Sebuah Ungkapan dan Kejujuran

58 7 0
                                    

Saat ini Axel tengah tertidur sembari membelakangi Hyunjin. Dalam tidurnya ia terus saja memanggil nama Hyunjin.

"Hawang Hyunjin." Mendengar namanya dipanggil Hyunjin langsung membalikan tubuhnya menampakkan bagian punggung Axel.

"Wae?"

"Tidak ada. Aku memanggilmu hanya untuk memastikan bahwa kau ada di sampingku."

"Aku akan selalu berada disampingmu. Kau boleh memanggil namaku sesukamu dan aku akan selalu menjawab panggilan darimu."

"Hwang Hyunjin."

"Wae, Lino Hyeong."

"Hwang Hyunjin".

"Iya Axel. Aku disini."

"Hwang Hyunjin."

"Aku disini Axelino Regantara".

Dan seterusnya Axel selalu memanggil nama Hyunjin dan Hyunjin juga tak henti hentinya selalu menjawab panggilan Axel.

"Hawang Hyunjin"

"Hmmm"

"Aku takut."

"Apa yang kau takutkan? Changbin sudah tidak ada. Dia tidak akan menganggumu lagi."

"Aku takut kau kembali pergi meninggalkanku lagi dan aku tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan bahwa aku mencintaimu"

Deg

"Hwang Hyunjin"

"Hmm.."

"Setelah kepergianmu aku mengalami kesulitan karena selalu mengharapkan kembalinya dirimu padaku. Saat kau pergi pun aku selalu menjalani hidup seolah kau ada didepanku. Sampai akhirnya ibu menyadarkanku bahwa kau benar benar pergi. Selama kau pergi aku selalu merindukanmu dan berharap kau juga sama rindunya denganku."

"Hwang Hyunjin."

"Wae?"

"Apakah aku bisa memilikimu? Saat aku memutuskan untuk mencintaimu aku selalu berharap di kehidupan berikutnya kita akan ditakdirkan untuk bersama saling melengkapi satu sama lain."

"Hwang Hyunjin"

"Hmm"

"Maafkan aku karena sudah berani mencintaimu semenjak 4 tahun lalu. Ketika kau bersama Felix atau Seungmin, dalam hatiku yang paling dalam aku ingin bisa mwnggantikan mereka berdua di hatimu dan ingin menjadi satu satunya dalam hidupmu. Satu satunya orang yang begitu dicintai olehmu. Apa keinginan ku itu terlalu berlebihan? Salahkah aku jika mencintaimu? Aku ingin menjadi egois untuk perasaanku padamu, tapi aku sadar saat itu kau hanya menganggapku tak lebih dari seorang kakak. Semua perhatian dan kasih sayangmu padaku saat itu hanya sebatas kasih sayang seorang adik pada kakaknya. Walaupun hatiku sakit mengetahui hal itu, setidaknya aku tetap bersyukur karena bisa tetap dekat denganmu."

"Hwang Hyunjin"

"Hmm.."

"Mau berjanji padaku?"

"Apa yang.."

"Walaupun kau tidak bisa membalas perasaanku, berjanjilah untuk tetap membiarkanku berada didekatmu dan jangan pernah menyuruhku untuk pergi darimu. Setidaknya aku ingin tetap berada didekatmu walaupun hanga sebagai seorang Kakak untukmu."

"Apa kau benar benar tertidur?" Tanya Hyunjin namun tidak ada jawaban dari Axel.

"Kau ini banyak bicara sekali. Padahal kau sedang tertidur. Aku yakin besok kau akan segera melupakan apa yang baru saja kau katakan padaku. Sayang sekali. Padahal aku ingin mendengarnya langsung darimu. Bukan dalam keadaan sedang tertidur seperti ini. Dengarkan baik baik. Aku tidak tahu kau akan mendengarnya atau tidak tapi perlu kau tahu saat ini aku bahagia setelah mendengar semua ungkapan itu. Terimakasih sudah mencintaiku dan maaf aku sudah membuatmu menunggu lama. Entah sejak kapan setiap kali aku melihatmu hatiku berdebar. Kau membuatku ingin selalu melindungimu. Kau membuat diriku merasa ingin selalu membahagiakanmu. Sepertinya kau sudah berhasil mengambil hatiku. Aku juga mencintaimu, maaf karena aku terlambat menyadari perasaanmu padaku. Aku ingin menjadikanmu pelabuhan cinta terkahirku. Mulai hari ini aku memutuskan untuk mencintaimu."

Cup

Hyunjin mengecup kening Axel penuh perasaan. Dalam tidurmya Axel menyunggingkan senyumannya.

AFTER : My Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang