chapter 01

17.2K 611 18
                                    

"Hikss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hikss .."

Nafasnya tersendat-sendat mencari udara yang tak lagi manis. Aliran air mata itu bukan sungai kecil nan tenang, tapi arus deras penuh amarah dan penyesalan.

Ctas ctas

"Ahh that hurts .."

Ctas

"Ampun .."

Hening.

Tidak ada lagi suara dan rasa panas yang menjalar akibat sebuah cambukan.

Seseorang yang tadi memohon ampun pun menolehkan kepalanya kebelakang, ingin melihat apa yang terjadi.

Tanpa sengaja, matanya bertatapan dengan mata si pecambuk. Tatapan itu dingin, menusuk hingga kedalam jiwa.

"Papa .." suaranya lirih dan bergetar. Melihat sang Papa menatapnya beda dari biasa.

Alexandre Badiuz Abellard.

Si pecambuk atau sang Papa dari seseorang yang kini sedang ia hukum.

"Why, baby?" Tanyanya. Mendengar sang anak memanggilnya, membuat Alexandre datang ke arahnya.

"Hikss, Lien lelah .."

Dia adalah Julien Keyan Abellard. Remaja laki-laki berumur 19th, yang terlihat manis dan cantik di saat bersamaan. Anak kedua dari Alexandre.

Julien atau Lien sekarang tengah di hukum, karena melanggar peraturan dari sang Papa.

"Baby-nya Papa lelah, hm?" Alexandre mengangkat Lien ke pangkuannya. Mengusap air mata yang mengalir di pipi kesayangannya.

Lien hanya mengangguk pelan, karena terlalu lelah menangis.

"Kali ini hukuman mu kecil. Tapi lain kali, jika kamu melanggar peraturan Papa lagi, maka Papa pastikan kamu tidak akan pernah keluar dari kamar lagi!" Ucapnya dengan tegas.

Peraturan apa yang di maksud?

Peraturan untuk seorang Julien K.A agar tidak pernah menginjakan kaki keluar mansion.

Tapi sayangnya, Lien baru saja melanggarnya. Maka dari itu Alexandre memberi hukuman cambuk kepada putra kesayangannya.

Sebenarnya Alexandre pun tidak tega, tapi ia harus melakukannya agar Lien tidak berani lagi melanggar peraturan darinya.

Tidak bisa di bayangkan jika Lien pergi dari wilayah mansion, sepertinya dunia akan hancur karena amukan dari para pawang Lien.

Gila?

Ya, Abellard memang akan gila jika itu menyangkut tentang permatanya, Lien.

Entah mengapa, aku pun tidak tau.

"Baby akan Papa bawa ke kamar mu, nanti lukanya di obati di sana."

"Iya Papa .."

Setelah sampai di kamar Lien, Alexandre merebahkan Lien dengan hati-hati.

"Baby tidur saja, Papa akan mengobati luka mu."

Lien mengangguk sebagai jawaban.

10 menit kemudian ..

Alexandre telah selesai mengobati kesayangannya, lalu Alexandre pun pergi dari kamar Lien. Karena masih ada sesuatu yang harus ia kerjakan.

Ceklek

Tidak lama setelah Alexandre keluar, seseorang membuka pintu kamar Lien dengan perlahan.

"Kasihan sekali adik manis ku ini, karena baru saja mendapat hukuman dari Papa--

--tapi lebih kasian lagi, jika yang menghukum mu adalah aku, abang sulung mu."

Girard Haitham Abellard.

Si sulung yang berumur 28th, mempunyai rupa tampan bak dewa. Tapi memiliki sifat bak iblis. Kejam, dan tidak mengenal ampun.

Girard pergi ke kamar mandi sang adik untuk membersihkan diri.

20 menit kemudian ..

Girard keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang terlihat segar. Memakai kaos warna hitam polos, dan celana pendek yang berwarna sama.

Girard berjalan mendekati ranjang Lien, lalu ia pun berbaring di samping Lien dengan tangannya yang memeluk Lien erat.  "Mimpi indah, my baby boy."

Cup

Bersambung.

Kata-kata bisa setajam pisau. Jika salah menggunakannya, kamu juga bisa menyakiti seseorang. Lalu bekas luka itu akan bertahan selamanya.

Rab, 26 jun



Amour Excessif [BXB] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang