Budak korporat, title kebanggaan bagi Shafira. Di saat hampir semua orang tidak menyukai title itu berbeda hal nya dengan perempuan berusia 28 tahun itu. Ia justru santai dan senang - senang aja mendapat gelar seperti itu.
Jika ditanya kenapa, maka ia akan jawab "Karna suka." nyatanya ada saja kendala nya setiap bulan, entah kereta nya yang selalu penuh atau busway yang lambat datang, atau bahkan lampu penyeberang yang sesekali tidak berfungsi sehingga ia terkadang terlambat dua menit di kantor nya.
Seperti saat ini, Shafira menggerutu ketika mengetahui jika rute busway nya diubah karena sedang ada nya revitalisasi halte busway. Maka dengan malas ia pun turun di halte awal.
Shafira memilih minggir untuk mencari tahu rute bus yang akan membawa nya menuju halte terakhir — blok M BCA. Tapi sangat disayangkan karena ia turun di halte yang salah ia harus naik busway dengan rute yang memutar.
"Astaga! Ada aja masalah nya."
Shafira pun memilih untuk menghubungi teman kerja nya, memberi tahu jika ia akan telat. Setelah selesai memberi kabar, ia pun memilih tap out dan keluar dari halte busway.
Kenapa panjang banget sih JPO nya!
Shafira diam - diam ingin menangis ketika menyadari bagaimana panjang nya jembatan ini.
(Ignoring time stamps)
Sesampainya di bawah, ia langsung membeli air mineral pada penjual buah yang juga menjual minuman.
"Pak, air mineral nya satu." Pesan Shafira sambil memberikan selembar uang berwarna coklat pudar.
"Sepuluh ribu neng." Seru sang penjual sambil memberikan botol dingin nya.
Anjir, kok mahal.
"Oh iya pak, maaf." Shafira pun menambahkan nya selembar uang kertas itu dan membayar nya.
"Makasih ya Pak." Seru Shafira dan berlalu dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Met
RomanceHanya perjalanan sepasang manusia yang diatur oleh semesta. Start : 14-01-2024