16 hujan

2.5K 230 10
                                    

Pagi sekali lily sudah di buat kesal oleh ketos galak yang sekarang tengah memperhatikannya dari jauh.

Ia mendengus sembari menyapu taman belakang sekolah dengan tidak iklas. "lah li? Lo pindah profesi jadi tukang bersih bersih?"

Lily menoleh dengan wajah kesalnya menatap gadis yang tengah duduk santai di kursi taman. Gadis manis yang ternyata adik dari ketos galak yang tak sengaja menjadi teman nya dari eskul basket.

"Lo ngapain di sini?"

"gantiin kak delynn dia pergi bentar" jawab gadis itu membuat lily melirik bangku tempat delynn semula mengawasinya sudah kosong.

"cibe, enak banget tu nenek lampir" cibirnya.

"li lo bosen gak?"

"banget!" jawab lily ketus.

"ada rambutan noh ngambil kuy" ajak gadis itu bersemangat. Lily menatap gadis itu lalu menoleh ke arah pandangannya.

Mata lily berbinar hingga menjatuhkan sapu di tangannya lalu melangkah mendekati pohon rambutan di tepi pagar yang tak jauh dari tempat mereka berdua.

"panjat gih" suruh gadis itu.

"cari tangga dulu ayok" ajak lily menarik nya menuju gudang yang lumayan jauh. Dan setelah dapat keduanya kembali lagi dan bergantian naik.

"eh lo pake celana pendek kan?" tanya gadis di bawah lily tiba tiba.

"ngapa mang nya?"

"si dodol gw kan di bawah lo ngadep atas gila!"

"ya lalu? Lo takut ngeliat kolor ijo gue gitu?"

"tau ah buruan!" kesal gadis itu.

Setelah berdebat unfaedah, keduanya pun sampai di atas dan mulai memetik yang dekat dengan jangkauan mereka.

"cung gila asem banget" ucap lily.

"itu mantah dodol! Nih" gadis di sebelahnya memberikan buah rambutan yang sudah sedikit matang.

"eh mayan lah"

Tak berselang lama delynn kembali bersama nala yang sudah keheranan melihat tempat lily menyapu kosong.

"kemana tu dua anak?" tanya nala.

Sedangkan delynn sudah terlihat menahan emosinya, "berani kabur dia ya!" gumamnya hendak pergi mencari keberadaan lily namun di kagetkan dengan suara ribut di dekat pagar.

"ada monyet kah? Tapi masa ia bahasa manusia?" nala mengamati pohon rambutan yang rimba itu dengan mata menyipit.

"ada ya monyet manjat pake tangga!" ujar delynn berjalan mendekati pohon rambutan tersebut dan saat tiba di bawahnya ia mendongak mendapati dua gadis yang tengah saling tarik menarik memperebutkan rambutan.

"idup lo gak berguna banget sih li! Ngambil rambutan aja susah"

"yaelah chi! Timbang segini doang pelit lo, orang pelit kuburannya sempit!"

"kalian berdua!"

Kedua gadis di atas itu menelan kasar savilanya dengan saling tatap lalu mengangguk pelan. Keduanya sama sama menoleh ke bawah dengan cengiran lebar.

"eh kak delynn"

"eh buk ketos"

"astaga nachia kamu ngapain di situ? Turun" titah nala menatap gadis yang barusan ia panggil nachia.

"lo juga turun!" titah delynn namun dengan nada galak tak seperti nala.

"eh madep sana" suruh nachia membuat kerutan kening timbul di kedua wajah delynn dan nala.

HUJAN ( ORINE ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang