chapter 14

3.1K 172 9
                                    

13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13.00 wib

Mata Louis terbuka perlahan, terbiasa dengan cahaya redup yang menyelinap dari celah gorden.

Pandangannya langsung tertuju pada wajah istri kecilnya yang tertidur di sampingnya.

Senyum tipis terukir di bibirnya. Wajah istri kecilnya, dengan rambut yang berantakan dan bulu mata lentik yang terpejam, tampak begitu damai dan menawan.

Louis tak bisa menahan decak kagum. "Cantik sekali." Gumamnya pelan, jari-jarinya tergerak untuk menyentuh lembut pipi istri kecilnya.

Sementara Lien, ia terusik dari tidurnya karena ia merasa seperti sedang di perhatikan.

"Emh .." ia perlahan membuka kedua matanya pelan, dan saat matanya terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya, yaitu Louis. Yang sedang memandangnya lekat.

Dan itu membuatnya malu, lalu dengan cepat ia memalingkan wajahnya.

"Pipi mu memerah."

"T-tidak."

"Benarkah? Apa mataku yang salah melihat?"

"Mungkin."

Louis seketika terkekeh, suara tawanya bergema di ruangan.

"You are very funny, and .. beautiful."

Lien memilih diam, ia tidak ingin terlalu banyak bicara kepada suaminya, karena ia masih kecewa padanya karena telah merantai pergelangan kakinya.

Tapi tunggu, kenapa kakinya terasa ringan? Padahal waktu kakinya di rantai tidak seringan ini.

Apa jangan-jangan ..

"Apa mas melepaskan rantai yang ada di kaki ku?"

"Hm, apa kau tidak suka?"

"Tidak, itu memang hal yang aku mau."

"Baiklah, lalu bagaimana keadaan mu sekarang, apa sudah lebih baik?"

"Hemm."

Louis dengan lembut menatap istri kecilnya, "Maafkan aku."

Lien ragu saat ingin memaafkan suaminya, tapi ia tidak berbohong jika ia juga merasa hangat saat Louis mau meminta maaf padanya, atas kesalahannya.


"Tidak apa-apa. Aku juga ingin meminta maaf padamu." Lien.

Suasana hening pun menyelimuti kamar mereka, di mana kedua hati saling terbuka dalam momen yang penuh makna.

Mungkin?

"Terimakasih sudah memaafkan ku, dan kau juga sudah mas maafkan, sayang."

Louis dengan lembut memandang istri kecilnya, lalu dengan gerakan pelan, ia membawanya ke dalam dekapannya.

Lien merasakan hangatnya pelukan Louis, merasa aman dan tenang di dalam dekapan yang terasa penuh kasih sayang itu.

"Mas, Papa dan Fahlan kemana?"

"Mereka berdua sudah pulang dua hari yang lalu."

"Kenapa mereka tidak pamit dulu padaku?" Tanyanya dengan suara pelan.

"Mereka berdua sempat ingin pamit padamu, sayang. Tapi waktu mereka akan ke kamar mu, mereka melihat jika kamu sedang tertidur pulas."

"Apakah benar seperti itu?"

"Hm, itu benar. Aku tidak berbohong."

"Baiklah, aku hanya takut jika mereka masih marah padaku."

"Mau seberapa besar pun kesalahanmu, mereka tidak akan bisa marah lebih lama padamu karena kamu adalah kesayangan mereka, termasuk kesayanganku."

"Tapi kamu jangan sampai berfikir untuk melakukan kesalahan yang sudah pernah kamu lakukan, mengerti?" Lanjutnya.

"Hemm, mengerti."

"Pintar."

Cup cup cup

Louis menciumi seluruh wajah istri kecilnya, karena selalu di buat gemas olehnya, padahal jika di pikir-pikir Lien hanya diam saja.

Apa itu yang di sebut bucin?

"Sudah mas, wajahku menjadi basah dan juga kenapa kamu selalu menciumi wajahku?"

"Karena aku ingin."

"Terserah." Lien pasrah, sebenarnya bukan itu jawaban yang mau ia dengar, tapi yasudah lah terserah apa kata suaminya itu.

"I love you." Louis.

"Hemm."

"I love you."

"Iyaa."

"I love you."

"Mas .."

"I love you."

"Berikan aku waktu untuk menjawabnya, suatu hari nanti aku pasti akan menjawab perkataan mu itu, dan di saat itu terjadi, maka aku akan selalu siap mematuhi perkataan darimu tanpa adanya bantahan, atau paksaan darimu, jadi .. will you give me some time?" Lanjutnya dengan menatap mata suaminya.

"Hm, akan ku berikan waktu, dan akan ku pegang perkataanmu itu, sayang."

"Terimakasih."

"Sama-sama, apapun untukmu."

Bersambung.

Sen, 5 agu

Apa yang kalian ketahui tentang cinta?




















































Amour Excessif [BXB] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang