Warning : sexual abuse, sexual harassment
.
.
.Selesai melaksanakan sholat dzuhur di kamar nya, Shafira memilih untuk berkeliling di dalam penginapan, tadinya ia ingin main ke kamar Lia namun ternyata perempuan itu sedang asik berfoto - foto di luar. Lia sempat mengajak Shafira untuk datang ke sana, namun Shafira menolak. Ia masih takut dengan kejadian tadi pagi.
Shafira menelusuri lorong hotel yang sepi, ini benar - benar sepi tidak ada petugas housekeeping yang berkeliaran, bahkan genitor pun terbuka. Padahal, mereka tidak membooking satu lantai, mereka membooking tiap lantai dengan 5 kamar, sisa nya milik tamu yang datang walk in.
Shafira memencet lift dengan tombol panah ke atas, ia akan naik ke rooftop. Begitu lift terbuka, perempuan dengan hoodie hijau mint, rok dan kerudung yang senada itu masuk ke dalam. Karena ini liburan tidak ada sangkut paut dengan pekerjaan, Shafira memilih untuk memakai kerudung nya sama seperti kemarin ketika ia berangkat menuju bandara.
Hotel ini terdiri dengan 13 lantai, dan Shafira keluar di lantai 13. Begitu sampai di lantai teratas, Shafira langsung menuju pintu tangga darurat dan masuk ke dalam. Hanya perlu naik dua tangga untuk sampai di rooftop hotel.
Shafira tersenyum dan memejamkan mata nya sejenak, ketika ia merasakan sejuk nya angin di siang hari yang bercampur dengan suhu yang sedikit panas.
"Enak banget, kalo dipikir - pikir selama gue di sana, gue jarang banget ke rooftop." Monolog Shafira.
Ia berjalan mengelilingi rooftop sambil melihat pemandangan Kota Semarang dari atas sini. Ketika sedang asik mengeksplor atap hotel, ia mendengar sebuah suara yang familiar dari balik dinding.
Shafira tidak berniat menguping, maka dari itu ia memutuskan untuk menjauh, namun ketika nama nya disebut ia mendadak berhenti dan mendengar dengan seksama percakapan dua orang itu.
"Shafira kan badan nya kecil, ganti muka nya aja. Kan itu badan gue." Seru perempuan yang Shafira tahu itu Diana.
"Gak sekecil itu, tapi boleh lah. Gue edit ya." Suara lelaki menyahut, kemudian terdengar suara tawa yang keras dari balik dinding.
Shafira lemas mendengarnya, namun ia harus tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Dengan kasar ia menyeka air mata nya yang sudah terjatuh dari tadi, ia berjalan mendekat ke arah dinding dan terlihat jelas kelakuan bejat Diana bersama lelaki yang Shafira tidak kenal.
"Bajingan!" Shafira berteriak.
Diana dan lelaki itu reflek terkejut yang mengakibatkan laptop serta tablet terpental dari jangkauannya. Shafira yang melihat itu langsung merebut tablet nya, namun kalah cepat dengan Diana yang kini sedang menahan Shafira.
"Iya gue emang bajingan." Seru Diana.
Diana menunjukkan tablet dengan layar yang menyala, layar yang menampilkan video dengan adegan dewasa. "Liat dong, kan kemarin lo bilang gue murahan, sekarang lo yang murahan." Diana tertawa puas ketika melihat Shafira yang berusaha mengalihkan pandangannya.
"Video nya udah jadi nih, lo cocok juga ya jadi artis pornografi." Diana mendesis sambil mengelus wajah Shafira dengan sensual.
"Lo mau apa?" Tanya Shafira penuh emosi.
Diana tersenyum remeh. "Mau lo keluar secara tidak hormat sih, dan juga biar istri klien gue taunya itu, perempuan yang sering check in sama suami nya itu lo bukan gue." Jawab Diana dengan manis.
"BRENGSEK!" Teriak Shafira dan Diana tertawa puas.
Diana menoleh ke arah teman nya, ia memberikan tablet pada lelaki plontos dengan senyum nya. "Simpen ya, nanti malem lo sebar." Seru Diana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Met
RomanceHanya perjalanan sepasang manusia yang diatur oleh semesta. Start : 14-01-2024