20. Watanabe Junghwan

2K 139 2
                                    

Beberapa minggu pun berlalu.

Kini kedekatan antara Watanabe Haruto dan istri mungilnya itu semakin erat layaknya dua orang yang sama - sama saling mencintai.

Awalnya hubungan mereka berdua membuat anggota kerajaan bingung,  karena dalam sekejap Raja mereka berubah dan mau mencintai istri mungilnya.

Walaupun terkejut di awal,  namun kini para anggota kerajaan nampak sudah biasa dan sudah menjadi hal yang biasa jika setiap harinya sosok raja mereka yakni Watanabe Haruto itu sangat lengket dengan istrinya dan selalu mengutarakan kata - kata penuh cinta yang membuat sang istri mungilnya akan merengek malu karena di goda oleh suaminya di depan orang lain.

Seperti saat ini, 

Walaupun diusia kandungan yang mungkin beberapa hari akan siap melahirkan,  Junkyu kini lagi dan lagi digoda habis - habisan oleh suaminya. 

Untungnya saja di dalam kamar mereka,  jadi Junkyu tak malu dua kali lipat karena dirinya dilihat oleh orang lain jika dirinya digoda oleh suaminya itu.

" Sayangkuuu... Cintaku...  Permatakuuu... Mungkin inilah yang membuat irama jantungku semakin bertalu - talu.  Karena kita adalah satu,  cantikku.  Sangat cantik.. " ucap Haruto dengan tatapan memuja nya. 

Ia menatap ke arah si cantik Junkyu yang merengek malu pada sang dominan untuk menghentikan gombalan mautnya itu padanya. 

" Haruu ~ !! " Malu Junkyu.

Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya,  membuat Haruto terkekeh geli dan menarik sang istri mungilnya itu kedalam dekapan hangatnya. 

Ia memeluk istrinya tak terlalu erat karena ia masih sadar jika kandungan istrinya sudah matang dan sudah siap untuk kapan saja dilahirkan.

Haruto mengusap surai halus sang istri yang kini menyembunyikan wajah memerahnya itu di perpotongan lehernya.

Namun baru saja Junkyu hendak mengatakan sesuatu pada suaminya,  suara pekikkan sakit diikuti dengan rembesan cairan yang keluar dari tubuh Junkyu itu tentu saja membuat sang dominan kini dirundung rasa panik. 

" AKHH!!  hiks.. Haru..  Sakit huwee "

tangis Junkyu pun pecah karena dirinya dapat merasakan dengan jelas bagaimana janin yang ada di dalam tubuhnya itu memutar karena mencari jalan lahir. 

" Sabar sayang,  hum?  " ucap Haruto tenang walaupun dalam hatinya dirinya sudah meraung - raung ketakutan.

Dengan segera Junkyu digendong oleh Haruto dengan gaya pengantin, dan berlari keluar dari kamar untuk mencari tabib istana juga ibunda dari Junkyu yakni Jisoo untuk membantu istri mungilnya itu melahirkan. 

Brak!

Suara dobrakan pintu kamar secara kasar membuat para penjaga dan pelayan yang berjaga dan juga yang berlalu lalang itu tentu saja mengalihkan pandangannya.

" PANGGILKAN NYONYA TABIB KIM CEPAT!!  " Teriak Haruto dengan suaranya yang berat.

Semuanya pun bubar dan mencari keberadaan Jisoo.  Dan beberapa dari pelayan itu membantu mempersiapkan alat - alat untuk persalinan dari ratu Cantik mereka.

~

Kini Junkyu dengan keadaan setengah sadar itu menatap lemah ke arah Haruto yang terus saja menggenggam erat tangannya. 

Wajah Junkyu memucat,  dengan peluh serta air mata yang sedikit demi sedikit meluruh  terlihat membasahi wajah pucatnya.

" Terimakasih sayang,  terimakasih.. Aku sangat mencintaimu.  " ucap Haruto tulus dengan maniknya yang memerah dan berkaca - kaca. 

Junkyu tersenyum lemah,  dengan wajah pucatnya itu ia menganggukkan kepalanya. 

" aku juga H-haru.. " lirih lemah Junkyu. 

Haruto tersenyum,  setitik air matanya jatuh.  Ia mengusap air matanya dengan kasar dan tersenyum pada istri mungilnya, lalu ia mengambil jemari kanan istrinya dan mengecupinya dengan penuh ketulusan.

Yang mampu membuat Junkyu yang pucat itu kini kembali menangis haru. 

Haruto hanya takut,  karena umur istrinya itu  masih sangat muda dan pastinya beresiko untuk kelahiran anak mereka yang pertama itu. 

Pasca kelahiran putera kecil mereka itu, Junkyu yang hampir saja akan jatuh tak sadarkan diri itu hampir saja membuat Haruto dan semuanya terkena serangan jantung berjamaah.

Junkyu melahirkan dengan cara membuka jalan lahir yang ada di pertengahan anus dan alat kelamin prianya yang mungil itu.

Lubang khusus untuk para lelaki yang memiliki rahim di dalam tubuhnya itu.

" OAKK OAKKK OEKKK OEKKK "

Tangis dari seorang bayi yang berada di dekapan Jisoo yang menggendongnya dengan raut wajah terharu itu membuat fokus antara Junkyu dan Haruto teralihkan.

Jisoo berjalan ke arah mereka dan meletakkan bayi yang masih dalam keadaan merah itu menggeliat dan tersenyum seolah si kecil tahu,  jika yang mendekapnya saat ini adalah ibunya sendiri.

" Siapa namanya?  " tanya Lisa yang diangguki oleh Jisoo.

Manik Haruto menatap ke arah Junkyu yang saat ini juga sedang menatapnya.

Haruto tersenyum tipis. 

" Watanabe Junghwan,  namanya adalah Watanabe Junghwan. " ucap Haruto mantap.

" Nama yang indah,  " ucap Lisa yang diangguki oleh Jisoo dengan penuh senyuman.

Junkyu menangis haru,  karena salah satu impian nya kecil itu terwujud.

Menjadi orang tua,  dan dicintai oleh pasangan sehidup sematinya.

c h a p t e r   d u a p u l u h  e n d

Wkwkk
Ga nge espek kalo book ini tagar harukyu nomor 1😭
Thankyou ya
Maaf pendek.

Kita lagi dikit mau say goodbay nih.
Ayo vote nya kakak - kakak
Komennya juga ditingkatkan.

Yang puasa  bacanya setelah buka atau sebelum puasa ya.

Jangan pas puasa!!
Nanti Dosa! 😞

Yasudah bye bye! 

IMPOSSIBLE | HARUKYU [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang