♤19

405 45 4
                                    

Hari ini berjalan dengan baik. Setelah obrolan kemarin karina merasa lebih baik karena sudah mencurahkan isi hatinya dan lebih tenang karena sudah meminta maaf pada jeno.

Walau pun katanya jeno ingin menunggu sampai dimana ia siap menerima jeno sedikit menimbulkan rasa bersalah pada diri karina.

Bagaimana pun karina tidak mau menyakiti perasaan jeno.

Karina tersenyum sambil melambai kecil saat melihat jeno yang baru saja keluar dari ruang osis.

Jeno memberi senyum manisnya pada cewek itu yang tengah berjalan mendatanginya.

"Lo udah beres?" Tanya karina dengan nada ramah.

Jeno hanya tertawa pelan lalu menarik lembut lengan karina untuk berjalan disampingnya.

"Apa? Kok ketawa?"

Jeno menggeleng masih terkekeh pelan.

"Lucu aja. Biasanya kan lo cuek tiba tiba jadi manis gini"

Karina berdehem malu.
"Enggak tuh. Perasaan gue sama aja"

Memang hari ini karina tampak berbeda. Biasanya cewek itu berpenampian polos apa adanya saja. Tapi lihat hari ini, karina berpenampilan manis.

Rambutnya yang diurai dihiasi pita pink disalah satu sisi rambutnya.

Bukan. Bukan jeno tidak suka. Tapi jeno takut mimisan. Karina cantik terlihat kalem dan manis.

Bikin bahaya buat jantung jeno.

Dan membuat jeno memasang alarm siaga 1. Mana bisa dia melihat karina dilirik lirik siswa lain yang mungkin juga terperangah melihat perubahan karina hari ini.

"Mau makan apa?"

"Samain aja jen biar cepet"

Jeno mengangguk.
"Tunggu sini aja gue yang pesen"

"Oke"

Karina mendudukkan diri disalah satu bangku kantin yang kosong.

Ia memerhatikan jeno yang mengantri untuk pesanan mereka.

Coba lihat. Jeno hanya berdiri diam disela sela murid lain tapi masih terasa mencolok.

Karina menggulir matanya menatapi seisi kantin. Dengan jelas dia melihat banyak juga yang memperhatikan cowok berahang tegas itu.

Karina menghela nafas pelan. Ia menunduk sedikit memperbaiki rambutnya.

Jujur saja ini pertama kalinya ia menata diri sedemikian rupa. Walaupun ia juga ingin berpenampilan begini setiap hari tapi terlalu tidak punya waktu.

Sekolah dan bekerja part time menguras tenaganya membuat karina tak begitu memperhatikan gaya dan penampilannya terlebih dirinya memang terkesan cuek.

Mendadak ia jadi merasa tidak percaya diri. Apa lagi penggemar jeno itu cantik cantik apalah jika dibanding dengannya ini.

Tangannya bergerak menarik jepit rambut berhias pita dirambutnya. Tapi sudah ditahan lebih dulu oleh jeno.

"Jangan dilepas. Bagus kok"

Karina mendongak membuat jeno merapikan kembali hiasan rambutnya.

Jeno mendudukkan diri dihadapan karina memasang senyum menenangkannya.

Karina berdehem kikuk sembari menerima piring yang disodorkan jeno.

Jeno kapan jeleknya?

Karina mendumel dalam hati.

Karina memfokuskan diri pada nasi goreng dihadapannya. Lebih tepatnya menghindari jeno yang masih saja tersenyum menatapnya.

Jeno yang melihat karina bergerak canggung dan salah tingkah tertawa pelan. Ia memilih meminum es tehnya memalingkan matanya kearah lain.

WITH YOU | JENO X KARINA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang