chapter 02

12.3K 472 30
                                    

Dengan gemetar, sinar pagi yang lembut menyapa wajah Lien yang terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gemetar, sinar pagi yang lembut menyapa wajah Lien yang terlelap.

Ia merenggangkan tubuhnya perlahan, menyambut hangatnya cahaya yang memeluknya dalam keheningan pagi.

Napasnya berdesir seirama dengan irama alam yang terbentang di luar jendela, menciptakan harmoni yang memesona di dalam ruangan yang tenang.

Tapi, Lien merasakan berat di pinggangnya. Ternyata, saat ia membalikan badan, ia melihat abang sulungnya, Girard. Sedang memeluk dirinya erat.

Lien yang melihat abangnya sudah bangun pun bertanya. "Abang, kenapa ada di sini?"

"Abang merindukanmu, Key. Jadi abang ingin tidur denganmu tadi malam."

Key adalah nama panggilan yang sering Girard pakai untuk menyebutnya. Katanya, Girard ingin menyebutnya dengan berbeda dari yang lain.

Nama Key sendiri, Girard ambil dari nama tengahnya Lien.

Lien tersenyum, mereka pun saling berpelukan dalam keheningan pagi yang tenang.

"Ayo bangun Key, waktunya sarapan!"

"Heum, gendong ya abang .." cicit Lien malu.

Girard terkekeh mendengar pernyataan Lien, jangan karena Lien berbicara pelan Girard tidak mendengarnya. "Tanpa kamu minta pun, abang akan selalu menggendong mu, Key."

Lien hanya tersenyum malu-malu, lalu merentangkan kedua tangannya. Dan di sambut oleh dekapan hangat sang abang.

Girard pun segera membawa Lien ke bawah, karena ia yakin, jika keluarganya sedang menunggu keberadaan mereka berdua di meja makan.

•%•

"Good morning, Papa! Adek!" Sapa Lien kepada adik dan papa nya, yang sedang berada di meja makan.

"Good morning baby."

"Morning kak."

Girard akan menurunkan Lien, tapi sebelum itu, tubuh Lien tiba-tiba melayang di angkat oleh seseorang. Lien kaget saat melihat siapa yang mengangkatnya, ternyata ia adalah adiknya.

Fahlan Gassan Abellard.

"Adek, kakak kangen sama adek. Adek kemana aja? Dari kemarin kakak ngga liat adek tuh." Tanyanya.

Lalu, Lien pun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang adik.

"Maafkan aku kak, kemarin aku ada urusan penting." Jawabnya. Lalu ia pun menciumi pucuk kepala Lien.

Mereka berdua terlalu asik melepas rindu, tanpa sadar ada dua orang yang menatap mereka berdua sebal atau lebih tepatnya menatap Fahlan saja.

Alexandre menatap dengan cemburu saat melihat si bungsu dipeluk hangat oleh Lien.

Girard juga merasa terpinggirkan dan tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya yang mendalam.

'Shit.' Batin mereka berdua, merasa terkalahkan oleh si bungsu, Fahlan.

Amour Excessif [BXB] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang