Amour Excessif [BXB] [END]

chapter 04

"Papa .. dia siapa?" Tanya Lien, saat melihat seseorang di hadapannya ini yang terlihat .. tampan?

"Louis Marciano Baldwin. Your Future husband."

Bukan Alexandre yang menjawab, tetapi Louis sendiri yang langsung memperkenalkan diri.

"Apakah itu benar, Papa?" Tanyanya lagi, Lien hanya ingin memastikan.

"Hm, dia lah orang nya."

Lien diam, sesaat setelah mendapatkan jawaban dari sang Papa.

Sedangkan Louis, ia hanya menatap Lien dengan pandangan yang .. rumit?

Matanya terfokus sepenuhnya pada Lien, mengabaikan tatapan tajam yang di berikan Girard dan Fahlan yang ada di sekitar Lien.

"Take care of your eyes!" Girard.

Pandangan Louis beralih ke arah Girard, "Why should i obey you?" Bibirnya membentuk seringai.

"Fucking jerk!" Girard.

"Hentikan!" Alexandre menengahi perkelahian adu bacot yang akan terjadi antara Louis dan Girard.

"Ada apa dengan kedatangan mu ke sini, Louis?" Alexandre.

"Tentu untuk menjemput milikku." Jawabnya dengan santai.

"Malam-malam seperti ini?" Alexandre tidak habis pikir, memang 'sesuatu' cucu dari sahabat Daddy nya ini.

"Ya, seperti yang kau lihat."

"Cih, jika bukan karena perjanjian itu, sudah ku habisi kau di sini." Fahlan akhirnya bersuara.

Louis tidak menghiraukan perkataan Fahlan, ia lebih memilih kembali menatap wajah Lien yang cantik.

"Papa .. Lien ngga mau, Lien mau sama Papa hikss." Lien.

Alexandre menghela nafasnya yang sedikit berat, "Hahh .. baby, kau harus ikut dengan Louis, dia calon suami mu. Tempatmu sekarang bersamanya." Memberi pemahaman agar Lien mau mengerti.

"Hikss ngga! Kamu, mending pergi dari sini!, aku ngga mau ikut sama kamu! hikss."

Melihat Lien yang mengusirnya, membuat Louis marah. Tangannya terkepal erat, urat-urat lehernya tercetak jelas, pandangannya berubah dingin dan menghunus.

"I don't accept rejection!" Louis.

"Hikss .. Papa, Abang, Adek. Tolongin Lien, kenapa kalian mengijinkan pria itu membawaku hikss .. bukan kah kalian selalu menjaga ku agar tidak pernah keluar dari Mansion, tapi sekarang? Kalian mengijinkan ku di bawa oleh pria asing itu! .. atau kalian sudah tidak menyayangiku lagi .. hikss?!"

Girard dan Fahlan memalingkan wajah kemana pun, asal tidak bertatapan dengan Lien.

"Dengarkan Papa ya baby? .. dalam hidup, ada saatnya kita harus mengambil risiko dan membiarkan seseorang yang kita jaga hati-hati. Untuk di berikan kepada seseorang nantinya yang akan menjaga kita lebih hati-hati dan lebih baik lagi."

Alexandre mengusap air mata yang terus mengalir dari mata indah milik kesayangannya, membawanya ke pelukan hangatnya. 

Cleb

Lien merasakan sesuatu menusuk lehernya, setelah itu, ia merasa matanya memberat. "P-papa, Do not let me go .."

Setelahnya, mata Lien tertutup rapat. Akibat dari suntikan yang Alexandre berikan.

"Louis. Jaga baby-ku, jangan sampai ada luka sedikitpun di tubuhnya!" Alexandre menyerahkan Lien kepada Louis.

"Jangan pernah menyakiti Key!" Girard.

"Jika sampai Kakak ku terluka karena mu, aku akan dengan senang hati membunuh mu langsung. Persetan dengan perjanjian itu." Fahlan.

"Hm, kalian bisa membunuhku jika aku sampai menyakitinya. Aku pergi." Louis berdiri dengan menggendong Lien ala bridal style.

Setelah punggung Louis tidak terlihat, Girard duduk dengan kasar. "Shit! Rasanya aku masih tidak rela jika Key pergi."

"Tenangkan dirimu son, Papa juga masih ada sedikit ketidak relaan--

--tapi melihat pancaran mata Louis saat melihat permata kita, Papa yakin dia akan lebih extra menjaganya dari pada kita .." Alexandre menyeringai saat mengingat kejadian barusan.

Girard pun diam, ia juga melihat tatapan Louis yang sangat rumit terhadap adiknya.

"Kita memberikan kakak kepada orang yang tepat." Setelah mengatakan itu, Fahlan langsung pergi meninggalkan Papa dan abangnya.

Bersambung.

Meskipun terlihat diam, bukan berarti hal itu tidak menyakitkan.

Sel, 2 Jul