30. Maintain Prejudice

179 9 12
                                    

Typo bertebaran dimana-mana,
mohon di maklum.
Typo nya pake kebangetan.
Soalnya aku males baca ulang whehe:D













~Happy Reading~









*****



Hari ini Jaemin memasuki kelasnya setelah mengunjungi kakaknya. Namun hatinya merasa gelisah entah mengapa. Ia masih memikirkan perkataan taeyong saat itu. Hingga tak terasa kelasnya kini telah berakhir.

'Sekarang apa kau masih menyukai jaehyun, Na?'

Kata-kata yang di lontarkan sang kakak terus mengusik hatinya. Kenapa? Pedahal dia sudah memiliki jeno sekarang sebagai kekasihnya yang sah dan sangat mencintainya begitupun sebaliknya, Jaemin sangat mencintai jeno juga sekarang. Ia terus mencoba menghapus rasa sukanya terhadap jaehyun. Namun setelah rasa cinta itu hilang ia merasa ada yang masih menganjal di hatinya entah mengapa. Ia ragu menjawab pertanyaan taeyong saat itu.

Jaemin mengingat saat masa² ia bercerita dengan taeyong satu tahun silap tentang orang yang ia sukai.

~Flash back on~

"Kalo hyung gimana?". Tanya jaemin setelah menceritakan orang yang ia sukai yang bernama 'Jaehyun' saat hari pertama ia masuk kuliah.

"Mmm.. dia si kacamata tebal Juniorku, sangat menggemaskan dan si paling kutubuku, dan sepertinya si kacamata tebal itu terlihat sangat menyukai hyung deh, entah siapa namanya tapi aku merasa dia sangat baik dan selalu membuatku merasa nyaman saat dia mencari perhatianku". Ucap taeyong sambil tersenyum.

"Hyung yakin suka sama orang kutubuku kaya dia?". Heran jaemin.

"Entahlah, setelah hyung lulus, hyung gak lihat dia lagi. Mmm kalau Nana ketemu sama dia salamin ya dari hyung".

"Aku mana tahu! Orang kutubuku kaya gitu kan banyak". Jawab jaemin.

~flash back off~

Suara dering panggilan telpon di hp nya membuyarkan lamunannya, terpampang nama sang teman-Renjun dilayarnya. Tanpa menunggu lama ia mengangkat telpon itu.

"Halo njun, ada apa?".

"Mmm Jaem, apa hari ini kamu datang ke Cafe?".

"Hmm? Kok nanya. Ya jelas harus kesana dong njunn". Ucap jaemin yang jelas sebagai pemilik Cafe itu harus ada di sana untuk mengurus data pemasukan hariannya.

"Hehe, iya deh. Aku.. aku merindukanmu hhe".

Jaemin mengerjit bingung, tiba-tiba saja renjun berkata seperti itu, jaemin terkekeh sendiri dalam senyumnya sambil menggeleng kepalanya.

My Beautiful 'Na' | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang