p r o l o g u e

4.4K 215 2
                                    

Tok tok!

" Masuk. " ucapnya dengan suara deepvoice yang indah.

Nampak seorang anak kecil laki - laki yang menyembulkan kepalanya menatap ke arah sang ayah yang sibuk dengan berkas - berkas kerajaan.

" Ayah..  Sibuk?  " tanya si kecil ragu.

Manik bundarnya yang mengingatkan si pria yang dipanggil ayah dengan manik istri manisnya membuat pria itu terkekeh.

Menggemaskan.

" Tinggal sedikit lagi juga selesai. " ucap nya tenang.

" Masuk saja,  tak apa. " lanjutnya kemudian.

Si kecil menggelengkan kepalanya. Membuat rambutnya bergerak kesana - kemari secara menggemaskan.

" Kata Ibunda,  Jangan masuk ke ruang kerja ayah..  Nanti akan dimakan patung kepala singa itu "

ucap si kecil,  sembari tangannya yang menunjuk pada patung kepala singa yang tepat berada di belakang kursi kebesaran sang ayah.

Sontak saja pria itu terkekeh kecil, 

" Tidak apa,   ayo kesini. " ucapnya lembut.

Kemudian si kecil mengangguk,  dan masuk dengan pelan ke dalam ruangan yang disebut ruang kerja sang ayah.

Saat dirasa dekat,  dengan segera si pria dewasa itu mengangkat tubuh si kecil dan kini memangkunya.  Membuat si kecil kini memeluk sayang tubuh sang yang memeluknya dan menghantarkan rasa nyaman dan hangat.

" Ada apa pangeran bungsu kemari?  " ucap si pria dewasa itu.

" Hanya melihat - lihat saja,  apa tak boleh ayah?  " tanyanya.

" Tidak apa,  pangeran boleh kesini kapanpun asal ada ayahnya disini atau bersama ayah. Jangan pernah masuk kedalam sini sendirian.  Itu tidak sopan. " ucap Nya.

Si pangeran kecil menganggukkan kepalanya pelan, pertanda jika ia paham dengan apa yang diucapkan sang ayah.

Ceklek!

" Haru apa ada— astaga..  Ibu mencari pangeran kecil kemana - mana. Ayo kembali ke kamar saatnya pangeran kecil tidur. " ucapnya.

Si pangeran pun merentangkan tangannya pada sang ibu,  membuat si pria manis yang merupakan ibunya itu akhirnya masuk dan mengamit gendongan si pangeran kecil.

" Ayo tidur,  " ucap nya lembut, 

Si pria manis itu mengelus sayang,  punggung si pangeran bungsu yang menyenderkan kepalanya kedada sang ibu.

" Haru,  sebaiknya kau juga tidur.  Ini sudah malam.  Jangan tidur larut terus. " ucapnya.

Membuat sosok pria yang dipanggil ' haru ' sontak saja menganggukkan kepalanya.

Kemudian si pria dewasa itu bangkit dari kursi nya dan menggiring istri dan anak bungsunya keluar dari ruangan itu.

" Rasanya aku menyesal karena menyia - nyiakan dan menyakiti mu dulu Junkyu.  Aku memang bodoh.  Maafkan aku yang dulu.  "

p r o l o g u e  e n d.

WATANABE HARUTO

WATANABE HARUTO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KIM JUNKYU

KIM JUNKYU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang