kebahagiaan hatiku.

Jangan lupa vote dan coment,salam manis anak Beltim

KUMPULAN PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang