16 ♨️

3.9K 325 18
                                    

Eits, kapan-kapan deh wleo wleonya. Selamat anda kena prenk. Seru kali ya kalo sad end, mungkin ceritanya ga bakal sepanjang ampe chapter 40.

[M/n] akhirnya terbangun dari tidurnya yang cukup lama, sekarang sudah siang.

Dia cukup meringis saat bergerak, kali ini lebih sakit dari kemarin-kemarin.

[M/n] reflek pucat waktu liat ada darah di sprei.

'Anjing, dia beneran main pas gue pingsan?'

'Aduh, mana sakit bet lagi ni.'

Dia udah gabisa gerak dengan posisi tengkurapnya itu, badannya full nyeri, dan hanya bisa melampiaskan ke bantalnya.

"Sakit?" Tanya Felix yang tiba-tiba muncul

"Pake nanya." Kesalnya. Walaupun jantungnya sempat melompat tadi gegara kaget.

"Masih mau pergi diam-diam? Sampai nginap di sebelah lagi."

[M/n] tidak menjawab, dia udah terlalu lelah untuk berdebat.

"Ayo, biar saya bantu." Felix menggendong [M/n] dengan bridal style bersama dengan mukanya tanpa bersalah.

'Sebenarnya gue 2 orang.' hanya itu yang dipikirin [M/n] saat melihat Felix yang berbeda 360° dengan malam tadi.

Saat dekat dengan kamar mandi, tanda tanya muncul di kepala [M/n].

"Ngapain ikut masuk?"

"Saya bantuin sini, katanya sakit."

[M/n] langsung ngedorong Felix menjauh. "Usah ngadi-ngadi!" Ucapnya dengan muka memerah.

Felix hanya sok sok memasang wajah sedih.

—————————

Sekarang [M/n] baru masuk ke permasalahan utama. Dia masih ingat kata Felix, betapa sedihnya Athy waktu debutnya.

[M/n] diam-diam mengintip Athy yang sedang acara minum teh bersama teman-temannya, dia juga melihat Felix di sana.

Dia menguatkan tekadnya, memutuskan meminta maaf dengan Athy sambil ditemanin Felix.

Walaupun agak pincang jalannya, dia tetap stay cool agar tidak ada yang curiga.

'Aduh beneran sakit ini... Ga lagi dah macam-macam.'

Saat mau sampai, dia mendengar mereka membahas Felix.

"Si ksatria Berdarah Merah tuan Rovein?!"

'Ksatria berdarah merah?' Pikir [M/n] yang tidak tau ada rumor begitu.

"Ksatria berdarah merah itu, kan?! Yang katanya membuat pasukan musuh menjadi lautan darah lebih cepat dari siapa pun saat yang mulia raja menyelamatkan Obelia dari sihir gelap!"

[M/n] terdiam mendengar itu.

'Felix? Ksatria berdarah merah?' [M/n] mengepalkan tangannya lalu memilih untuk menjauh dari sana.

——————————

[M/n] saat ini dengan penuh amarahnya memilih untuk ke Perpustakaan dan membaca buku sejarah.

[M/n] ingin mencari kebenarannya, dia memilih buku sejarah yang sudah cukup lama.

Dan benar saja, ada tentang ksatria berdarah merah tertulis di sana.

Felix lope lope -[M/n]  { Felix X [Malereader] }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang