#2

458 21 0
                                    


   Tak terasa sudah satu minggu nana pindah ke kota, dan kabar baiknya nana sudah mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe walaupun hanya sebagian seorang pelayan saja, dan juga ada kabar buruk tentang nana yaitu nana lumayan sering di suruh oleh jeno dan jika nana menolak permintaan jeno maka jeno tak segan untuk membentak nya, sedangkan nana yang notabe nya gadis penakut dan juga polos hanya bisa menuruti permintaan jeno, seperti sekarang ia harus mengantri untuk membelikan jeno makanan yang di inginkan

    "Bu bakso nya satu yah, gak pakek bawang goreng" Ucap nana saat giliran nya tiba dan ia langsung mengucapkan sesuai pesanan jeno

   "Sebentar ya dek" Ujar sang penjual yang sedang membuat kan pesanan nana

   "Makasih bu" Ucap nana setelah menerima pesanan itu, dan memberikan uang yang jeno berikan, untung untung jeno masih memberi nya uang saat menyuruhnya jika tidak memberi uang entah bagaimana nana membayar makanan jeno nantinya

    Nana pun dengan hati-hati membawa mangkuk berisi bakso dengan kuah yang masih mengepul kan asap panasnya ke arah meja tempat jeno duduk dengan kedua taman nya

    "Ini kak jeno" Ucap nana setelah meletakkan mangkuk bakso itu di hadapan jeno

   "Loh na gak beli sekalian? " Tanya mahen saat nana hanya membawa pesanan bakso milik jeno

    "Engak mahen, aku gak beli" Jawab nana dengan sopan

  "Kenapa gak beli, terus lo nanti mau makan apa" Sekarang gantian varo yang bertanya kepada nana

   "Gak papa varo, nana bawa bekal kok, bekalnya ada di kelas" Jawab kembali nana, karena makanan dikantin sekolah sangat lah mahal menurut nana jadi daripada nana harus membeli makanan dikantin lebih baik ia memilih membaww bekal saja dari rumah

    Nana pun hanya bisa memperhatikan jeno yang nampak menikmati bakso miliknya, jika boleh jujur nana juga nampak menginginkan bakso itu tetapi saat tau harganya ia merasa uang yang ia bawa tidak cukup, nana hanya membawa uang lima ribu rupiah saat sekolah dan harga bakso itu dua puluh lima ribu rupiah, dan bagi nana itu sudah sangat mahal

   "Emm aku ke kelas dulu yah, mau makan bekal aku" Ucap nana pamit dari area kantin dan meninggalkan ketiga pemuda itu

   "Gue kasian sama nana" Celetuk mahen tiba-tiba

   "Kasian kenapa ? " Tanya varo penasaran

   "Nana kayak pengen banget sama bakso yang di makan jeno, baru aja mau gue tawarin eh malah dianya ke kelas" Jawab mahen yang sudah selesai dari acara makanya

   "Kalo dia pengen kenapa gak beli aja, kok susah banget" Ujar jeno tiba-tiba setelah menyimak obrolan kedua temannya

   "Dia gak kayak kita jeno" Ucap mahen menatap manik tajam jeno

   "Maksud lo? " Tanya jeno yang nampak kebingungan

   "Nana kerja, kalo dia pengen apa-apa selalu pikir dia kali, sedangkan kita kalo pengen apa-apa tinggal beli dan minta keorang tua kita" Jawab mahen selanjutnya

  "Dia kerja" Gumam lirih jeno

  "Hem iya nana kerja jadi pelayan disalah satu cafe" Sahut varo saat mendengar Gumam man milik jeno

"Dah lah yuk balik kelas bentar lagi bel Masuk bunyi" Ucap mahen yang berdiri dari duduk nya dan di ikuti oleh kedua temannya

    Saat sampai di kelas ketiga nya berpisah kelas, dan saat memasuki kelas varo dan jeno melihat jika nana sedang menikmati bekal miliknya

   "Kayak gini dimakan" Ucap jeno tiba-tiba saat melihat isi bekal milik nana yang hanya berisi nasi putih dan dua potong tempe goreng berukuran kecil

Bad boy is my husband (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang