18. perbaikan hubungan

2K 149 0
                                    

Keesokan harinya,  Junkyu yang semalam sudah sadar dan kini dirinya sangat lengket dengan Haruto. 

Ntah karena bawaan sang jabang bayi atau bagaimana,  semuanya harus Haruto.  Membuat hampir semua orang yang ada di Kerajaan hanya mampu menggelengkan kepala mereka. 

Karena memang,  selain Haruto.  Hanya Jisoo dan Junmyeon saja yang mampu mengimbangi dan sabar dalam menghadapi anak mereka yang mode manja. 

Karena sejak sadar kemarin,  Junkyu berteriak histeris ketakutan melihat orang - orang yang ada di ruangan. 

Namun Junkyu akan diam dan nyaman jika sudah berada di dekat sang suami yakni Watanabe Haruto juga kedua orang tuanya yakni Kim Junmyeon dan Kim Jisoo.

Seperti saat ini,  Junkyu saat ini sedang duduk memeluk tubuh tegap Haruto yang saat ini duduk di kasur kamar mereka yang sibuk mengerjakan tugas tugas kerajaan yang terus saja tertumpuk. 

" Hiks..  Haru.. " tangis Junkyu pecah dikala maniknya menatap ke arah Haruto yang hanya melihat sekilas dirinya tanpa mau menenangkan.

Sedangkan Haruto tersenyum tipis melihat tingkah menggemaskan istrinya  yang saat ini sedang dalam keadaan berbadan dua. 

Dengan wajah memerahnya dan penuh air mata.  Membuat Junkyu terlihat sangat menggemaskan di mata tajam dari sosok Watanabe Haruto.

" Huwee.. Ibu.. " tangis Jun semakin pecah saja dikala Haruto sama sekali tak memperdulikan keberadaannya.

Oh ayolah,  Junkyu hanya merasa jika selain kedua orang tuanya itu ada Haruto yang selalu ada untuknya.

Jadi tentunya tak ada salahnya bagi Junkyu. Lagipula Junkyu itu adalah istri dari Haruto.  Tak ada yang salah kan?

Jadi beginilah akhirnya,  Haruto yang menghela nafasnya gusar ia membereskan kertas kertas yang sudah dikerjakan dan belum dirinya kerjakan lalu meletakkannya bersisian di samping tempat tidur yang berisi meja nakas kecil. 

Lalu menatap ke arah Junkyu yang kini terlihat menggemaskan, Junkyu menutup wajahnya yang basah akibat air matanya dengan kedua lengannya.  Kedua kakinya ditekuk dan dirinya gemetaran menangis lirih memanggil - manggil ibu dan ayahnya.

Srep..

Pinggang ramping milik Junkyu Haruto raih,  dirinya meraih tubuh gemetaran istrinya dan memeluk tubuh istrinya yang senantiasa masih menangis..

" Huhuhuhu kyu kesal dengan Haru!  Hiks..  Hiks.. Hiks.. " ucap Junkyu.

Junkyu kini memeluk erat pinggang sang dominan,  dirinya menyenderkan kepalanya yang ntah kenapa terasa agak pusing itu ke dada sang dominan.

Haruto tanpa sadar tersenyum kecil. Ia mengelus pelan surai halus istrinya yang belum sempat terpotong dan membuat seolah Junkyu seorang wanita tomboi. 

Menggemaskan.

Haruto tak peduli dengan pakaiannya yang basah akibat air mata dari Junkyu.  Ia lebih memilih mendengarkan ucapan - ucapan lucu Junkyu disela - sela tangis sesegukannya. 

Kemana saja anda wahai tuan Watanabe Haruto yang terhormat? 

Kenapa anda baru sadar jika istri anda adalah serbuk berlian yang menggemaskan?

Beberapa menit kemudian Haruto merundukkan kepalanya,  manik tajamnya menemukan jika sang istri mungilnya sudah jatuh ke alam mimpi akibat usapan lembut dan efek dari kelelahan menangis nya sejak tadi.

Haruto terkekeh kecil. 

Dirinya merebahkan tubuh Junkyu yang tertidur pulas.  Lalu menyelimuti nya dengan selimut hangat. 

" Ayo kita mulai hubungan ini dari awal.  Sayang. Maafkan aku. " ucap Haruto pelan. 

Manik tajamnya memandang ke arah sang istri mungilnya yang tertidur pulas dengan nafas teraturnya.

Mengecup singkat kening Junkyu.  Haruto pun kemudian bangkit dan keluar dari kamar nya. 

Tanpa Haruto sadari,  senyum tipis terbit di wajah pulas Junkyu yang tertidur.

Mimpi indah ya Watanabe Junkyu! 

~

" Bagaimana keadaan nya yang mulia?  "  Tanya Jisoo dikala ia menemukan sang menantu di ruang keluarga.

Haruto tersenyum tipis.

" Junkyu baik - baik saja Nyonya Kim. Saat ini dirinya sedang tidur setelah kelelahan menangis. " ucap Haruto.

" Kau membuatnya menangis anak nakal?  " Tanya Lisa penuh selidik.

Haruto menghela nafasnya.

" Bukan.  Dia merengek kecil sebelum tidur. " ucapnya.

Jisoo terkekeh,  sangat tahu akan tabiat menggemaskan putera tunggalnya.

" Junkyu memang begitu,  tak apa.  Dia memang manja. " ucap Jisoo dengan penuh tawa.

" Kau mau kemana?  " tanya Lisa pada anak  tunggalnya

" Menemui Tuan Jang. " ucap Haruto lalu pergi.

~

" Bagaimana Tuan Jang?  " tanya Haruto di ruang khusus para petinggi keamanan.

" Semua sudah diberantas Raja. " ucap Tuan Jang sopan.

Manik Haruto menatap ke arah Tuan dengan pandangan yang sulit diartikan.

" Aku tahu bagaimana perasaan mu Tuan Jang. " ucap Haruto pelan.

Tuan Jang tersenyum tipis.

" Terimakasih sudah mengizinkan saya ikut andil dalam mencari nya Yang Mulia.  " ucap Tuan Jang.

Haruto mengangguk.  Baru saja akan pergi suara Tuan Jang cukup membuat dirinya terdiam.

" Terimakasih,  karena telah menjadi alasan Wonyoung untuk tetap hidup walaupun pada akhirnya harus pergi. 

Setidaknya Wonyoung bahagia bersama mu dalam kisah romansa remajanya. " ucap Tuan Jang tulus.  Maniknya nampak berkaca - kaca.

Haruto menoleh tanpa berbalik,  kemudian mengangguk tipis.  Dan pergi dari sana.

Meninggalkan Tuan Jang yang kini merasa lega,  karena telah mendapatkan sosok yang menjadi alasan meninggalnya anak gadisnya. 

" Maafkan aku paman,  nyatanya aku tak lebih brengsek daripada si bajingan Noa.  Karena pada nyatanya,  aku sama sekali tidak menaruh perasaan cinta pada anakmu.  Melainkan hanya rasa sayang kakak ke adiknya. "

c h a p t e r  d e l a p a n b e l a s e n d

Ayo vote! 

IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang