chapter 10

5.7K 252 23
                                    

Lien duduk di ruang keluarga dengan semangkuk camilan hangat di pangkuannya, sambil menonton film kesukaannya, yaitu Upin Ipin dengan senyum cerah di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lien duduk di ruang keluarga dengan semangkuk camilan hangat di pangkuannya, sambil menonton film kesukaannya, yaitu Upin Ipin dengan senyum cerah di wajahnya.

Di sebelahnya, tidak ada siapa-siapa ia hanya sendiri, karena Louis sudah berangkat berkerja.

Tiba-tiba terdengar suara Amar dan Jack berjalan sambil berbicara, tanpa sadar Lien yang tidak jauh di dekat mereka ikut sekilas mendengar percakapan mereka.

"Jack, kau tahu kan hari ini ulang tahun Tuan Louis?"

"Ya, tapi sepertinya Tuan Louis tidak begitu peduli dengan ulang tahunnya."

"Hm kau benar, mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan seperti biasa."

Sebelum Jack dan Amar pergi terlalu jauh, Lien dengan cepat memanggil keduanya.

"Jack, Amar." Panggilnya.

Jack dan Amar yang merasa dirinya terpanggil langsung menolehkan kepalanya, terlihat Nyonya mereka yang memanggilnya membuat keduanya datang.

"Ya, Nyonya memerlukan sesuatu?"

"Ah .. tidak. Maaf, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian. Apa benar hari ini Louis berulang tahun?"

"Tidak perlu meminta maaf Nyonya. Tuan Louis memang berulang tahun hari ini, tapi Tuan selalu mengabaikan ulang tahunnya."

Lien diam sejenak, apa ia harus merayakan ulang tahun Louis? Tapi ia tidak bisa mengatur rencana, apa ia harus meminta tolong kepada Amar dan Jack supaya bisa membantunya?

"Oh, begitu. Bisakah kalian membantuku untuk menyiapkan ulang tahun Louis?"

Mereka berdua yang ditanya pun saling menolehkan kepalanya, "Bisa, Nyonya." Jawab keduanya.

"Terimakasih, kalian berdua atur saja harus seperti apa nya, karena aku hanya bisa membuat kue." Jawab Lien malu, karena dirinya memang hanya bisa membuat kue, tidak tau cara mendekorasi.

"Baik Nyonya, percayakan saja pada kami."

"Jika begitu .. aku pergi dulu, ingin membuat kue."

"Hati-hati Nyonya."

"Iya."

Amar dan Jack memandang khawatir kepada Nyonya nya, karena mereka takut jika terjadi sesuatu, membiarkan Nyonya nya di dapur membuat kue terlalu berbahaya.

"Jack, kemana Alis?" Tanya Amar.

"Aku tidak tahu, kenapa kau bertanya padaku? Aku bukan pengasuhnya."

"Hahh .. kau ini, aku hanya bertanya siapa tau kau melihatnya."

"Tidak."

"Coba kau telepon dia, suruh untuk menjaga Nyonya di dapur."

"Tidak bisa. Aku tidak mempunyai nomer handphone-nya."

"Ck, kau memang tidak bisa di andalkan."

Amour Excessif [BXB] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang