Chapter 16 - Apologies

162 23 4
                                    

"Julie!" Anthony mengetuk pintu pelan, ia sudah menunggu di luar ruangan hampir setengah jam. Dan saat ini dirinya sudah mengetahui dengan betul inti permasalahan yang membuat Julia gusar. "Bolehlah aku masuk?" Ia meminta ijin terlebih dahulu, tapi tangannya sudah memegang gagang pintu dan memutarnya perlahan lalu mendorong daun pintu hingga sedikit terbuka.

Anthony melihat punggung Julia, gadis itu berbaring menyamping dan menghadap ke arah jendela. Dengan perasaan bersalah Anthony melangkah masuk secara perlahan, di bawah cahaya remang lampu ruangan yang temaram ia bisa melihat tubuh Julia yang tampak gemetar. Tepat saat Anthony mendekatkan diri untuk memeriksa keadaannya, ia mendengar Julia terisak dengan wajah yang setengah terkubur di bantal.

"Oh My Love. I am soooo sorry." Anthony tidak peduli jika Julia akan lebih marah padanya, tapi membiarkan Julia menangis sendirian itu bukanlah tindakan yang tepat. "Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf." Ia benar-benar menyesal karena tidak berpikir panjang dan lupa jika ia pernah memberikan hadiah yang sama untuk mantan kekasihnya.

Anthony merasa beban di pundaknya sedikit terangkat saat tubuhnya memeluk Julia dan membiarkan gadis itu menangis dalam dekapannya. Berjauhan dan tidak bicara dengan gadis itu seperti setengah jam yang lalu, ia merasa seperti di neraka. Ia tidak tahu jika perasaan Julia bisa sedalam itu untuknya, hanya wanita yang benar-benar mencintaimu yang akan merasa cemburu dan juga sensitive dengan hal-hal seperti ini. Jujur saja itu membuat Anthony merasa senang, meskipun sisi dirinya sangat menyesal karena telah membuat Julia marah dan kesal.

"Akan kupastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi," Anthony berkata kepada Julia dan berjanji kepada diri sendiri. "Sekali lagi aku minta maaf karena sudah bertindak ceroboh dan tidak berpikir panjang." Pelukan Anthony di tubuh Julia semakin erat seiring dengan air mata Julia yang terus mengalir deras dan membasahi kemeja putih yang dikenakannya.

***

Julia mengerang saat cahaya matahari menembus dari celah gorden dan mengenai matanya. Ia menggosok mata pelan sambil berusaha mengingat kejadian semalam, ia ingat ingin menangis sendirian tanpa diketahui Anthony, tapi pada akhirnya pria itu masuk ke dalam kamar. Dan air mata sialannya terus mengalir deras, mengingat kejadian tersebut membuat Julia memarahi diri sendiri.

Ia tidak tahu jika perasaan untuk Anthony bisa sekuat dan sebesar itu. Bahkan ia merasa sangat cemburu saat mengetahui Anthony membelikan hadiah yang sama seperti yang pernah pria itu belikan untuk wanita lain. Julia merasa dirinya tidak berarti sesuatu bagi Anthony, ia merasa dirinya sama saja dengan para gadis yang pernah tidur dengan pria itu.

Memikirkan hal tersebut membuat Julia berusaha mengumpulkan kesadarannya kembali, ia tidak boleh terlalu terbawa perasaan. Mungkin ia memang mencintai Anthony, atau mungkin kata 'sangat mencintai' lebih tepat untuk diucapkan. Mengingat ia tidak pernah memiliki perasaan sedalam ini untuk seorang pria sebelumnya, tidak juga dengan mantan kekasihnya yang terdahulu.

"Kau harus sadar diri, Julie!" Julia berkata pada diri sendiri. "Kau tidak spesial, kau sama seperti gadis-gadis yang pernah berbagi ranjang dengan pria itu."

Ia terus menggumamkan hal tersebut dalam benaknya, bahkan sepanjang ia mandi dan bersiap-siap untuk pulang ke Sydney sendirian. Julia sudah mantap dan mempersiapkan diri untuk patah hati, Anthony bukanlah tipikal pria yang bisa ia miliki untuk diri sendiri dan Julia tidak ingin membuat perasaannya semakin dalam untuk pria itu.

Jadi jalan terbaik adalah ia harus pergi secepat yang ia bisa sebelum perasaannya semakin dalam, setidaknya jika ia memutuskan untuk pergi sekarang... mungkin sakit hati yang ia rasakan masih dapat dihadapi. Julia tidak bisa membayangkan rasa sakit seperti apa yang akan ia hadapi jika dirinya terus bersama Anthony, ia terlalu takut jika mengetahui bahwa laki-laki itu masih menyimpan perasaan untuk wanita lain dari masa lalunya.

The CEO And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang