Saat ini nana sedang ada di ruang kepala sekolah untuk menyatakan bahwa ia ingin keluar dari sekolah dengan alasan akan pindah ke sekolah lainnya
"Sayang banget sama prestasi kamu nana, tapi jika ini pilihan kamu saya gak bisa mencegah nya" Ucap sang kepala sekolah kepada nana
"Kalau begitu saya pamit ya pak" Ujar nana sambil berdiri dari duduknya
Nana pun pergi meninggalkan ruang kepala sekolah dan berjalan ke arah taman belakang dimana tempat ia dan jeno beradu argumen tentang kehamilannya
Ini pilihan nana, setelah kejadian satu minggu yang lalu dimana ia mengatakan jika dirinya hamil kepada jeno, ia langsung memutuskan akan pergi dari kota ini, ia ingin memulai kembali kehidupan baru dengan calon anaknya
"Nana" Panggil mahen saat melihat nana duduk sendiri di taman belakang
"Mahen" Ujar nana saat mahen ada di depannya dan juga ternyata mahen tak sendiri ia bersama varo yang selalu mengintili dimana pun ia pergi
"Kenapa lo keluar dari sekolah? " Tanya mahen yang sekarang duduk si samping nana
"Gak papa,aku mau pindah sekolah" Jawab nana berbohong
"Gak usah bohong na, jawab jujur pertanyaan mahen" Ujar varo menatap lekat wajah nana
"Aku gak bohong varo" Bantah nana kepada vero tentang kebohongan nya
"Lo gak jago bohong na, jadi mending jawab jujur" Ujar mahen kembali
"Nana malu" Ujar lirih nana dengan kepala menunduk dan matanya yang terasa panas karena ingin menangis kembali
"Malu kenapa na? " Tanya varo penasaran
"Na-nana hamil" Ucap pelan nana namun masih bisa di dengar baik oleh keduanya
Mendengar Jawaban nana sontak kedua pemuda itu kaget bukan main saat nana mengatakan bahwa dirinya hamil
"Na lo gak bohong kan" Ucap mahen yang langsung menarik nana agar menghadap ke arahnya
Mendapatkan gelengan kepala nana mahen dan varo menatap tak percaya terhadap nana
"Siapa yang ngelakuin nya na" Tanya varo dengan suara dinginnya
"Jawab aja na gak papa kok" Ucap mahen karena nana hanya diam saja saat mendengar pertanyaan varo
"Kak jeno" Jawab nana dengan takut"Jeno bangsat" Ucap varo saat mendengar jawaban nana dan ia langsung berdiri dari duduknya dengan maksud ingin menghampiri jeno dan ingin menghajar sahabat nya itu
Sedangkan nana yang melihat varo berdiri dari duduknya langsung mencegah pemuda tinggi itu untuk tak menghampiri jeno
"Varo jangan" Ucap nana dengan menahan lengan varo
"Dia harus di beri pelajaran atas kelakuan bejatnya na" Ujar mahen seakan mendukung kelakuan varo
"Jangan aku mohon, jangan apa-apain kak jeno" Ucap lirih nana dengan tangisan miliknya
Karena merasa tak tega varo pun kembali menuntun nana untuk duduk di tempat duduk mereka sebelum nya
"Jangan nangis na" Ujar mahen menenangkan nana karena ia tak tega dengan nasib gadis malang ini
"Terus selanjutnya lo mau gimana" Tanya varo saat sudah mulai tenang
"Aku mau pergi dari sini" Jawab nana yang masih sesenggukan
"Pergi kemana? " Tanya mahen kepada nana
"Pergi jauh dari kak jeno" Jawab nana dengan sedih
"Pergi, jeno gak mau tanggung jawab gitu na? " Tanya varo kepada nana yang masih sedikit sesenggukan
"Kak jeno gak mau tanggung jawab, kak jeno malah nyuruh nana buat gugurin kandungan nana" Jawab nana mengingat kembali ucapan jeno untuk menggugurkan kandungan miliknya
Varo dan mahen yang mendengar jawaban nana sontak langsung melihat kearah gadis itu dengan tatapan kasihanya karena kehidupan nana yang nasib nya selalu jauh dari kata beruntung
"Varo mahen" Panggil nana lirih kepada kedua pemuda itu
"Iya na" Jawab mahen dan varo secara bebarengan
"Nana titip kak jeno yah,terus tolong kasih ini ke kak jeno kalo nanti kak jeno cari nana" Ucap nana membuka tas miliknya dan mengambil sebuah kotak untuk di berikan kepada varo
"Nana bakal pergi jauh, kalian sekolah yang bener yah, dan juga varo jangan suka tidur di kelas, dan mahen jangan sering-sering makan makanan pedas, nana pamit ya jaga diri kalian baik-baik" Ucap nana yang berdiri dari duduknya
"Na" Panggil lirih mahen yang langsung memeluk tubuh ringkih nana
"Lo baik-baik disana ya na, nanti kalo keponakan kita udah lahir jangan lupa kasih tau kita ya" Ucap varo yang juga memeluk nana sebagai salam perpisahan mereka
"Nana pergi ya, byebye" Ujar nana melambaikan tangannya ke arah kedua pemuda yang melihatnya
"Ayo nana, kehidupan sebenarnya akan dimulai" Ucap lirih nana menatap gedung sekolah miliknya
Ia kemudian meninggalkan area gedung sekolah untuk pergi ke kontrakan kecil miliknya guna mengambil barang-barang nya
************"Nana janji bakal baik-baik aja bu" Ucap nana kepada ibu panti saat ia berpamitan akan pergi jauh
"Jaga diri nana baik-baik ya" Ucap Ibu panti yang melepaskan pelukan eratnya
"Nana pamit ya bu" Ujar nana yang kemudian beranjak pergi meninggalkan panti asuhan itu untuk kedua kalinya
Ini tekat nana untuk merubah kehidupan barunya dengan calon anaknya kelak, ia akan merawat calon anaknya dengan baik walaupun sendirian
JANGAN LUPA VOTE YAHHH><
paypaypypay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy is my husband (END)
Novela Juveniltentang nana anak beasiswa yang selalu menjadi bahan bully an oleh jeno si brandalan Dan berakhir pada sebuah pernikahan Selamat membaca>< Awal publish: 14 January 2024 End : 24 January 2024 _Maaf bila ada kesamaan to...