Warning : sexual abuse
.
.
.Tepat pukul 3 sore, Shafira dan semua rekan kerja nya telah sampai di Semarang. Saat ini mereka sedang beristirahat di dalam kamar hotel masing - masing-masing.
Shafira keluar dari kamar mandi dengan tangan kanan yang sibuk mengeringkan rambut nya. "Seger banget, mau mandi kapan Jess?" Tanya Shafira pada Jessica yang sedang bermain ponsel.
Jessica yang sedang duduk di sofa hanya mengangguk sambil sesekali tersenyum. "Nanti." Jawab nya.
Shafira tertawa sambil berjalan ke arah koper nya, ia mengambil pouch skincare dan baju santai nya.
"Kita ada rundown gak sih Jess?" Tanya Shafira yang sedang memakai toner.
Jessica yang sudah selesai dengan ponsel menggeleng. "Kita bebas gak ada acara apapun, jadi mau kemana aja bebas." Jawab Jessica yang kini berpindah ke atas tempat tidur.
Jessica dan Shafira mendapati kamar dengan double bed, sementara Lia, Mira, Sania dan Lili mendapati twins bed. Jessica melihat sunscreen Shafira.
"Lo pake ini cocok?" Tanya Jessica.
Shafira berdeham, ia sedang memakai rangkaian skincare yang lain. Jessica mencebikkan bibir nya. "Gue bruntusan." Seru nya dengan nada sedih.
Shafira menoleh melihat wajah Jessica kemudian tertawa karena menurut nya Jessica sangat lucu, kemudian ia mengambil lotion dan body serum kemudian ia pakai secara bersamaan.
"Heh! Lo pake nya satu - satu bukan sekaligus dicampur kaya racik obat." Seru Jessica.
"Males kerja dua kali, suka - suka gue lah." Seru Shafira yang sudah selesai dengan body care nya.
"Terus kemarin pas break out dikasih apa?" Tanya Shafira yang kini tengah memakai vitamin rambut.
"Pelembab aja." Jawab Jessica.
"Boleh?" Jessica mengangguk.
"Karna ini muka gue, jadi boleh." Sambung nya kemudian mereka tertawa bersama.
"Dah ah mau mandi." Seru Jessica dan berlalu ke kamar mandi.
Setelah selesai dengan kegiatan merawat diri nya, Shafira merapikan perlengkapan nya dan kembali ke tempat tidur. Karena sangat lelah dan mengantuk ia pun memilih untuk tidur.
Malam nya, selesai makan malam bersama seluruh karyawan memilih untuk berjalan - jalan di sekitar area penginapan. Namun Shafira lebih memilih kembali ke kamar nya dan berkencan dengan kasur gratis nya.
Sesampainya di kamar, Shafira memilih membaca novel yang ia beli kemarin bersama Hangga. Terlalu asik membaca novel dengan genre horor, ia sampai tidak sadar jika Hangga mengirimi nya pesan. Ponsel nya terus bergetar hingga berhasil membuat atensi perempuan itu teralihkan.
Ia membuka ponsel nya dan membaca pesan masuk dari Hangga kemudian dengan cepat jari nya mengetik balasan untuk lelaki di ujung sana, tidak berapa lama kemudian ia mendapatkan panggilan masuk dari Hangga.
Shafira mengangkat panggilan nya sambil membenarkan posisi duduk nya. "Assalamualaikum, Ra." Suara Hangga menyapanya.
"Iya, Mas. Waalaikumussalam, kenapa?" Shafira melanjutkan bacaan nya sambil mendengar suara Hangga.
Hangga tertawa disebrang sana. "Canggung ya, ini pertama kali kita telfonan." Shafira tersenyum mendengarnya, ia mengangguk meski ia tahu Hangga tidak dapat melihatnya.
"Iya sih, terus gimana?" Shafira juga sebenarnya bingung.
"Kamu lagi di kamar atau lagi kumpul sama temen?" Terdengar suara benda berjatuhan ke lantai dari ujung sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Met
RomanceHanya perjalanan sepasang manusia yang diatur oleh semesta. Start : 14-01-2024