♤15

461 61 1
                                    

Jeno duduk diatas motornya sambil mengetuk helm dengan gusar, ia sudah mendengus berkali kali karena mengingat perkataannya saat istirahat tadi.

Jangan deket sama cowok lain. Gue gak suka.

Cuihh.. apa apaan perkataannya itu. Jeno mengacak rambutnya frustasi, cukup malu untuk bertemu karina sebenarnya tapi tidak mungkin ia meninggalkan karina.

"Ngapain lo?"

Suara karina yang sangat jeno hafal diluar kepala itu membuatnya menoleh cepat.

Jeno berdehem pelan mendapati karina menatapnya dengan alis terangkat. Jeno menegakkan tubuh lalu memberikan helm yang biasa karina pakai pada cewek itu.

Masih dengan wajah heran karina menerima helm tersebut, kakinya melangkah lebih dekat dan mengulurkan tangannya merapikan rambut jeno yang berantakan.

Jeno terdiam kepalanya menoleh pelan pada karina yang berjarak dekat dengannya.

"Lo ngapain sih? Rambut kaya habis kena badai gini" omelnya.

Jeno mengulum bibirnya lalu tersenyum saat karina menjauhkan tangannya.

"Apa?" Tanya karina melihat senyum jeno.

Jeno hanya menggeleng kemudian memakai helmnya diikuti karina yang juga segera memakai helm.

Jeno memundurkan motor dan membelokkannya, ia menoleh pada karina yang menunggu.
"Ayo"

Dengan segera gadis jangkung itu menaiki motor jeno kemudian memegang tas cowok itu.

"Sudah" kata karina.

Jeno langsung memutar gas pelan memasuki jalan raya yang lumayan ramai.

Karina menatap jeno lewat spion ia mendekatkan diri kearah cowok itu.
"Jen"

Jeno melirik sekilas karina yang menatapnya melalui spion, membalas sebentar tatapan karina lalu berdehem.

"Tadi, eric ngajak gue jalan"

Jeno memelankan gas motornya lebih santai dan mengambil jalur meminggir. Ia melirik karina lalu kembali menatap depan.

"Ngapain?"

"Ya jalan jalan aja katanya"

"Kemana?"

"City world"

Jeno mendatarkan wajahnya dibalik helm fullface yang dipakai.
Karina membawa dirinya lebih condong kearah bahu cowok itu lalu menolehkan kepalanya berusaha melihat ekspresi jeno karena tak lagi memberi respon.

"Jen?"

"Kapan?"

"Hah?"

"Kapan dia ngajak lo jalan?" Ulang jeno.

"Akhir pekan ini. Gue kan sift malam jadi minggu pagi gue free"

Jeno mengangguk paham.
"Sama gue aja nanti perginya. Jangan sama dia"

Karina memundurkan tubuh mengulum bibirnya kedalam menahan senyum. Kok gue seneng dilarang larang gini? Anjir ah.

Karina menggerutu dalam hati sembari membuang pandangnya kesamping.

Jeno melirik lagi karina yang sudah tidak membuka suara.
"Gue mau mampir dulu gapapa, rin?"

Karina menolehkan kepalanya kearah depan membalas pandangan jeno dispion.
"Gapapa"

Jeno membelokkan motornya dan berhenti didepan sebuah mall besar. Karina segera turun diikuti jeno.

"Ngapain jen?"

WITH YOU | JENO X KARINA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang