"Saya memang sudah berjanji, tapi jika masalah itu berkaitan dengan anda, saya tidak akan segan-segan menghabisi mereka."
Setelah itu, Felix meninggalkan [M/n] yang mematung di sana.
[M/n] langsung berbaring dan menutup seluruh anggota badannya dengan selimut.
"Bodoh, bodoh, bodoh, Felix tolol." Gumamnya yang salting sendiri.
Sudah sekitar 5 menit, [M/n] terus bergumam sendiri. Sampai akhir dia bosan.
"Udahlah, bosan. Mending cari Claude." [M/n] bangkit dari rebahannya.
"An–!"
[M/n] baru jalan 1 langkah, tapi tiba-tiba perutnya nyut sekali.
"Aduh... Sakit lalu coba, perasaan gwe ga ngapa-ngapain dah."
Rasa bosan [M/n] mengalahkan rasa sakitnya itu. Dia tetap mencari teman gabutnya itu.
———————————
Tok tok.
Walaupun tidak mendapat jawaban dari Claude, [M/n] udah terobos masuk. Setidaknya udah ketuk pintu, kan?
[M/n] celingak celinguk cari Claude di kamarnya, tumben sekali dia tidak ada di meja kerjanya.
[M/n] berhenti di sebuah sofa. Terlihat Claude tertidur di sana.
[M/n] menatap kepala Claude itu, dia iri sekali dengan rambut emas milik Claude. Andai saja dia memiliki rambut pirang seperti itu.
"Rambut emas... Apa boleh ku cabut beberapa buat bahan eksperimen...?"
Gini-gini, hobi [M/n] selama di akademi adalah melakukan eksperimsn yang tidak jelas. Teman-temannya itu sering dijadikan kelinci percobaan.
Baru saja [M/n] berniat mencabut beberapa helai rambut milik Claude, suara pintu terbuka menghentikan niatnya itu.
"Papa..?"
Athanasia masuk mencari Claude.
[M/n] dan Athanasia malah saling tatap-tatapan di sana, canggung itulah yang dirasakan mereka. [M/n] masih belum minta maaf soal debutante.
"Kakak... Lama tidak bertemu." Athy membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Memang sudah lama sekali mereka tidak berjumpa, dimulai dari [M/n] nyasar ke kerajaan sebelah dan Felix menggempur [M/n] habis-habisan.
"A-Athy, aku minta maaf soal debutmu waktu itu." [M/n] berjalan mendekati Athy dengan rasa paniknya itu.
Setelah ucapan maaf itu dilontarkan, sunyi cukup lama, terdengar suara isakan yang mendadak.
[M/n] kaget abis. "Ja-Jangan nangis!" Paniknya yang entah harus gimana.
"Itu- itu seumur hidup sekali! Ke-Kena, ugh... Kenapa kakak gaada di sana waktu i-itu?!" Ucap Athy sambil hapus air matanya.
"Padahal... Padahal A-Athy mau me-menyerahkan tarian kedua pada kakak. Tapi kakak malah tidak hadir saat acara debut!"
"Maaf, Athy. Saat itu aku ada urusan, temanku lagi dalam bahaya, mau tidak mau aku ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Felix lope lope -[M/n] { Felix X [Malereader] }
Não FicçãoEND Saudara dengan Claude, dan jatuh cinta dengan Felix di pandangan pertama~~ kerjaannya tiap hari hanya gangguin Felix dan berusaha membuat Felix tertarik dengan dirinya. Di sini seorang [M/n] ingin menjadi TOP, tapi malah menjadi seorang BOT keti...