12. Don't Want To But Want It

406 22 3
                                    

Vote Sebagai dukungan.
Typo bertebaran dimana-mana,
harap dimaklum.
~Happy Reading~




*****

*Tring*

Suara pintu Caffe terbuka dengan tiba-tiba saja, mengganggu aktifitas jeno dan jaemin yang sedang berlangsung itu.

"Nana...!"

Mereka terkejut. Sontak mereka berhenti dengan aktifitas yang sedang mereka lakukan sekarang itu.

"T-taeyong hyung". ~jaemin.

Jaemin begitu terkejut saat dirinya tertangkap basah oleh kakak pertamanya yang bernama Taeyong itu, seperti tengah bercumbu dengan jeno.

"Hiks....hiks... Nana, hiks hiks....".

"Hyu-hyung?".

Namun kini jaemin melihat wajah yang menyedihkan dari dirinya. Pipinya sangat merah dan matanya tak henti mengeluarkan airmata.

Taeyong pun menghampiri mereka dengan jalan sempoyongan.

Jaemin dan jeno saling melirik dan menghela nafas lega keduanya. Karna sepertinya ia sedang mabuk.

Karna melihat jeno yang melihat nya dengan bingung siapa yang ia sebut dengan Taeyong hyung itu. Jaemin langsung saja memberitahunya.

"Di-dia kakak pertamaku,hyung". Jaemin mengatakan dengan sedikit gugup.

"Ah,jadi seperti itu". ~jeno.

"Dia pasti mabuk berat,Na". Lanjutnya.

Melihat jalannya yang tidak benar itu. Jaemin dan jeno pun segera menghampiri Taeyong yang sedang mabuk berat itu. Mendudukannya di kursi di ikuti dengan mereka yang duduk dikursi sebelahnya. Lalu Jaemin mengambil segelas air hangat untuk diminum kakaknya.

Kini Taeyong menumpu badannya dengan tangannya pada meja, menenggelamkan wajahnya disana masih dengan isakan tangisannya itu.

"Hyung, bisakah kau ceritakan padaku apa yang terjadi?". Jaemin, sambil memegang pundak sang kakak, khawatir.

"Nana... dia mengkhianatiku! Hiks...". Taeyong menjawab dengan mengangkat kepalanya dan berbicara dengan nada tangisannya yang imut dengan mata yang tertutup.

"Siapa yang mengkhianatimu hyung?" ~jaemin

"Pacarku meninggalkanku, karna... dia... dia lebih pilih selingkuhannya daripada aku ,HUAAAAA". Tangisan Taeyong kini semakin keras terdengar.

"Siapa dia? Apa aku kenal dia?"

"Lu-lucas, hiks...".

"Jadi selama ini kau masih menjalin hubungan dengannya?. Sialan! Hyung aku sudah bilang padamu, dia itu tidak baik untukmu! "

"Aku tidak tau karna dia Memang selalu baik padaku, Huaaa.... hiks... hiks..."

Mereka berdua mulai pusing mendengar kakaknya yang menangis dengan keras tak henti². Hingga Taeyong melirik kearah jeno.

"Hmmmm? Kau!! Kau Siapa?!!!" Taeyong menunjuk pada wajah jeno yang ada di hadapannya dengan mata setengah tertutup. Menelik² siapa haganya orang dihadapannya itu.

Jeno agak panik. Ia langsung melirik jaemin yang berada di samping Taeyong itu.

"A-aku hanya temannya".

"BOHONG!". Tangan telunjuk Taeyong yang menunjuk wajahnya tiba-tiba masuk kelubang hidung besarnya. Karna taeyong menjalarkannya ke atas dan kepalanya yang tertekuk.

My Beautiful 'Na' | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang