22. Berita Baik? pt ii.

1.3K 105 0
                                    

Seminggu kemudian..

Junghwan tertawa riang dikala sang ayah menggendongnya dan menerbangkannya layaknya pesawat.

Sedangkan Junkyu tersenyum menatap ke arah keduanya sembari sibuk menata makanan dan minumannya di karpet.

Ketiganya sepakat untuk melakukan piknik hari ini,  cuaca yang mendukung juga pekerjaan Haruto yang tak sepadat biasanya itu akhirnya membuat ketiganya bisa melakukan piknik di taman belakang kerajaan T. 

Haruto dan Junghwan tertawa bersama,  dengan Junghwan yang tertawa riang dan sang ayah yakni Haruto yang terkekeh bahagia.

Kedua asik bermain bersama,  sangat enak jika terus dipandang.  Haruto menepati janjinya pada istri mungilnya.

~

Junkyu bangkit dari duduknya,  ia menatap ke arah makanan dan minuman yang terjejer rapi di karpet piknik mereka.  Walaupun dirinya berusaha mungkin menahan rasa sakit yang mendera kepalanya sejak tadi pagi.

Bahkan ia muntah - muntah dikamar mandi, disaat sang suami tidur pulas saat dini hari.

Demi kebahagiaan anak tunggalnya,  Junkyu tak apa.  Ia masih bisa menahannya ya,  dia bisa.  Junkyu bisa. 

Junkyu tersenyum dengan wajah pucatnya yang dirias agar tak terlihat pucat oleh suami dan anaknya. 

Namun baru saja Junkyu berjalan dua langkah,  penglihatan si manis memburam disusul warna gelap di penglihatannya.

Bruk!

Suara benda jatuh itu membuat fokus antara Haruto dan Junghwan yang sibuk bermain bersama penuh canda dan tawa itu teralihkan seketika. 

Manik dengan binar  yang sama persis itu membulat terkejut,  kemudian Haruto berlari cepat secara tergopoh - gopoh ke arah Junkyu yang jatuh pingsan di permukaan rumput. 

Disusul dengan Junghwan yang berlari panik mengikuti sang ayah dibelakang,  air mata mengalir dari manik bundarnya yang beberapa saat yang lalu masih tertawa lepas bersama dengan ayahnya.

Haruto menangkup tubuh pingsan istrinya, ia menepuk - nepukkan kedua pipi gembil istri mungilnya yang terasa lebih dingin dari pada biasanya.

" Sayang?  Hei?  Sayang bangun sayang?! Sayang?! " ucap Haruto panik.

" Hiks..  Ibundaa huwaaa ayah!!  " tangis Junghwan ketakutan.

" PENGAWAL!! " Teriak Haruto dengan suara deepvoice nya yang menggelegar.

Datanglah dua orang pengawal kerajaan yang awalnya berjaga di jalan masuk menuju taman belakang. 

" Ya tuanku!  " ucap keduanya hormat.

" Panggilkan Bibi Gia,  dan Bibi May dan suruh keduanya pergi ke kamar raja dan ratu!  Sekarang!  " titah Haruto tegas dengan auranya yang gelap.

Dengan segera kedua pengawal itu menganggukkan kepala mereka patuh,  mereka membungkuk hormat pada sang raja dan bergegas mencari keberadaan bibi Gia yakni sang kepala pelayan dan bibi May sang pelayan pribadi dari Junkyu istrinya. 

" Kami pamit tuanku!  " ucap dua pengawal itu. 

Setelah kepergian kedua pengawal yang mencari  keberadaan bibi Gia dan bibi May.  Haruto kini bangkit dan menggendong tubuh pingsan Junkyu yang kian memucat. 

IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang