Setelah dibiarkan terangsang di depan sebuah gedung perkantoran pada tengah malam, Anthony terpaksa pulang ke rumah dengan perasaan tegang. Ia hampir menyusul Julia dan menggedor pintu rumah gadis itu, tapi itu akan menimbulkan kegaduhan. Dan ia tidak ingin membuat dirinya diborgol dan dibawa ke kantor polisi hanya karena tidak bisa menahan diri karena kejantanannya yang terus berdiri, jadi Anthony memilih jalan yang lebih aman yaitu dengan menyentuh diri sendiri di kamarnya yang gelap dan sepi sambil memikirkan rasa tubuh Julia dalam benaknya.
Bisa dibilang ia tidak bisa tidur sama sekali, ia pulang ke rumah menggunakan taksi dan meninggalkan mobilnya di parkiran kantor. Semalam ia minum terlalu banyak dan sudah melebihi batas aman untuk mengendara, ini masih pukul lima pagi tapi suasana di luar sudah terang benderang. Musim panas di Australia adalah pada akhir tahun, itu sangat berbeda dengan negara lain yang merayakan natal pada musim dingin. Di Australia orang-orang merayakan natal pada musim panas dan itu sangat luar biasa.
Anthony beranjak dari kasur lalu mandi dengan cepat, ia memanggil taksi dan kembali ke kota. Membutuhkan waktu sekitar 20 menit berkendara untuk sampai ke kantornya. Ia mengambil mobil lalu di sinilah ia saat ini, memarkir mobil di sebrang rumah Julia dan berharap dapat melihat gadis itu keluar.
Sepertinya dewi fortuna sedang berpihak padanya, tepat pada pukul enam lewat sepuluh menit; Anthony melihat Julia keluar dari lobby dengan pakaian olahraga. Hal tersebut membuat Anthony tersenyum senang, ia keluar dari mobil dan mengikuti gadis itu dari belakang. Ia bangga pada diri sendiri karena sudah memilih pakaian yang tepat, tadinya Anthony berpikir untuk berlari di sekitar Hyde Park dan membuat alasan—apapun—yang depat dijadikan metode untuk menemui asisten pribadinya pada akhir pekan.
Saat mereka hampir sampai di tugu Anzac Memorial yang ada di taman tersebut, Anthony mempercepat langkah lalu menyapa Julia yang mulai fokus berlari.
"Good morning." Sapaan tersebut membuat Julia terperanjat dan langsung menghentikan langkahnya, ia menatap Anthony dengan pandangan terkejut sekaligus penasaran.
"Ya Tuhan, apa yang sedang kau lakukan di sini?" Julia tidak mengerti mengapa atasannya itu bisa berada di sana pada jam sepagi ini.
"Aku sedang berolahraga," Anthony menjawab santai.
Anthony bisa merasakan Julia menatap dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan tatapan meneliti.
"Di kota?" Julia bertanya dengan mata memincing. "Pada jam seperti ini?" Tatapan tersebut terasa semakin tajam dan mengintimidasi. "Apa kau menguntitku?" Akhirnya Julia sampai pada kesimpulan tersebut.
Anthony tertawa sumbang untuk menutupi rasa canggungnya.
Sialan, perkataan Julia barusan tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Jujur saja ia memang ingin melihat gadis itu, tapi menguntit?
Hell no, tentu saja ia bukan pria seperti itu.
"Oh Julie aku sangat suka cara berpikirmu."
"Jadi benar kau menguntitku?" Julia mengulang perkataannya.
"Tentu saja tidak!" Anthony tidak terima. "Aku datang ke kota untuk mengambil mobil, dan kebetulan ingin sekalian berolahraga," ia menjelaskan dengan penuh percaya diri. "Jadi di sinilah aku sekarang. Akan berkeringat dan membakar kalori bekas minum semalam."
"Oh baiklah. Sorry," Julia merasa penjelasan Anthony masuk akal dan ia meminta maaf karena sudah menuduh laki-laki itu menguntitnya. "Selamat berolahraga."
Julia hendak pergi meninggalkan atasannya tersebut, namun Anthony terus mengekor dan berlari tepat di sampingnya.
"Karena sudah bertemu denganmu, jadi sebaiknya kita berolahraga bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO And Me
RomanceSinopsis: Bagaimana jadinya jika seorang CEO yang suka berganti kekasih menemukan wanita yang seolah tidak tertarik padanya? Bahkan setelah mereka tidur bersama, wanita itu seolah tidak menginginkannya. Hal tersebut melukai perasaan dan harga diri s...