Angry cutie

34 5 0
                                    

"Kapan kita akan pulang?" Tanya Hao.

Mereka baru saja sesampainya kembali di villa dan Hao langsung merebahkan tubuhnya di sofa yang empuk, berbeda dengan Hanbin yang menenteng banyak belanjaan yang ia bawa sementara Hao seperti di ratukan oleh pengawalnya.

"Sore ini." Sahut Hanbin.

"Benarkah?" Tanya Hao yang dibalas anggukan oleh Hanbin.

"Kalau kita pulang, apa yang harus kukatakan pada Yujin?" Tanya Hao membuat Hanbin terkekeh.

"Kenapa tertawa?" Tanya Hao.

"Tidak, hanya saja Yujin baru saja memberi pesan, dia menanyakan apakah kita bersenang-senang, dan dia menanyakan kita pergi kemana, dan aku menjawab tebak sesuai hadiah yang papi belikan." Jelas Hanbin yang ikut duduk di samping Hao, Hao yang mendengar itu ikut tertawa.

"Tapi kita sebaiknya jangan berbohong padanya." Ucap Hao.

"Bagaimana dia akan marah besar? Dia ingin sekali ke pantai, Tapi aku malah mengajaknya ke hutan, dan kita berdua yang ke pantai." Ucap Hanbin.

"Anak akan mengikuti apa yang orang tua lakukan." Ucap Hao.

"Yasudah, biarkan dia tau." Ucap Hanbin.

"Sebaiknya tidak, malas berdebat." Ujar Hao membuat Hanbin gemas dengannya lalu mencubit pipinya.

"Sakit!" Desis Hao.

"Habisnya terlalu menggemaskan." Ucap Hanbin sambil diberi tatapan sinis oleh Hao.

51

"Bisakah kita istirahat? Aku lelah." Ucap Seungheon.

"Payah, kita baru saja mulai." Ujar Jimin.

"Apa kau bilang? Baru saja mulai? Kita hampir dua jam berjalan tanpa henti!" Kesal Seungheon.

"Lebih tepatnya kita baru berjalan selama dua puluh menit." Sahut Yujin membuat Seungheon melirik sinis padanya.

"Baiklah-baiklah kita istirahat sejenak." Ucap Yujin membuat Seungheon dan Jimin menghentikan langkahnya.

"Padahal awalnya dia yang bersemangat." Ucap Jimin.

"Kita istirahat lima menit setelah itu melanjutkan lagi, lumayan jauh sepertinya." Ucap Yujin sambil menjijit melihat arah yang akan mereka tuju.

"Baiklah." Sahut Jimin.

"Aku mencari sinyal disini susah sekali." Kesal Seungheon yang terduduk sambil melihat ponselnya tak kunjung memberikan sinyal.

"Sudah tau dihutan, kenapa mengeluh." Ujar Jimin.

Yujin mengeluarkan kamera dari dalam tasnya yang baru saja diisi daya olehnya, ia lalu mengendap meninggalkan keduanya untuk mengambil gambar yang menurutnya bagus untuk di foto.

"Aku tidak akan lama." Ucap Yujin pada keduanya lalu diangguki oleh keduanya.

"Dia mau kemana? Jangan sampai dia diam-diam mencari sendirian." Ucap Seungheon.

"Dia tidak selemah dirimu." Ujar Jimin membuat Seungheon menghela nafas kasar.

Yujin mengambil beberapa foto pemandangan hutan, ia pun mengambil foto-foto serangga maupun binatang disana seperti kupu-kupu, bunglon, sekelompok burung, tupai, serta katak.

Setelah puas Yujin ingin berniat kembali dengan temannya, tetapi ia tertuju pada belalang yang sedang diatas dedaunan, ia pun berniat untuk memfotonya, baru saja ia menekan tombol pada kamera, ia pun di ganggu oleh seseorang.

Papi's Wishes [Haobin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang