Chapter 6 - Hot Issue!

297 45 9
                                    

"Ya Tuhan julie!!!" Suara Nicole yang terdengar heboh langsung menyambut Julia yang baru memasuki area kantor. "Apa berita itu benar?!" Ia bertanya dengan wajah penasaran sambil memegangi tangan Julia.

Julia yang masih tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi balik bertanya kepada ibu satu anak sekaligus rekan kerjanya itu. "Berita apa?"

"Kau belum mendengarnya?" Nicole terlihat takjub sekaligus bingung. "Kabarnya sudah menyebar bahkan menjadi gosip paling panas di seluruh gedung."

"Gosip apa?" Julia mulai dilanda perasaan cemas.

"Oh Tuhan!" Terdengar jelas jika Nicole berusaha agar tidak berteriak. "Kemarilah!" Ia menarik Julia agar ikut dengannya ke ruang foto kopi yang tampak sepi. Setelah mereka sampai di sana dan memastikan tidak ada orang yang akan mendengar, Nicole mulai kembali bicara sambil menatap Julia untuk mendapatkan jawaban.

"Apa kau tidur dengan Boss kita?"

Pertanyaan tersebut membuat Julia tidak mampu berkata-kata untuk beberapa saat, pikirannya mulai berusaha mencerna apa yang dimaksud oleh Nicole barusan.

"Boss kita? Anthony?" Julia berkata dengan tidak yakin.

"Ya. CEO perusahaan kita," Nicole menjawab dengan tidak sabar. "Apa kau benar sudah tidur dengannya?"

Pertanyaan lantang tersebut membuat Julia merasakan hawa dingin merambati tulang belakangnya, ia merasa ngeri atas apa yang tengah terjadi, rumor tersebut pasti sudah menyebar ke seluruh gedung.

"Oh Tuhan." Julia mulai memijat pelipis yang tiba-tiba saja terasa sakit, sementara satu tangannya yang lain bertolak pinggang dan ia mulai berjalan mondar mandir di ruangan sempit tersebut. "Apa kau tahu darimana rumor itu berasal?" Ia ingin tahu darimana gosip itu bermula.

"Aku tidak yakin mana yang benar," Nicole terlihat ragu. "Tapi aku dengar beberapa orang mendengar Anthony mengakuinya saat kalian makan di restoran minggu lalu, bahkan beberapa orang berani bersaksi bahwa mereka juga mendengarnya."

Julia merasa tubuhnya seolah menciut tanpa dapat dikendalikan.

"Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak, makanya aku bertanya padamu untuk memastikan."

Julia hanya mampu menatap Nicole dengan pandangan sayu, sementara tubuhnya sudah bersandar ke dinding sambil terkulai lemah.

Anthony sialan!

Ia memaki atasannya itu di dalam hati. Sementara tatapan Nicole yang tampak simpati membuatnya semakin tidak bisa berkata-kata.

"Semoga orang-orang bisa segera melupakannya." Ucap Nicole sambil mengusap bahu Julia dengan simpati.

"Terima kasih." Julia mendesah lemah.

Bagaimanapun ia benci menjadi bahan omongan orang-orang, terlebih kabar yang tersebar adahal hal panas yang tidak seharusnya menjadi konsusmsi publik seperti sekarang. Dan fakta bahwa dirinya tidak ingin terlibat dengan rekan kerja adalah hal yang sudah diketahui oleh semua orang, tapi lihatlah apa yang terjadi sekarang?

Semua orang pasti akan menertawakannya karena ia tidak bisa memegang omongan sendiri. Dan Julia sangat benci hal seperti itu, ia tidak pernah melanggar batasan sebelumnya. Dan semua ini tentunya tidak akan terjadi jika ia tidak menghabiskan malam tahun baru dengan bekerja bersama Anthony dan meneguk alkohol sialan itu.

Well, Julia rasa nama baiknya masih bisa diselamatkan jika Anthony tidak membuat pengumuman di hadapan semua orang mengenai mereka yang pernah tidur bersama. Dengan pikiran yang berkecamuk karena merasa malu dan kesal, Julia akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa semua itu adalah salah Anthony karena bermulut besar. Dan ia harus membuat perhitungan dengan laki-laki itu.

The CEO And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang