"Ba-Bagaimana kalau kita lakukan kapan-kapan aja?" Tanya [M/n].
Jujuly, [M/n] takut sakit ditambah dia cukup lelah, ingin sekali dia berbaring di kasurnya lalu ke mimpinya yang indah.
Walaupun dia tau ini bukan pertama kali, tapi tetap saja pengalaman pertamanya tidak masuk ke otaknya sama sekali, udah gitu ditambah ekspresi Felix yang menakutkan.
Felix mukanya langsung cemberut. Dia akhirnya menggendong [M/n]. Kedua tangannya berada di bokong [M/n] lalu sedikit meremasnya.
"Ungh-" [M/n] menahan suaranya lalu menjambak rambut Felix.
"Tolol, gimana kalo ada yang liat?!" Kesalnya.
"Hei, mulutnya." Kata Felix dengan wajah datarnya itu.
[M/n] yang sadar langsung menutup rapat mulutnya sendiri.
'Reflek sih... Kebiasaan di akademi.'
Felix melihat [M/n] yang terdiam langsung menciumnya.
[M/n] sempat ingin protes, tapi dia malah seperti memberi jalan masuk lidah Felix untuk ke dalam mulutnya.
Lidah [M/n] langsung digigit oleh Felix. "Mnh-!?"
Lumatan itu berlangsung cukup lama. Felix berjalan dengan santai sampai ke kamarnya sendiri, sudah malam, tidak terlihat ada pelayan.
Tangan Felix terus meremas bokong [M/n] dan 1 tangannya lagi menahan pergerakan tangannya.
"Anh... Ugnh, u-udah cukup." Lirihnya.
Felix sedikit menyeringai. "Lucu sekali, telinga sampai lehermu merah semua."
"Besok bukannya kamu sibuk? La-kukan lain kali aja..."
"Siapa peduli?"
Begitu sampai ke kamar, Felix langsung melepaskan pakaian [M/n] sampai telanjang bulat.
Felix melemparkan [M/n] ke kasurnya.
Wajah [M/n] udah merah abis, ditambah rasa kesalnya yang tidak diizinkan untuk istirahat.
[M/n] menenggelamkan wajahnya ke bantal, posisinya sekarang tengkurap.
"Hadap sini."
"Gamawu." Ucap [M/n] yang suaranya samar-samar karena wajahnya tenggelam di bantal-bantal.
Felix hela napas pelan lalu mendekati [M/n], dia membalikkan posisi [M/n] dengan paksa.
[M/n] sekarang berada di antara paha Felix.
Felix menjilat pipi [M/n].
"Ahg-!? Tu-Tunggu ngh!"
Felix memegang perut [M/n] dan juga bawahan [M/n] yang masih terbungkus celana.
"Bagian bawahmu sangat lembut, aku menyukainya~"
"Nghhn- ah!"
"Hentikan! Ahk!"
"Pa-Panas!" Rengek [M/n].
"Ah... Ah! Pelan ug! Pelan!"
"Suaramu membuatku semakin terangsang."
"Bagaimana kalau kita langsung ke inti saja?" Felix tanpa babibu langsung melepaskan celana [M/n] sampai dia telanjang bulat sekarang.
[M/n] benar-benar malu sekarang. Dia memukul wajah Felix lalu kembali ke posisi tengkurapnya.
"A-Aku gamau lakuin sekarang-!" [M/n] butuh tidur, bukan butuh seks sekarang.
"Nakal sekali... Tidak seperti pertama kali, ya. Menyerahlah, penisku butuh tempat tinggal barunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Felix lope lope -[M/n] { Felix X [Malereader] }
Non-FictionEND Saudara dengan Claude, dan jatuh cinta dengan Felix di pandangan pertama~~ kerjaannya tiap hari hanya gangguin Felix dan berusaha membuat Felix tertarik dengan dirinya. Di sini seorang [M/n] ingin menjadi TOP, tapi malah menjadi seorang BOT keti...