"Apa kau baik-baik saja?" Anthony bertanya kepada Julia yang tengah bergelung di atas kasur, gadis itu terus sakit-sakitan sejak terakhir kali kembali dari New Zealand. Bahkan dua minggu terakhir Julia hanya masuk kantor beberapa hari saja, dan ini adalah minggu terakhir bagi Anthony untuk berkompromi. Ia sendiri yang akan membawa Julia ke dokter.
"Yeah, still okay. Hanya merasa lelah dan tidak bertenaga." Julia menjawab sambil membawa tubuhnya menjauh ke sisi lain ranjang. Ia masih belum bisa berada terlalu dekat dengan Anthony, entah kenapa feromon pria itu masih membuatnya kesulitan untuk bernapas.
"Aku akan menghubungi dokter keluargaku untuk memastikan keadaanmu." Anthony memberitahu.
Julia langsung panik. "Tidak usah. Aku pasti akan segera sembuh.
"My Love, sudah hampir satu bulan kau sakit-sakitan seperti ini. Lebih baik kita memeriksa keadaanmu secara menyeluruh sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi."
Hal-hal yang tidak diinginkan....
Kata-kata tersebut terus terngiang dalam benak Julia.
"Aku bahkan tidak bisa berdekatan denganmu, ya Tuhan jika terus seperti ini aku bisa gila!"
"Maaf," Julia tidak tahu harus berkata apa, karena ia sendiri tidak tahu bagaimana harus menghadapi hal aneh yang dideritanya akhir-akhir ini.
"Aku akan memaafkanmu jika kau setuju untuk pergi ke dokter bersamaku." Anthony berusaha membujuk.
Julia menghelan napas berat sebelum menjawab. "Baiklah," ia merasa tidak memiliki pilihan lain selain menuruti perkataan Anthony.
"Apa kata dokter GP yang kau temui minggu lalu?"
Anthony berkata sambil menarik-narik ujung selimut, sialan ia sangat ingin memeluk Julia. Tubuhnya merindukan gadis itu dan hanya bisa menatapnya seperti sekarang... itu adalah salah satu siksaan baru yang harus ia kalahkan.
Julia ragu-ragu sebentar, sebelum akhirnya ia menjawab dengan nada kurang meyakinkan. "Tidak banyak."
"Benarkah?" Anthony mengerutkan kening, ia membutuhkan jawaban lebih jauh. "Apa kau yakin?"
"Yeah, katanya aku hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat total. Mungkin karena musim panca robah juga, jadi kondisi tubuhku menurun."
"Oh okay. Aku harap kondisi anehmu ini segera sembuh, My Love." Anthony bersungguh-sungguh. Ia merasa sangat kesulitan karena tidak bisa berdekatan dan memeluk Julia saat merindukannya. Dan saat ini tubuh serta hatinya hampir kehilangan kewarasan karena tidak bisa menyentuh gadis itu.
"Apa yang harus aku lakukan padamu, My Love?" Anthony berkata dengan suara serak, ia hanya berani duduk di lantai sambil setengah badan bersandar pada tepi ranjang.
"Maafkan aku," Julia merasa menyesal atas sesuatu yang tidak bisa ia kendalikan. "Aku harap bisa segera sembuh. Aku ingin memeluk dan bermesraan denganmu, tapi entah kenapa tubuhku tidak bisa melakukannya. Aroma tubuhmu masih membuatku mual, bahkan sekarang saat aku melihatmu seperti ini...."
"Apa yang kau rasakan saat melihatku?" Anthony bertanya dengan wajah tegang, sementara tubuhnya telah berubah waspada. Ia bahkan sudah duduk tegak sambil menatap Julia lanjut berbicara dengan detak jantung yang kian berdebar.
"Aku rasa...."
"Yes? Apa yang kau rasakan?"
"Aku rasa... aku...."
"Oh please, My Love. Katakan saja apa yang kau rasakan." Anthony tidak tahan saat melihat Julia terus ragu-ragu.
"Aku rasa aku membencimu sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The CEO And Me
RomanceSinopsis: Bagaimana jadinya jika seorang CEO yang suka berganti kekasih menemukan wanita yang seolah tidak tertarik padanya? Bahkan setelah mereka tidur bersama, wanita itu seolah tidak menginginkannya. Hal tersebut melukai perasaan dan harga diri s...