Ocean View

19 6 3
                                    

"Aku merupakan seorang perantau jauh dan aku baru pindah kesini minggu kemarin dan belum mempunyai tempat tinggal." Jelas Yeonjun.

"Dimana-mana perantau ingin mendapat kerja yang gajinya besar, dan kau memilih untuk bekerja di cafe kecil seperti ini." Ucap Soobin sambil terkekeh.

"Aku hanya menganggap ini pekerjaan sampingan." Ujar Yeonjun.

"Pekerjaan sampingan? Kau bahkan berada di cafe dari pagi hingga malam." Ucap Soobin.

"Aku ada pekerjaan lain di malam hari, untuk sex, bukankah itu karenamu yang sedang mabuk?" Balas Yeonjun.

"Ya aku tau aku salah tentang hal itu, lupakan saja, sudah lumrah bukan untuk melakukan hal itu?" Ucap Soobin.

"Ya, mungkin, dan dimana aku mengemas barangku? Apakah tuan rumah tidak memberiku layanan?" Sindir Yeonjun membuat Soobin kesal.

"Tidak! Aku heran mengapa aku mengizinkan seorang pegawai cafe tinggal bersamaku?" Kesal Soobin.

Yeonjun langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Soobin dan kini mereka berdua bercumbu, Yeonjun langsung menempelkan bibirnya pada bibir Soobin dan melumatnya secara perlahan, Soobin terdiam dan belum ada pergerakan, entah dia tidak merasa melakukan pergerakan tetapi nalurinya mengikuti permainan Yeonjun kemudian.

Yeonjun kemudian melepaskan bibirnya dan tersenyum, Soobin menunduk karena ia tak sanggup menatap Yeonjun, ia ingin sekali mendorong Yeonjun karena malu saat membalas pergerakan dari ciuman Yeonjun.

"Itu karena aku menyukaimu begitupun sebaliknya." Ucap Yeonjun sambil terkekeh.

Mendengar itu Soobin langsung menatap Yeonjun tak percaya "Dari kau membalasku, aku bisa lihat kau menyukaiku." Ucap Yeonjun lagi dan membuat Soobin memalingkan wajahnya dari tatapan Yeonjun.

46

Pagi tiba, Hao merasakan cahaya matahari menusuk wajahnya dan bangun dengan membuka matanya perlahan, dilihat jam dindin menunjukkan arah pukul delapan pagi, Hao merasakan tubuhnya seperti tidak memakai apa-apa, kemudian ia menarik selimutnya dan benar saja ia tidak terbaluti apapun.

Ia mendesah kecil karena Hao lupa akan kejadian semalam untuk menuntaskan kegiatan honeymoonnya bersama Hanbin.

Hao keluar dari kamar villa yang sudah berpakaian, ia melihat Hanbin di meja makan sambil memotong buah apel dan memasukkan ke dalam mangkuk plastik.

"Sudah bangun sayang?" Tanya Hanbin.

"Kalau aku belum bangun lalu ngapain aku berdiri disini?" Tanya Hao membuat Hanbin terkekeh dengan pertanyaannya yang tidak logis.

"Kamu harus membalasnya dengan romantis sayang, seperti Romeo dan Juliet." Balas Hanbin.

"Kita bukan Romeo dan Juliet tapi Romeo dan Julius." Sahut Hao membuat Hanbin terkekeh.

Hao kemudian duduk di hadapan Hanbin dan sambil mengambil apel yang ada di mangkuk plastik lalu memakannya sambil mengunyah dan menimbulkan suara kunyahannya itu.

"Makannya pelan-pelan nanti tersedak." Ujar Hanbin.

"Iya." Balas Hao.

"Yujin mengabariku kalau dia melakukan hal menyenangkan, berfoto bersama temannya dan melakukan satwa, mencari bunga spesies langka entah aku tidak tau apa yang mereka cari, tetapi apa yang dikatakan Yujin seperti itu." Jelas Hanbin.

"Dia anak yang pintar bukan?" Tanya Hao sambil tersenyum.

"Itu karena kamu mendidiknya dengan baik sayang." Ucap Hanbin.

Papi's Wishes [Haobin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang