confession

41 8 5
                                    

Yujin sudah sampai di sekolah bersama Gunwook, dia turun dari motornya, dan segera meninggalkan Gunwook sendiri.

"Hei kau mau kemana?" Teriak Gunwook.

Yujin sudah berjalan meninggalkannya sendiri dan memasuki sekolah dan menuju kelasnya.

"Astaga dia bahkan tidak berbincang denganku." ucap Gunwook.

20

Soobin terbangun dari tidurnya dan melihat jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan 8 lewat, dia sontak membukakan matanya dengan lebar, dia kemudian tersadar bahwa dirinya tidak memakai apapun sehelai pun.

Dia memastikan tubuhnya tidak memakai apapun melihat dari dalam selimut, dan melihat di sampingnya terdapat Yeonjun sedang tertidur, dia kemudian merasakan pusing yang hebat, berusaha mengingat kejadian yang semalam ia lakukan.

"Astaga apa yang kulakukan dengan dirinya." ucap Soobin sambil memegang kepalanya.

Soobin pun menepuk Yeonjun hingga terbangun, Yeonjun membuka matanya dan melihat dirinya tertidur diatas kasur, dia mengira itu kamarnya tetapi dia malah melihat suasana yang berbeda dari kamarnya.

Dia melihat di sebelahnya terdapat Soobin yang tadi menepuknya, dia pun segera membangunkan dirinya yang tadi tertidur.

"Pagi."

"Apa yang kita lakukan semalam?" ucap Soobin.

"Kita? Entahlah, ahh aku tidak memakai sehelai apapun." ucap Yeonjun.

"Aku serius, aku yakin kau tidak mabuk." Kesal Soobin.

"Kita hanya melakukan berhubungan intim, itu saja."

"Itu saja? Kau gila? Kau bahkan tidak memakai pengaman, aku dilecehkan oleh orang asing." Kesal Soobin.

"Kau tidak akan hamil sayang."

"Jangan memanggilku sepertimu, kau dipecat."

"Hei jangan!"

"Rahasiakan ini jika kau tidak ingin dipecat."

Soobin beranjak dari kasurnya dan mengambil pakaiannya di bawah lantai dan, Yeonjun tersenyum sambil melihat seluruh tubuh Soobin yang terekspos di depan matanya.

"Indah." sahut Yeonjun.

22

Hao terbangun dari mimpinya dan melihat jam dinding di kamarnya dan melihat bahwa ia sudah kesiangan, ia langsung bangun dari tidurnya, bahkan ia melihat Hanbin masih tertidur pulas.

"Hanbin ayo bangun, kamu telat, bangunlah." ucap Hao sambil mengguncangkan tubuh Hanbin.

"Biarkan saja sayang, aku telat masih ada yang bisa mengurus dari kantor." ucap Hanbin dan kembali tidur.

"Bangun atau kamu ga akan dapat jatah dariku."

"Emangnya kamu pernah menawarkan diri? setiap ku minta menolak, alasan ada Yujin."

Hao mendengar itu kesal, Hanbin memang menyebalkan baginya, dia pun keluar dari kamar sementara Hanbin masih melanjutkan tidurnya yang pulas itu.

Hao kembali dengan secangkir air dan dia mulai menyipratkan airnya pada Hanbin, membuat Hanbin kaget dan terbangun karena cipratan air tersebut.

"Hao! Astaga basah." ucap Hanbin.

"Bangun dasar kebo."

"Iya iya aku bangun." Pasrah Hanbin.

Papi's Wishes [Haobin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang