PUISI 5

29 3 0
                                    

1.Ketika mereka mulai menjauhi diriku
Aku hanya bisa menatap punggungnya
Lalu berkata, “Bertahanlah”
berapa lama lagi aku bisa bertahan?
Sebab semakin lama membuatku semakin sakit.

Semakin sulit untuk ku sembunyikan
Layaknya ditarik hingga ke dasar samudera
Hingga nafasku pun habis sudah
Terpikir, untuk ku menyerah

Sebab seberapa pun besar usaha yang ku lakukan
Tetap mereka tak akan lagi memandang ku
Diriku layaknya udara
Yang ada namun tak dapat terlihat

2.Sahabatmu adalah jawaban dari kebutuhanmu
Ia adalah lading yang kau tebar
dengan cinta dank au panen juga

Dia adalah papan dari perapianmu
Karena kau datang padanya dengan rasa laparmu
Dan kau mencarinya untuk kedamaian
Ketika temanmu membicarakan pikirannya,

Kau tak takut “tidak”
Dalam pikiranmu sendiri, atau menarik “ya”
Dan ketika ia diam,
Hatimu berharap tidak akan mendengarkan hatinya

Karena tanpa kata-kata
Dalam persahabatan
Semua pikiran, semua harapan
Semua keinginan dilahirkan dan diserakkan
Dengan kebahagiaan yang tak terkatakan

Kala kau berpisah dengan sahabatmu
Kau tidak menderita
Karena yang kau cintainya mungkin kan terlihat lebih jelas
Kalau dia tak ada,
Seperti gunung yang terlihat lebih jelas dari gurun pasir

Dan biarkan tak ada tujuan
Dalam persahabatan menyimpan semangat yang salam
Karena cinta yang tidak mencari apapun
Kecuali penyingkapan misterinya

Bukanlah cinta yang sebenarnya
Melainkan sebuah jaring
Dan hanya kesia-siaan yang berhasil ditangkap

Kala ia harus tau tentang ombakmu
Birakan ia tau tentang banjir-banjirmu jua
Untuk apa seorang sahabat harus kau cari
Dengan waktu yang kau bunuh?

Carilah dia selalu dengan waktu untuk hidup
Karena dia ada untuk memenuhi kebutuhanmu
Tetapi bukan kekosonganmu
Dan dalam manisnya persahabatan,
Biarkan ada tawa dan kebahagiaan

3.Bergandeng tangan
Ke mana pun kita berjalan
Berjalan menyusuri lorong kecil pun jalanan besar
Tak pernah sekalipun menyerah
Tuk sampai sebuah tujuan

Erat sungguh kala itu
Kau pegang tanganku
Begitupun aku
Memoriku masih ingat betul
Kala itu kita masih begitu polosnya

Berjalan tak peduli itu duri,
hutan lebat, ataupun berliku
Kita terjang begitu saja
Akupun tak takut apapun itu
Karna aku tak sendiri

Ada kamu sahabatku…
Aku percaya padamu
Menyusuri jalan yang berliku
Mengambil keputusan tanpa pemikiran panjang

Berjalan dan berlari
Dengan begitu yakinnya
Tak peduli hujan pun gelap malam
Teringat pada tujuan nan jauh di sana
Demi itu saja

Dan kini kita telah sampai, sahabat
Lakukan apa yang kau impikan
Akupun demikian
Mari kita lukis kembali perjalanan hidup
Di tanah rantauan ini.

4.Di relung hati ini terukir kenangan
Indah berdandan menghias hati
Ingin rasa tuk segera bercerita
Mengenang tentang seorang pribadi

Rentang waktu yang panjang mengawali
Terjalin jumpa tak disengaja
Canda tawa mengisi cerita warna
Tercipta janji satu jadi sahabat

Gumul juang lelah melewati hari-hari
Semua terasa seakan tak berarti
Sirna di kala ada di sampingmu
Dia telah menjadi sahabat seumur hidup.

5 .Jika mengingat waktu-waktu yang telah kamu habiskan dengan sahabat, segalanya pasti terasa menyenangkan, bukan? Meski pertengkaran kerap mewarnai persahabatan yang terjalin di antara kamu dan dia, tetapi perasaan jengkel dan amarah akan cepat tergantikan dan nggak pernah betah lama bersarang di hati.

Dan sekarang, kesibukan nggak jarang selalu jadi penghalang untuk bisa bertemu dan berbagi cerita dengan sahabat. Rindu? Sudah pasti. Nah, lewat beberapa puisi tentang persahabatan sejati pilihan Popbela di bawah ini, kamu bisa mengenang kisahmu dan juga sahabat yang akan selalu ada dalam hati.

6.Aku hanya bisa menutup mataku
Menikmati setiap detik keajaiban yang kau berikan
Aku hanya bisa terdiam
Merasakan

Setiap detik hidupku lebih berarti
Setiap Mantra dan Keajaiban
Yang kau sihirkan padaku
Terasa Lebih merasuk kedalam jiwa

Setiap kalimat dan huruf
Yang terlantun dari mulutmu
Menjadi kata kata penyemangat dalam hidupku
Hidupku terasa lebih berarti

semenjak kau hadir dalam duniaku
Setiap apa yang kau lakukan
Menjadi keajaiban tersendiri
dalam Fantasiku

Kau pelangi dalam hidupku
Yang slalu memberi warna dan keajaiban
Disetiap disetiap detak denyut nadiku

7.Mungkin terlalu dini bagi kita
Untuk mengenal cinta
Merangkai indahnya tali asmara
Ribuan kerikil tajam menghadang
Angin menerjang

Hiasi perjalan yang panjang
Namun percayalah
Tuhan telah menyiapkan
Sebuah kisah yang lebih indah
Dari apa yang diimpikan

Biarkan waktu bergulir
Bagai roda yang terus berputar
Iringi langkah kita
Menuju singgasana cinta

Biarkan indah dunia
Menjadi saksi cinta kita
Hingga malam menutup jiwa.

8.teruntuk dirimu puisi ini,
syair sederhana yg kutulis kala malam pada sisa setiap nafasku ini…
Aku mencintaimu tnpa tau Kapan,
Darimana atau Bagaimana….
Yang jelas rasa itu datang dengan
sendirinya..
Begitu baiknya sang pencipta padaku
yang hanya mahkluk penuh cela
Memberiku sebuah rasa yang indah
Yaitu CINTA….

KASIHKU….
Rasa ini sudah semakin dalam ku
rasakan
Rasanya tdak mungkin lagi aku lupakan
Aku terhanyut dalam rasa yg membara…
Sendiri ku telusuri malam,
Hanya untuk mengingatmu,
Izinkan aku mencintaimu…
dalam suka dan duka…

9.Maaf mungkin malam besok aku
Tak akan bisa memelukmu lagi
Atau mengambilkan bulan
Di sudut ranting basah.

Tak akan mencium keningmu ketika pagi hari hingga kau terbangun dan mengucapkan “selamat pagi sayang”
Sebab aku pergi yang takan kembali

Hari telah turun di mataku
Lembab matamu tak usah kau cairkan
Akan menambah luka di batin
Nisan dingin berlumut tergolek sunyi

Bersimbah hujan yang datang seharian hanya sisa wangi kembang merana.
Namun pegangan tanganku masih akan kau rasakan.
Menengokku ketika luka meradang

Jadikanlah aku selimut malammu yang tak akan memperkelam.
Candamu pasti akan aku dengarkan.
Biar aku titipkan salam pada hujan
Kala kau termenung di balik jendela

Memanggil nama yang masih di rindukan.
Baik-baiklah cantikku
Jangan kau pudarkan senyum itu
Karen itulah ajimat ketegaran jiwaku

Sehingga aku tak takut arti perpisahan
Walau jauh namun setidaknya bisa aku kenang
Memestinya aku bisa menjagamu lebih lama,
Membawa hingga sudut peraduan

Menemani melihat dunia yang sebenarnya
Sebuah kemilau di sebrang samudra
Tapi aku tak sempat untuk ke sana
Padahal telah ku hias perahu untuk kita berlayar.
Tak apalah waktu memang berbicara lain.

10.aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?

aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan
satu dayung padamu,

dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.

Jangan lupa Tinggalkan jejak Dengan vote dan coment
Salam manis dari anak Beltim

KUMPULAN PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang