19. Kilas balik atau Mimpi?

1.6K 134 3
                                    

Sepuluh tahun yang lalu.

•••

Bruk!

Seorang anak lelaki lucu dengan pipi gembil itu mengerjapkan maniknya ketika ia jatuh telungkup di lapangan yang sangat luas.

Ia pun terdiam. 

Manik cerahnya nampak berkaca - kaca, bibirnya mengerucut layaknya bebek dengan hidungnya yang nampak memerah. 

Si balita kecil itu meremas rumput - rumput  tanah lapang itu menandakan jika dirinya sudah siap menumpahkan air matanya.

Pluk!

Tepukan lembut di rambut halus si kecil membuatnya mengerjapkan matanya yang sudah sepenuhnya memerah.

Ia mengalihkan pandangannya,  maniknya menatap ke arah sosok yang menepuk kepalanya itu.

" Kenapa?  " tanyanya

Mendengar pertanyaan itu sontak saja membuat sosok anak kecil yang akan menangis itu kembali dalam mode siap menangisnya.

" hummm... kyu teljyatuh.. pyukk!  mmmditu.. " lirih sosok anak kecil yang diketahui bernama Kyu itu. Terlihat dirinya dengan sangat fokus menjelaskan kronologi kejadian itu pada anak yang setia berdiri menatapnya.

Anak yang menepuk kepalanya itu kemudian duduk di samping kyu yang masih dalam posisi duduk dengan menselojorkan kedua kakinya yang kecil itu. 

Tak peduli jika pakaian bangsawannya itu mungkin akan tertempel oleh debu - debu. 

" eung?  janan!  nanti baduna kotoll!! tamu dillii caja!  " ucap Kyu

Sedangkan sosok yang disampingnya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya,  ia duduk dan menyodorkan tangan kanannya pada Kyu yang menatapnya dengan binar bulatnya.

" Ayo berteman.  Kyu.. Aku Ruto " ucap nya dengan nada lembut. 

Tanpa sadar pipi gembil Kyu memerah,  ia mengerang malu karena pipinya memanas dan kemudian membalas jabatan tangan dari sosok Ruto itu.

" Eunghh!  Pipi kyu lacanya panacc cekalii!  eumm baiklah yutoo!  Athu Kyuuu!!  Calam kenyall!  " ucap Kyu bahagia dengan pipinya yang memerah.

Sedangkan Ruto tertawa lepas dengan tingkah menggemaskan Kyu

•••

Seminggu kemudian..

Sosok bernama Ruto itu menatap tak percaya, ke arah sebuah bola benang wol putih dengan warna biru itu yang kini bersimbah darah di tengah Hutan.

" K-kyu..?  " lirih sang pangeran kecil.

Ruto jatuh terduduk,  maniknya sudah memerah dan mengeluarkan air matanya

" KYUUUU!!!  " teriak Haruto.

grrrr..

Sosok serigala datang ke hadapan Ruto membuat pangeran kecil itu tentu saja merasa terkejut. 

Namun baru saja akan melumpuhkan sang serigala itu tiga buah anak panah itu menancap di tubuh serigala yang kini sudah tak bernyawa.

" Pangeran muda!  " teriak empat orang pengawal dan seorang panglima kerajaan. 

" Hiks..  Paman Lee.. " tangis Ruto membuat keempat pengawal dan seorang panglima kerajaan itu pun saling tatap kebingungan.

Tentu saja mereka kebingungan, karena sosok pangeran mahkota adalah orang yang sifatnya hampir mirip dengan sang Raja.  Yang irit bicara dan cuek dengan sekitar. 

IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang