2. Kepergian juga perjanjian.

1.7K 150 1
                                    

Keesokan harinya,

Berita tentang kematian Jang Wonyoung menyebar dengan cepat,  itu disebabkan karena Jang Wonyoung merupakan anak dari salah satu Jenderal dari negara T.

Lalisa atau Lisa, yang merupakan istri dari mendiang Watanabe Hanbin dan ibu dari putra tunggalnya yakni Watanabe Haruto itu kini tahu.

Kenapa wajah sang anak nampak pucat bak mayat hidup,  tak ada staminanya sama sekali. 

Biasanya,  Haruto itu akan selalu melemparkan gombalan maut pada ibunya hingga berakhir dengan lemparan sendok kayu karena membuat ibunya bersipu malu sekaligus merasa kesal dengan anak semata wayangnya itu.

Mendiang Hanbin dan  Haruto itu memang sangat mirip,  keduanya itu sangat suka menggombali dirinya hingga tersipu malu.

" Haru?  " panggil Lisa.

Haruto yang awalnya fokus dengan makanannya itu pun kini mengalihkan pandangannya  kepada sang ibu yang kini ikut menatapnya juga.

" Ada apa bu?  " tanya Haruto.

Lisa menghela nafasnya pelan, 

" Setelah ini, pergilah ke wilayah kerajaan utama.  Ibu juga akan pergi kesana setelah sarapan pagi.  " ucap Lisa pada Haruto.

" Untuk?  Jika untuk dijodohkan lebih baik aku mati. " ucap datar Haruto.

" Watanabe Haruto. " manik Lisa kini ikut menatap tajam anaknya.

Kemudian Lisa menghela nafasnya lelah ,
" Cepat habiskan makanan mu.  Dan segera bersiap pergi ke Kerajaan utama.  " ucap Lisa.

Haruto tak menjawab perkataan sang ibu,  ia memilih fokus dengan makanannya sedangkan Lisa lagi dan lagi hanya dapat menghela nafasnya. 

~

D

isinilah Haruto berada,  bersama Lisa yang menggandeng lengan kanannya. 

Berjaga - jaga jika anak semata wayangnya itu berniat kabur, 

Memang,  Lisa dan Haruto tidak tinggal di kerajaan utama.  Keduanya memilih tinggal di sektor selatan dimana itu merupakan tempat dimana sosok mendiang orang kesayangan mereka yakni Watanabe Hanbin itu tumbuh.

Hingga menghembuskan nafasnya terakhirnya dikala terkena hunusan pedang saat peperangan perebutan wilayah dengan para penjahat.

Dua tahun yang lalu.

Selama diperjalanan,  para penjaga dan pengawal juga para bawahan raja dan pelayan menyapa keduanya dan menundukkan kepala mereka hormat pada keduanya.

Namun hanya Lisa yang tersenyum,  tidak dengan Haruto yang menatap datar ke arah depan.  Membuat sang ibu menyikut perutnya membuat remaja lelaki tampan itu memutar bola matanya malas.

Sesampainya disana,  terlihat sang raja atau kakek dari Haruto dan ayah mertua dari Lisa yang dipanggil dengan nama Raja Watanabe Hatashi. 

" Hormat kami,  Raja ke enam.  " ucap Lisa dan Haruto secara bersamaan. 

" Selamat datang ke Kerajaan utama,  menantuku,  cucuku.  " sambut sang Raja.

Sedangkan keduanya hanya tersenyum saja.

" Karena kalian disini,  bisa kah kita obrolkan sesuatu yang penting di halaman belakang kerajaan? " ucap sang Raja.

Haruto menatap ke arah sang ibu yang hanya mengangguk,  sedangkan dirinya yang hanya terdiam.

" Cucu ku,  Watanabe Haruto.  Apakah kau keberatan nak? " tanya sang Raja pada cucu nya yang hanya terdiam.

Haruto menoleh,  kemudian tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya,

" Tidak kakek,  Haru bersedia. " ucap Haruto pada sang Raja Hatashi.

Sedangkan Hatashi menatap ke arah manik sang cucu sebentar,  kemudian bangkit dari kursi singgasananya dan berjalan ke arah halaman belakang kerajaan.

Diikuti oleh sang nenantu juga cucunya dibelakang. 

~

" Ung..  Ayah sebenarnya kenapa mengajak Kyukyu dan ibu ke Kerajaan Utama?  Apa Kyukyu punya masalah?  " kata Junkyu ketakutan.

Sedangkan Jisoo yang sudah tahu kenapa ia dan Junkyu bisa berada disini pun hanya mampu menghela nafas kasar dan menenangkan sang anak tunggalnya yang ketakutan.

" Tidak apa apa, mungkin ada hal penting.  Kyukyu jangan takut.. " ucap sang ibu menenangkan.

Junkyu kini masuk kedalam dekapan hangat sang ibu yang kini mengecupi surai si manis dengan penuh kasih sayang.

Sedangkan Junmyeon sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari arah lorong utama,  seolah menanti seseorang yang penting.

Junmyeon mengalihkan manik tajamnya ke arah anak istrinya yang saling berpelukan.

Ia memeluk kedua orang tersayangnya itu dengan penuh kasih sayang,

" Apa pun yang akan terjadi nantinya,  Kyukyu jangan pernah menyerah. "

~

" Menunggu lama,  penasehat Kim?  " tanya Sang Raja.

Kini di meja yang berisi enam buah kursi yang telah diduduki itu merasakan atmosfer tegang.

Apalagi si manis kita, 

Kim Junkyu yang menggigit bibirnya,  ia memainkan kedua tangannya dan ujung pakaian yang ia kenakan.  Ia tak berani menatap ke arah 3 orang berpengaruh di negara.

Junkyu merasa,  ia hanya orang rendahan.

Padahal ayah nya adalah seorang penasehat kerajaan dan sang ibu yang merupakan tabib terkenal.  Membuat kekayaan dari keluarga mereka itu hampir sama dengan kekayaan keluarga asli kerajaan.

" Tidak sama sekali, Yang Mulia. " ucap Junmyeon.

Sedangkan Hatashi hanya menganggukkan kepalanya. Ia menatap ke arah Junkyu yang senantiasa menundukkan kepala dan Haruto yang menatap intens ke arah Junkyu.

" Jadi, alasan kenapa Aku mendatangkan kalian semua.  Karena akan membahas mengenai perjodohan.  "

Deg.

Sontak Haruto dan Junkyu seketika mematung,  bahkan Junkyu yang telah sadar dari keterjutannya itu kini menatap ke arah kedua orang tuanya yang diam dan Sang Raja yang hanya tersenyum tipis menatapnya.

" Kim Junkyu,  Watanabe Haruto.  Aku meminta kalian menjalankan perjodohan ini esok hari. Ini adalah perjanjian darah,  dan jika kalian menolak maka orang tua kalian yang terkena imbasnya.  " ucap Hatashi tenang.

Manik tajam Haruto berkilat,  ia menatap ke arah manik bundar nan cantik milik Junkyu yang berkaca - kaca juga menatap maniknya. 

Tangan Haruto yang ada dibawah terkepal dengan erat, kakeknya gila.  Kakeknya itu pasti tahu tentang kematian Jang Wonyoung mantan kekasihnya yang meninggal akibat terkena penyakit kanker darah.

Tangan terkepal Haruto digenggam oleh tangan lembut milik Lisa sang ibu,  membuat amarah Haruto seketika hilang ntah kemana.

" Bagaimana?  " tanya Hatashi sekali lagi pada kedua remaja itu.

" Aku menerima nya.  Kakek. " ucap Haruto tegas membuat ujung manik Junkyu mengeluarkan air mata.

Ntah karena apa.


c h a p t e r  k e d u a  e n d

IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang