WITH YOU | JENO X KARINA✔

♤17

"Finally!! Cantik banget, rin! Liat tuh" winter menepuk tangannya heboh saat ia menyelesaikan usapan terakhirnya dibibir karina.

"Melting sih pasti si jeno" seru winter.

Karina menatap pantulan dirinya dikaca besar milik winter.

"Gue agak gugup gini ya. Gak norak kan ini??" Tanya karina masih mematut diri.

"Enggak lah! Cantik ini, tunggu aja nanti pasti jeno gak bakal teralihkan matanya dari lo"

Karina mendengus menatap malas winter.

"Gak usah berlebihan deh. Gue gak secantik itu"

"Heh gue aja iri ya liat lo diapain aja tetep cantik! Harusnya lo tuh pede, ngapa jadi insecure" sewot winter tak terima dengan karina yang memang sedikit kurang percaya diri.

"Ck. Lo gak nyadar ya kalo lo tuh cantik" dumel karina.

"Ya iya, makanya jaemin mau sama gue. Lo juga, pede aja gitu loh rin, gak usah terlalu jaim jadi diri lo sendiri aja" jawab winter sembari menyimpuni peralatan make up nya.

"Gue gak pernah jaim tuh. Gue kan gini gini aja dari dulu"

"Maksud gue, lo kan selalu mau terlihat jadi cewek strong. Muka cuek, belum lagi galaknya, padahal mah cengeng" ujar winter menahan tawanya.

Karina melirik sinis winter.
"Ya kalo gue keliatan cengeng didepan orang bisa bisa gue ditindas"

Winter terkekeh sambil menganggukkan kepala.
"Real sih emang, tapi jangan sampe buat lo jadi orang lain"

Karina mengangguk masih dengan menatap pantulan dirinya dicermin.

Sejujurnya karina merasa ragu untuk pergi bersama jeno. Dirinya tiba tiba saja merasa minder dalam sekejap.

Bagaimana tidak, jeno adalah cowok kalangan atas yang terpandang. Sedangkan dirinya bukanlah apa apa jika dibandingkan dengan cowok itu.

Karina sedikit merunduk menatap kedua tangannya dipangkuan. Ia menghela nafas pelan menenangkan diri dan meyakinkan hatinya.

"Rin!"

Karina terlonjak kaget mendengar teriakan winter.

"Apasih? Gak usah teriak bisa kali" ketusnya jengkel karena terkejut.

Winter berkacak pinggang menatap tak kalah kesal.
"Ya lo sih! Gue ngomong dari tadi gak didengerin sama sekali"

"Ya sori, ngomong apa lo barusan" ringis karina.

Winter mendecak.

"Tuhh jeno dateng lo mau turun apa ngelamun disini aja?"

"Oh! Udah dateng? Mau berangkat sekarang dia?"

"Besok rin! Ya sekaranglah buruan sono!" Usir winter mendorong karina keluar dari kamarnya.

"Eh bentar anjir! Gue belum ngaca tadi