07

19 3 0
                                    

Pagi - pagi sekali Shafira sudah bersiap untuk pergi ke tempat kerja nya. Biasanya perempuan itu bersiap sekitar pukul 7, tapi sekarang setengah 6 kurang lima 10 menit ia sudah bersiap. Shafira mengecek ponsel nya yang sedang menampilkan aplikasi ojek online, ia langsung keluar begitu pesanan ojek nya sudah tiba di depan kost.

Semoga gak ketemu Mas Hangga.

Shafira terus mengulang kalimat yang sama ketika ia keluar dari kamar nya hingga tiba di depan kost nya. Shafira sedikit bernafas lega karena sesampai nya ia di depan, rumah Hangga tidak menunjukkan ada nya kehidupan - terbukti dengan lampu teras yang masih menyala, karena biasa nya lampu teras sudah mati sejak jam 5, dimatikan oleh Nisa.

Shafira langsung naik ke motor dan ojek pun pergi dari sana. Shafira merogoh ponsel nya dan membuka kamera, ia terlihat seperti zombie sekarang. Shafira tidak tidur semalaman karena perkataan Agam.

Jika seperti ini, bukan hanya keinginan resign yang semakin besar tapi ia juga harus pindah kost hanya untuk menjauhi Hangga.

Shafira turun dari motor dan tidak lupa mengucap terima kasih kepada Bapak ojek, setelah itu ia berlari terburu masuk ke dalam stasiun karena pemberitahuan kereta nya telah tiba.

Terlalu terburu - buru padahal jam masuk nya masih jauh, terburu karena tidak ingin tertinggal kereta membuat Shafira berlari menuju eskalator dan itu menyebabkan perempuan berbaju pink itu terjatuh di atas eskalator. Ibu yang berada di belakang nya membantu Shafira untuk berdiri.

"Udah telat ya neng, ada yang sakit?" Tanya Ibu dengan pakaian pramuka itu terlihat khawatir.

Shafira meringis, malu saya, Ibu. "Iya Bu, makasih udah bantuin saya." Jawab nya dengan pelan.

Begitu sampai di peron, kereta pun tiba. Ia langsung masuk dan beruntung nya ia masih menemukan banyak kursi kosong di gerbong ini. Shafira langsung duduk dan ia mendapatkan pesan masuk dari Hangga.

Lupa kasih tahu Mas Hangga.
Mas Hangga marah gak ya?

Shafira terus berbalas pesan dengan Hangga tanpa memperdulikan kaki nya luka dan berdarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafira terus berbalas pesan dengan Hangga tanpa memperdulikan kaki nya luka dan berdarah. Ia mengabaikan nya hingga kereta tiba di Sudirman. Shafira turun di sana lanjut naik MRT. Sejak kejadian revitalisasi halte membuat dirinya membuang motto nya - Pergi kerja lah dengan ongkos kecil, jangan naik MRT please!- Motto aneh yang ia ciptakan karena harus turun tangan membayar biaya kuliah Mahesa dan pinjaman yang mendiang Papa nya punya, menjadi tanggungan nya. Belum lagi Mama nya juga mengikuti arisan bulanan yang sekali bayar hampir separuh biaya ongkos nya selama 2 bulan.

Shafira melihat banyak penjual yang menjajalkan makanan, ia belum sarapan. Akhirnya ia memilih membeli risol mayo 20 ribu dan sandwich tuna 15 ribu. Perempuan itu memakan nya di tempat menunggu ojek online dan tempat street feeding.

Shafira membuka salah plastik risol mayo nya, dari sebrang ada seekor kucing hitam berlari ke arah nya dan mengeong tepat di bawah kaki nya.

Ia tersenyum hangat dan membelah nya menjadi potongan kecil kemudian ia berikan pada kucing tersebut. Satu kucing telah memakan potongan risol nya, dan kemudian datang lah gerombolan kucing lain yang juga meminta makan.

The Day We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang