4🚩

4.3K 505 15
                                    

"ARGH! MENGECEWAKAN SEKALI!" [M/n] membanting pintu kamarnya begitu dia masuk.

"Gimana bisa dia diam-diam gitu? Aku juga ngerasa dia kayak jadi lebih irit bicara daripada dulu."

"Kelihatannya kau kesal sekali." Tiba-tiba ada seseorang yang bicara, dia tepat duduk di sofa.

[M/n] reflek menoleh ke suara yang ga asing itu.

"KAU! KENAPA ADA DI SINI?!"

"shtt... Berhenti teriak, suaramu keras sekali."

Orang yang duduk di sana langsung menghampiri [M/n] yang masih membeku.

Dia mendekatkan wajahnya ke [M/n] "Kita bertemu lagi, [M/n]." Dia menyeringai, itu membuat [M/n] merinding.

Ciri-ciri orangnya bersurai hitam panjang dan bermata merah seperti permata Ruby.

"Setelah tiba-tiba muncul di akademi, sekarang kenapa kau muncul di kamarku? Tidak sopan sekali, dasar penyihir tua!"

"Aku tidak setua itu kok~ namaku Lucas, ingat ya."

"Di akademi saat kau menggunakan terlalu banyak sihir sampai hampir mati, memangnya siapa yang menyelamatkanmu saat itu?"

"Ck. Iya iya makasih. Puas kau? Sekarang keluar dari kamarku."

[M/n] enggan untuk menatap Lucas, dan tiba-tiba tubuhnya serasa di dorong ke belakang.

[M/n] matanya melek langsung.

Lucas mengunci pergerakan tangan dan kaki [M/n], mana lokasinya sekarang di kasur...

"Bukankah kucing kecil ini harus membalas budi?" Lucas dengan gampang mengunci semua pergerakan pemuda yang jauh lebih kecil daripadanya.

"WOI LEPASIN!"

"Terus memberontak juga gada gunanya. Itu hanya membuang tenagamu sendiri."

Lucas mulai menyentuh bagian perut [M/n]. Lalu mendekatkan wajahnya ke leher [M/n].

"KHHG! LEPASIN WOI, PENYIHIR TUA SIALAN! GA BAKAL KU MAAFIN!"

BRAK!

"[M/n]?! Ada a–"

Terduga itu Felix.

Felix langsung mengeluarkan pedangnya dan mengarahkan ke arah Lucas.

"Aduh... Datang lagi 1 pengganggu." Lucas terpaksa melakukan sihir teleportasi.

"[M/n], gapapa kan?!" Felix membantu [M/n] untuk bangun.

[M/n] langsung memegang bagian samping lehernya.

"Ga-Gaada apa-apa, kan?" Tanya [M/n].

Felix yang melihatnya hanya diam.

"Jangan di-diam a–!"

Felix langsung membungkam mulut [M/n] dengan tangannya.

"Mungkin ini akan sedikit sakit..." Ucap Felix.

Felix mendekatkan wajahnya ke arah leher [M/n].

Bersambung...

Felix lope lope -[M/n]  { Felix X [Malereader] }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang