chapter 12

3.7K 200 13
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


14.30

"Papa sudah selesai."

"Hm, kami juga."

Kini di kediaman mansion Louis, mereka semua telah melaksanakan makan siang, walaupun sedikit telat.

"Kak." Panggil Fahlan kepada Lien.

"Iyaa, kenapa?"

"Kakak tidak apa-apa? Maksudku, aku selalu melihat kakak di gendong, memang lebih bagus seperti itu, tapi kakak tidak memberontak sama sekali."

"Hm, Fahlan benar. Papa saja harus mengancam mu dulu jika Papa ingin menggendong mu." Timpal Alexandre.

Mendengar pernyataan itu membuat pipi Lien memanas, sekarang ia harus jawab apa? Tidak mungkin yang sesungguhnya kan? Karena itu memalukan.

"A-anu .."

"Just a husband and wife habit." Ucap Louis to the point.

"Begitu, ekhm Papa harus pergi ke kamar dulu untuk membereskan pekerjaan Papa." Alexandre.

"Aku juga akan pergi keluar sebentar, ada urusan." Fahlan.

"Hm, kalian boleh pergi." Louis.

Alexandre dan Fahlan pun pergi ke tujuan masing-masing, menyisakan sepasang suami istri itu yang sedang terdiam menatap kepergian mereka.

Ruang santai ..

Louis dan Lien duduk dengan tenang, sementara pikiran mereka berdua melayang jauh kedalam alam batin masing-masing.

Lien merenung dalam-dalam tentang bagaimana cara meminta izin untuk bisa melihat dunia luar.

Mustahil?

Mempertimbangkan setiap kata yang akan diucapkannya, menyusun rencana dengan cermat untuk meyakinkan Louis untuk mengizinkannya pergi.

Bukan pergi kemanapun, tapi hanya ingin keluar melihat dunia yang sangat indah.

Sementara rasa gelisah dan harapannya bergelayut di benaknya.

"Mas .."

"Ya, kau ingin sesuatu?"

"A-aku ingin .. keluar sebenta-"

"Tidak."

"Tapi .."

"Tidak tetap tidak. Seharusnya kau sudah tahu akan hal itu, sayang."

Amour Excessif [BXB] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang