13 hujan

2.6K 234 8
                                    


"ck coba aja kalo kamu gak patahin jari dia, dia gak mungkin ngajukan banding!" kesal olla namun bukan kesal pada oline melainkan dewa yang kini di bawa orang tuanya pulang.

Tangan oline terkepal kuat ketika melihat seringai tipis dewa saat masuk ke dalam mobil. Apakah dewa baru saja meremehkannya? Ini sepertinya akan menambah semangat oline untuk membunuh cowok itu.

"trisha alderia tantri namanya" trisha yang sedang menunduk di samping oline duduk menegakkan kepalanya ketika mendengar suara tak asing di telinganya.

"mama" panggil trisha menatap ke arah wanita yang tengah mengobrol dengan salah satu polisi.

"trisha sayang" wanita itu menghampiri trisha dengan tergesa gesa lalu berjongkok dan memeluknya.

"kamu baik baik aja kan sayang?" tanya wanita itu mengelus kepala belakang trisha.

Trisha membalas pelukan mama nya lalu mengangguk kecil dan berdehem. Oline di sebelahnya hanya bisa kecewa atas dirinya sendiri, andai ia dari awal tidak masuk eskul itu andai ia tidak membawa trisha bersamanya dan andai ia lebih cepat saat itu mungkin ini tidak mungkin terjadi.

"tante fiony maafin oline" ucap oline membuat pelukan kedua orang itu terlepas dan memandang ke arahnya. "ini semua salah oline ya-"

"ini bukan salah kakak please stop nyalahin diri sendiri" potong trisha lalu menggenggam satu tangan oline agar gadis jangkung itu yakin.

"tapi-"

"trisha benar nak, dan tante juga sangat bersyukur saat tau kalo kamu yang nyelametin trisha. Terimakasih nak" wanita bernama fiony yang bersetatus ibu dari trisha itu mengusap kepala oline lembut lalu berdiri menghampiri olla yang terlihat masih kesal memarahi beberapa polisi.

"olla udah stop"

Olla menengok dengan wajah sebal, "diem lo ce! Apa apaan ini udah jelas oline ngelakuin itu karna buat menyelamatkan kenapa malah dia yang di jadikan tersangka kekerasan!"

"maaf ibu tapi itu sudah masuk ke dalam undang und-"

"ibu ibu! Gw bukan ibu lo! Berapa keluarga mereka sogok kalian hah!"

"jaga ucapan anda! Saya bisa melapor anda balik dengan tuduhan pencemaran nama baik"

Olla tertawa remeh, "silakan! Saya tung-hempp"

Fiony yang geram segera membungkam mulut olla dan menarik nya keluar dari kantor polisi begitu juga oline dan trisha yang ikut keluar.

"ce sumpah lo ngeselin!" marah olla.

"redain dulu emosi kamu baru kamu ngomong!" fiony hanya bisa menggeleng dengan kelakuan olla. Untung saja bukan flora atau lulu. Jika ketiga orang itu di gabung kan sudah pasti dia akan menyerah tak sanggup.

"hais ngapain sih mama ikut!"

"memang nya kenapa mama ikut hah! Masalah buat kamu!"

Oline trisha olla dan fiony menoleh ke arah sumber suara dan melihat lily dengan seorang wanita tinggi paras bule rambut sedikit pirang dan mata coklat menghampiri mereka.

"chika? Kamu ngapain ke sini?" tanya fiony.

"nih nemenin dia gatau mau ngapain ke kantor polisi" tunjuk wanita bernama chika pada wajah lily.

"aku mau liat hasil sidang nya gimana lin?"

Oline hanya menghembuskan nafas dengan wajah lesu, "pengajuan banding dan kemungkinan sidang berikutnya aku sama dia bakal dapat hukuman yang sama"

Wajah lily seketika menatap tak terima,"what? Gimana bisa?"

"jari dia patah gara gara gue"

Chika dan fiony sontak menatap oline kaget,  "kamu ngapain matahin jari orang hei?" tanya chika.

HUJAN ( ORINE ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang